Ahmad Riza Patria

politisi Indonesia
Revisi sejak 29 November 2024 18.14 oleh Henri Aja (bicara | kontrib) (cleanup: -> non-notable subjects; fixed infobox)

Ahmad Riza Patria (lahir 17 Desember 1969), lebih dikenal dengan nama Ariza adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 15 April 2020 hingga 16 Oktober 2022.[4] Sebelumnya, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya selama dua periode yakni 2014–2019 dan 2019–2024. Pada periode pertama, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.[5] Ia terpilih di daerah pemilihan Jawa Barat V setelah menang dengan perolehan 23.991 suara dalam Pemilu 2014.[6][7]

Ahmad Riza Patria
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia ke-3
Mulai menjabat
21 Oktober 2024
PresidenPrabowo Subianto
MenteriYandri Susanto
Sebelum
Pendahulu
Paiman Raharjo (sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wakil Gubernur DKI Jakarta ke-15
Masa jabatan
15 April 2020 – 16 Oktober 2022
GubernurAnies Baswedan
Sebelum
Pendahulu
Sandiaga Uno
Pengganti
Lowong
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 2014 – 9 Maret 2020[1]
Perolehan suara23.991 (2014)[2]
54.528 (2019)[3]
Daerah pemilihanJawa Barat V
(2014–19)
Jawa Barat III
(2019–20)
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta
Mulai menjabat
01 Oktober 2020
Ketua UmumPrabowo Subianto
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir17 Desember 1969 (umur 55)
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Partai politikGerindra
Suami/istriEllisa Sumarlin
HubunganAhmad Ridha Sabana (adik)
Anak3
Orang tuaAmidhan Shaberah (ayah)
Hj. Rasyidah (ibu)
Almamater
Profesi
Situs webwww.arizapatria.id
Instagram: bangariza Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ariza pernah mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta jalur perseorangan mendampingi Hendardji Soepandji pada pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012. Pasangan calon ini memperoleh suara paling sedikit yakni 85.990 suara atau 1,98 persen.[8] Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2020, ia diusung oleh partainya untuk menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dan berhasil mengalahkan Nurmansjah Lubis dengan perolehan suara 81 dari 100 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang hadir.[9]

Sebelumnya dia adalah ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia dari tahun 1999 hingga 2002. Pada tahun 2002, dia terpilih kembali untuk menjabat sebagai Ketua DPD KNPI Jakarta. Ahmad Riza Patria adalah lulusan magister dari Institut Teknologi Bandung.[6]

Pada 2024, Patria diangkat sebagai kandidat Calon presiden Dia juga adalah Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra saat ini.[10][11]

Kehidupan pribadi

Ariza lahir di Banjarmasin pada 17 Desember 1969 dari pasangan Amidhan Shaberah yang beretnis Banjar dan Rasyidah yang berasal dari Minangkabau. Ia lahir dalam keluarga yang religius. Ayahnya, Amidhan Shaberah merupakan seorang ulama dan tokoh Majelis Ulama Indonesia. Adiknya, Ahmad Ridha Sabana juga seorang politisi yang saat ini menjadi Ketua Umum Partai Garuda.

Kiprah organisasi

 
Ahmad Riza Patria sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, 2012

Di Komite Nasional Pemuda Indonesia, Ariza yang berdarah Banjar-Minang ini pernah tercatat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia sejak 1999 hingga 2002 dan terpilih kembali sejak 2002 hingga 2005. Ia juga pernah menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 2002–2005. Pada Kongres KNPI 2008 di Bali, Ariza bertarung melawan Aziz Syamsuddin (Anggota Komisi III DPR RI) dalam memperebutkan posisi Ketua Umum DPP KNPI. Sebelumnya, pada Kongres KNPI di Bekasi 2002, Ariza juga sempat bertarung pada putaran kedua, melawan Idrus Marham yang merupakan kader Partai Golongan Karya.

Selain KNPI, pria yang menamatkan S1 nya di ISTN ini, banyak berkecimpung di berbagai organisasi. Sampai saat ini, Ariza masih tercatat sebagai Ketua Umum DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP), dan Komandan Nasional Menwa Indonesia, serta Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (SEKJEN DPN IARMI). Ia juga pernah tercatat sebagai pengurus DPP GEMA MKGR, Wasekjen KAHMI DKI Jakarta, Wakil Kepala Humas PBSI, Director IRInYI for Young MDGs (International Relationship of Indonesian Youth Institute for Young Millenium Development Goals), Sekjend DPP Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), Anggota Indonesian Council of World Affair (ICWA), dan berbagai organisasi lainnya. Bakatnya di organisasi memang terlihat sejak sekolah. Mantan anggota KPU DKI Jakarta ini pernah menjadi Ketua OSIS SMA Islam Al-Azhar Jakarta, tempat sekolahnya dulu.

Di sela kesibukannya sebagai aktivis, ia juga menggeluti dunia bisnis. Latar belakang keilmuannya sebagai insinyur dikembangkannya dalam dunia bisnis. Direktur Utama PT Gala Ariatama tersebut, saat ini juga tercatat sebagai pengurus Kadin Indonesia dan sempat menjadi pengurus BPD HIPMI Jaya 2001–2003.

Pria yang menamatkan studi magisternya di ITB Bandung ini tercatat sebagai Deklarator Ormas Nasional Demokrat DKI Jakarta, dan kini aktif di Partai Gerakan Indonesia Raya, sebagai Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta.[12]

Kontroversi

Pada 2005, Riza tersandung kasus hukum. Dia didakwa melakukan tindak pidana korupsi pengadaan barang dan jasa Pemilu 2004. Riza didakwa bersama Muhammad Taufik yang saat ini duduk di kursi DPRD DKI. Taufik adalah rekan satu partainya di Gerindra.[13] Riza tidak terbukti melawan hukum karena dia dinilai tidak terbukti melakukan perbuatan yang menguntungkan diri sendiri, orang lain, ataupun suatu korporasi.[14] Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu, Ketua Majelis Hakim Lief Sufijullah menyebut Riza yang kala itu bertugas sebagai Kepala Divisi II KPUD DKI hanya memonitor dan melakukan koordinasi dengan pengguna barang.

Galeri foto

Referensi

  1. ^ Calon Wagub DKI dari Gerindra Ahmad Riza Patria Mundur dari DPR
  2. ^ "Potret Keterpilihan Anggota Legislatif Hasil Pemilu 2014" (PDF). kemenpppa.go.id. Diakses tanggal 23 Mei 2022. 
  3. ^ "Hasil Pemilu 2019". kpu.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-20. Diakses tanggal 23 Mei 2022. 
  4. ^ "Dihadiri Anies-Prabowo, Begini Momen Pelantikan Riza Patria Pakai Protap Corona". Detik.com. 15 April 2020. 
  5. ^ Maharani, Tsarina. "Komisi II DPR Minta KPU Segera Atasi Logistik Pemilu yang Terimbas Banjir". detiknews. Diakses tanggal 2019-05-02. 
  6. ^ a b Maharani, Tsarina. "Komisi II DPR: Sindikat Suara di Malaysia Isu Lama, Bawaslu Harus Ungkap". detiknews. Diakses tanggal 2019-05-02. 
  7. ^ "Politisi Gerindra Ini Setuju Wacana Pemindahan Ibu Kota tapi . ." Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-05-02. 
  8. ^ [1]
  9. ^ "Profil Ahmad Riza Patria, Anak Eks Ketua MUI yang Jadi Wagub DKI". liputan6.com. 6 April 2020. Diakses tanggal 7 April 2020. 
  10. ^ "Prabowo Subianto`s Possible Running Mates Mostly Politician". Tempo (dalam bahasa Inggris). 1970-01-01. Diakses tanggal 2019-05-02. 
  11. ^ "Gerindra Mulls Endorsing General Gatot for Vice President". Tempo (dalam bahasa Inggris). 1970-01-01. Diakses tanggal 2019-05-02. 
  12. ^ "Gantikan M Taufik, Riza Patria Jadi Ketua Gerindra DKI Jakarta" Detik.com
  13. ^ https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200406122952-32-490709/riza-patria-kontroversi-korupsi-hingga-kursi-wagub-dki
  14. ^ https://news.detik.com/berita/d-584292/divonis-bebas-a-riza-patria-langsung-cium-putri-cilik

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Paiman Raharjo
bernama Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia
Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia
2024-sekarang
Petahana
Didahului oleh:
Sandiaga Uno
Wakil Gubernur DKI Jakarta
2020–2022
Diteruskan oleh:
Lowong