Sutan Riska Tuanku Kerajaan

Revisi sejak 28 November 2024 05.56 oleh Fauzandm32 (bicara | kontrib)

Sutan Riska Tuanku Kerajaan, S.E., M.AP. (lahir 27 Mei 1989) adalah pengusaha, bangsawan Minangkabau, dan politikus Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia menjabat sebagai Bupati Dharmasraya selama dua periode yakni 2016–2021 dan 2021–2025.[3][4] Ia merupakan salah seorang bupati termuda di Indonesia ketika dilantik, yakni dalam usia 26 tahun.[5]

Daulat Yang Dipertuan Sri Sultan Maharaja Diraja[1]
Sutan Riska Tuanku Kerajaan
Bupati Dharmasraya ke-3
Masa jabatan
26 Februari 2021 – 26 Februari 2025
PresidenJoko Widodo
GubernurMahyeldi Ansharullah
WakilDasril Panin Datuk Labuan (2021–2022)[2]
Sebelum
Pendahulu
Adlisman (Plh.)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Masa jabatan
17 Februari 2016 – 17 Februari 2021
GubernurIrwan Prayitno
WakilAmrizal Datuk Rajo Medan
Sebelum
Pendahulu
Syafrizal Ucok (Pj.)
Pengganti
Adlisman (Plh.)
Sebelum
Sultan Kerajaan Koto Besar
Mulai menjabat
24 Desember 2012
Sebelum
Pendahulu
Sutan Darman Tuanku Kerajaan
Pengganti
Petahana
Sebelum
Ketua Umum APKASI
Mulai menjabat
2021
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir27 Mei 1989 (umur 35)
Solok, Sumatera Barat
Partai politikPDI-P
Suami/istri
Dewi Lopita Sari, S.St.
(m. 2014)
Anak1
Orang tua
  • H. Rasul Hamidi Datuak Saridano (Alm) (ayah)
  • Hj. Puti Jawanis (ibu)
AlmamaterSTIE Perdagangan Padang
Universitas Andalas
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal dan pribadi

 
Rasul Hamidi, ayah Sutan Riska

Sutan Riska dilahirkan di Solok, Sumatera Barat pada 27 Mei 1989. Ia merupakan putra dari pasangan Rasul Hamidi Datuak Saridano (1955–2022)[6] dan Puti Jawanis (wafat 2024).[7] Ayahnya merupakan salah seorang tokoh pemekaran Kabupaten Dharmasraya yang terakhir menjabat sebagai Wali Nagari (Kepala Desa) Sungai Rumbai selama tiga periode hingga wafatnya.[8] Rasul Hamidi merupakan putra Ilyas Tuanku Kerajaan Koto Besar dari suku Caniago, dan Puti Jawanis merupakan keponakan Ilyas tersebut.[7]

Lahir dengan nama Riska, ia diwarisi gelar Tuanku Kerajaan dari ayahnya ketika menginjak usia 14 tahun. Gelar tersebut merupakan gelar kebangsawanan Kerajaan Koto Besar di Sungai Rumbai. Adapun gelar Sutan diperolehnya setelah ia menikah pada tahun 2014.[9]

Sutan Riska mengenyam pendidikan di SD Negeri 48 Sungai Rumbai, SMP Negeri 1 Sungai Rumbai, dan SMA Negeri 1 Sungai Rumbai. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perdagangan, Padang pada 2012.[3][9]

Sutan Riska menikah pada 2014 dengan Dewi Lopita Sari dan dikaruniai dua orang anak laki-laki.[9]

Setelah wafatnya Rasul Hamidi pada 2022, saudara kembar Sutan Riska, Sutan Riski terpilih menjadi Wali Nagari Sungai Rumbai untuk menjabat hingga 2028.[10]

Sutan Riska memulai studi S-2 Magister Administrasi Publik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas sejak 2021. Pada 7 Februari 2024, ia berhasil lulus sidang ujian tesis dengan judul Implementasi Kebijakan Pelestarian Kebudayaan Daerah Kabupaten Dharmasraya dibimbing oleh Dr. Hendri Koeswara dan Dr. Roni Ekha Putera.[11][12] Tesisnya sudah diterbitkan menjadi jurnal berakreditasi SINTA 2 dengan judul The Implementation of The Regional Cultural Preservation Policy of Dharmasraya Regency.[13] Ia diwisuda pada 9 Maret 2024 dengan meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,84 dan predikat "dengan pujian" (cum laude).[14]

Karier

 
Foto resmi Sutan Riska sebagai bupati periode pertama, 2016

Sutan Riska dinobatkan sebagai Sultan Sri Maharaja Diraja, Kerajaan Koto Besar pada 24 Desember 2012[15][16] menggantikan Sutan Darman Tuanku Kerajaan yang mangkat.[9]

Setelah lulus kuliah pada 2012, Sutan Riska memulai usaha perencanaan pembangunan SPBU. Pada 2013, dengan dukungan dari keluarganya, ia mendirikan sebuah SPBU.[9]

Pada 2014, ia terjun ke politik melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan menjadi Bendahara Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Dharmasraya.[9] Pada 2015, ia dicalonkan partainya untuk menjadi Bupati Dharmasraya berpasangan dengan Amrizal Datuak Rajo Medan. Pasangan ini diusung oleh PDIP, Partai Amanat Nasional, dan Partai Hati Nurani Rakyat.[17] Pasangan Sutan Riska Tuanku Kerajaan–Amrizal Datuak Rajo Medan berhasil menenangkan kontestasi atas petahana Adi Gunawan–Jonson Putra dengan meraih 61.775 suara atau 63,75%.[18]

Sutan Riska diangkat menjadi Bupati Dharmasraya pada usia 26 tahun. Ketika dilantik sebagai bupati pada 17 Februari 2016, ia tercatat sebagai bupati termuda di Indonesia periode 2016–2021.[9]

Pada pemilihan umum Bupati Dharmasraya 2020, Sutan Riska maju kembali sebagai calon bupati berpasangan dengan Dasril Panin Datuak Labuan. Pasangan ini berhasil memenangkan kontestasi dengan perolehan 71.590 suara atau 63,62% dari total suara sah.[19] Pasangan ini dilantik pada 26 Februari 2021.[4]

Riwayat Jabatan

  • Direktur PT. Putra Rumbai Mandiri
  • Wakil Direktur Roembay Plaza
  • Bupati Dharmasraya (2016—2021)
  • Bupati Dharmasraya (2021—2024)

Riwayat Organisasi

  • Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 2021–sekarang
  • Sekretaris DPD PDIP Sumatera Barat (2019–2024)[20]
  • Bendahara DPC PDIP Dharmasraya (2014–2019)
  • Ketua Pengurus Daerah KARATE-SHO-TOKAI Sumatera Barat
  • Sultan Koto Besar (2020-sekarang)

Penghargaan

Rujukan

  1. ^ "Sumpah Tiga Abad Silam Dicabut". groups.google.com. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  2. ^ Denas, Irfan (13 Feb 2022). "Wakil Bupati Dharmasraya Dasril Panin Datuk Labuan Meninggal Dunia". Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  3. ^ a b "Profil Bupati". Situs resmi Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. 24 September 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Desember 2016. Diakses tanggal 17 Mei 2016. 
  4. ^ a b Arrazzi, Fakhruddin (26 Feb 2021). "Gubernur Sumbar Mahyeldi Lantik 11 Kepala Daerah, Ingatkan Visi Misi Harus Sesuai dengan Provinsi". Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  5. ^ "Bupati Termuda, Ganteng, Programnya Top". JPNN. 17 Februari 2016. Diakses tanggal 18 Mei 2016. 
  6. ^ https://sumbar.poskota.co.id/2022/07/22/ayah-bupati-dharmasraya-rasul-hamidi-dt-saridano-tutup-usia
  7. ^ a b Multimedia, Arosukapost (20 Jan 2024). "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un: Ibunda Bupati Dharmasraya Meninggal Dunia". Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-11. Diakses tanggal 2021-05-11. 
  9. ^ a b c d e f g Pertiwi, Linda (2019). Perjalanan Karier Sutan Riska Tuanku Kerajaan Hingga Terpilih Menjadi Bupati Dharmasraya Termuda Di Indonesia (2012- 2016). Sarjana thesis, STKIP PGRI Sumbar. 
  10. ^ Agency, ANTARA News (8 Des 2022). "Saudara kembar bupati Dharmasraya dilantik jadi wali-nagari". Antara News Sumbar. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  11. ^ "Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  12. ^ "Instagram". www.instagram.com. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  13. ^ Sutan Riska Tuanku Kerajaan; Hendri Koeswara; Roni Ekha Putera (2023). "The Implementation of The Regional Cultural Preservation Policy of Dharmasraya Regency". Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya. 25 (2). doi:10.25077/jantro.v25.n2.p222-232.2023. 
  14. ^ "Raih Cumlaude, Bupati Dharmasraya Resmi Menyandang Gelar Magister Administrasi Publik dari Unand". 9 Mar 2024. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  15. ^ "Sutan Riska Tuanku Kerajaan, SE - Sutan Riska: CITAKU UNTUK DHARMASRAYA Sejak dinobatkan sebagai Sultan Sri Maharaja Diraja Kerajaan Koto Besar, 24 Desember 2012, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, SE melihat banyak ketimpangan yang terjadi di tengah masyarakat. Silih berganti warga datang dengan berbagai keluhan. Ada yang bisa diatasi secara pribadi, ada saatnya ia hanya terdiam ketika menyangkut hak sebagai warga Dharmasraya. Seperti jalan, pelayanan kesehatan, hingga persoalan lapangan kerja. Beranjak dari itu, tugas pokoknya sebagai raja mensejahterakan rakyat, ia perlu mengambil langkah besar untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Dharmasraya bersama Amrizal Datuak Rajo Medan. Sutan Riska merasa perlu memegang kuasa atas kebijakan yang lebih besar, bupati misalnya. Kebijaksanaan dan kedewasaan jiwa melampaui usia mudanya yang masih 26 tahun. Untuk mengumpulkan permasalahan, Sutan Riska mendatangi kelompok-kelompok masyarakat. Dari perjalanan itu dia menyimpulkan bahwa pemerintahan Dharmasraya sebagai negeri yang kaya belum bisa memakmurkan warga. Dia menemukan point besar bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat bukan hasil dari program pemerintah, tapi masyarakat yang pintar membaca peluang. Sebaliknya, kekayaan Kabupaten Dharmasraya tidak digunakan tepat sasaran. Sehingga masyarakat tidak merasakan hidup di negeri yang disebut-sebut sebagai 'petro dolar' ini. Pengalaman di masa kecil, saat usia 6-10 tahun, Sutan Riska masuk hutan membuka lahan perkebunan bersama orang tua dan saudaranya. Mencari bibit sendiri dengan biaya yang mahal ketika itu. Kondisi itu bisa diterima sesuai zamannya mengingat daerah ini belum berkembang pesat seperti masa sekarang. Dengan kekayaan yang melimpah, sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap pertanian dan perkebunan. Sebab dua sektor itu sumber ekonomi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Dharmasraya. Tidak seharusnya lagi petani membeli bibit, sebab pemerintah seharusnya mampu menyediakan secara gratis. Sutan Riska bertekad melanjutkan pembangunan yang sudah dimulai 10 tahun lalu dan terhenti 5 tahun terakhir. Dharmasraya memang terkenal prestisius di pemerintahan pusat. Dikenal sebagai daerah pemekaran yang mandiri. Tapi apakah berbanding lurus dengan kondisi di lapangan. Suatu negara atau daerah akan dihitung pertumbuhan ekonominya dari konsumsi, bukan dari produksi. Penilaian terhadap daerah itu hanya formalitas seperti yang didapat pemerintah Dharmasraya. Seharusnya, pemerintah membangun pondasi ekonomi dari bawah, sehingga bagaimanapun kondisi ekonomi negara, masyarakat tetap bisa bertahan. Contoh sederhana adalah ketika harga sawit anjlok beberapa tahun silam, sama halnya seperti yang terjadi pada karet sekarang. Ketika harga karet jatuh, petani ikut jatuh dan pemerintah hanya diam. Artinya ekonomi kita rapuh karena bergantung dengan ekonomi global. Seandainya anggaran daerah kita digunakan fokus membangun perusahaan daerah dan disebar untuk ekonomi kerakyatan yang mandiri, kita bisa bertahan di tengah gejolak ekonomi yang terjadi di tingkat nasional ataupun internasional. Latar pendidikan sarjana ekonomi, dan pengalaman mengelola perusahaannya, menjadi modal dasar dalam menghitung anggaran yang tepat. Secara lugas Sutan Riska mengatakan, program pemerintah itu bukan dihitung dari seberapa besar anggaran, tapi seberapa besar hasilnya. Sama dengan berdagang, dengan modal kecil bisa menghasilkan untung yang besar. Begitu pula, dengan anggaran yang sedikit, masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Di samping itu, sebagai politisi, dia mempunyai relasi yang kuat ke pusat. Bahkan, dia sudah mendapat kesepakatan dengan pemerintah pusat untuk bangunan yang perlu dibantu untuk Dharmasraya, seperti rumah sakit yang terbengkalai dan bantuan sapi untuk setiap petani dan program lainnya. Sebagai kader partai PDI Perjuangan yang sedang berkuasa di pemerintahan pusat, tentu akan mudah menarik uang negara untuk membangun Dharmasraya. (Admin) SALAM SUKA AMAN | Facebook". www.facebook.com. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  16. ^ Ratnasari, Desi (2017). Bentuk-Bentuk Patronase Pasangan Calon Sutan Riska - Amrizal pada Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dharmasraya Tahun 2015. Skripsi thesis, Universitas Andalas. 
  17. ^ "KPU Dharmasraya Tetapkan Dua Pasangan calon Bupati-Wakil Bupati". KPU Kabupaten Dharmasraya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-01. Diakses tanggal 05-08-2019. 
  18. ^ "Pilkada Kabupaten Dharmasraya". KPU RI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-20. Diakses tanggal 05-08-2019. 
  19. ^ Kampai, Jeka. "KPU Tetapkan Sutan Riska-DP Labuan Jadi Bupati dan Wabup Dharmasraya Terpilih". detiknews. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  20. ^ Kurniawati, Endri (29 Jul 2019). "Alex Indra Lukman Kembali Terpilih Jadi Ketua DPD PDIP Sumbar". Tempo. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  21. ^ "Prestasi Gemilang, Bupati Dharmasraya Dapat Penghargaan Nasional". minangsatu.com. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  22. ^ https://dharmasrayakab.go.id/berita/369/presiden-anugerahi-bupati-sutan-riska-satya-lencana-pembangunan.html
  23. ^ https://diskominfo.dharmasrayakab.go.id/berita/49-bupati-terima-anugerah-satya-lencana-kebaktian-sosial-dari-presiden.html
  24. ^ "Bupati Dharmasraya Terima Penghargaan Lencana Melati Saat Peringatan Hari Pramuka ke-60". 15 Agu 2021. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 
  25. ^ "Sutan Riska Terima Tanda Kehormatan dari Jokowi, Satu-satunya dari Sumbar". kumparan. Diakses tanggal 6 Okt 2024. 

Pranala luar