Albinisme

Kurangnya atau tidak adanya pigmen melanin, bisa terjadi di semua makhluk hidup
Revisi sejak 27 November 2024 15.29 oleh Oh Universe (bicara | kontrib) (Gejala, referensi dan daftar referensi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Untuk penyakit bulai pada tanaman, lihat artikel Penyakit bulai.

Albinisme[1] atau kebulaian (dari Bahasa Latin albus, "putih") merupakan salah satu bentuk kelainan bawaan hipopigmentasi yang dikarakterisasikan oleh kurangnya ataupun tidak adanya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut. Albinisme diakibatkan oleh pewarisan alel gen resesif. Kelainan ini dapat ditemukan pada semua hewan vertebrata, termasuk pula manusia. Pada beberapa kasus, manusia yg mengalami albinisme juga memiliki keterbatasan fisik sebagai berikut:

  1. Sensitif terhadap sumber cahaya yang kuat, seperti lampu sorot, sinar matahari.
  2. Memiliki keterbatasan pada jarak penglihatan.
  3. Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari, dan dapat menimbulkan luka mirip dengan luka bakar atau tersiram air panas.
Manusia yang menderita albinisme

Etimologi

sunting

Dalam Bahasa Indonesia, kelainan albinisme disebut sebagai bulai atau andan. Untuk bidang peternakan, digunakan istilah balar jika untuk binatang seperti kerbau.

Gejala

sunting

Albinisme adalah kondisi genetik yang menyebabkan tubuh kurang atau tidak memproduksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit, rambut, dan mata.

Gejala umum yang dialami oleh penderita albinisme antara lain:

Warna kulit yang lebih terang atau putih dibandingkan dengan anggota keluarga lainnya. Kulit albino sangat sensitif terhadap sinar matahari dan rentan terbakar[2].

Rambut

sunting

Warna rambut bisa berkisar dari putih hingga cokelat. Pada beberapa kasus, rambut bisa berwarna kuning, kemerahan, atau cokelat muda[3].

Warna iris mata bisa berkisar dari biru muda hingga cokelat. Orang dengan albinisme sering mengalami masalah penglihatan seperti nistagmus (gerakan mata yang cepat dan tidak terkendali), strabismus (mata juling), rabun jauh atau rabun dekat yang ekstrem, dan fotofobia (sensitif terhadap cahaya)[4].

Penglihatan

sunting

Masalah penglihatan adalah ciri utama dari semua jenis albinisme. Ini termasuk pergerakan mata yang cepat dan tidak terkendali, posisi kepala yang tidak biasa untuk mencoba mengurangi gerakan mata, dan mata yang tidak dapat melihat ke arah yang sama pada waktu yang sama[5].

Albinisme adalah kondisi yang jarang terjadi, namun dapat ditemukan pada semua ras dan etnis di seluruh dunia[6].

Referensi

sunting
  1. ^ "Albinism - Symptoms and causes". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-27. 
  2. ^ "Albinisme". Alodokter. 2015-10-27. Diakses tanggal 2024-11-27. 
  3. ^ "What You Need to Know About Albinism". Healthline (dalam bahasa Inggris). 2018-03-29. Diakses tanggal 2024-11-27. 
  4. ^ Martins, Kris. "What Is Albinism?". WebMD (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-27. 
  5. ^ "How Albinism Affects Your Skin, Hair, and Eye Health". Health (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-27. 
  6. ^ "What Is Albinism?". American Academy of Ophthalmology (dalam bahasa Inggris). 2024-09-09. Diakses tanggal 2024-11-27.