Homo (genus)
Homo | |
---|---|
Homo habilis | |
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Chordata |
Kelas: | Mammalia |
Ordo: | Primata |
Subordo: | Haplorhini |
Infraordo: | Simiiformes |
Famili: | Hominidae |
Subfamili: | Homininae |
Tribus: | Hominini |
Subtribus: | Hominina |
Genus: | Homo Linnaeus, 1758 |
Spesies tipe | |
Homo sapiens Linnaeus, 1758
| |
Spesies | |
Homo sapiens |
Penamaan
Dalam ilmu biologi, khususnya antropologi dan paleontologi, nama umum untuk semua anggota dari genus Homo adalah "manusia".
Kata homo adalah kata Latin, makna aslinya yaitu "manusia", atau "orang" (dalam arti tidak melihat jenis kelamin). Kata "manusia" itu sendiri berasal dari Latin humanus, kata keterangan yang berkerabat dengan homo, keduanya digagaskan diturunkan dari kata Proto-Indo-Eropa untuk "bumi" direkonstruksi sebagai *dhǵhem-.[1]
Tata nama biologi Homo sapiens adalah karena Carl Linnaeus[2] (1758). [3]
Nama untuk spesies lain diciptakan bermula dari pertengahan kedua dari abad ke-19 (Homo neanderthalensis 1864, Homo erectus 1892).
Spesies
Status spesies untuk Homo rudolfensis, Homo ergaster, Homo georgicus, Homo antecessor, Homo cepranensis, Homo rhodesiensis dan Homo floresiensis masih diperdebatkan. Homo heidelbergensis dan Homo neanderthalensis berhubungan dekat satu sama lain dan dianggap sebagai subspesies dari Homo sapiens. Baru-baru ini, DNA nuklir dari spesimen Neanderthal dari Gua Vindija telah diurutkan, menggunakan dua metode berbeda yang memberikan hasil yang sama sehubungan dengan garis keturunan Neanderthal dan Homo sapiens, dengan kedua analisis tersebut menyatakan waktu berpisahnya antara 460.000 dan 700.000 tahun lalu, dan perpisahan populasi disimpulkan terjadi sekitar selama 370.000 tahun. Hasil DNA nuklir mengindikasikan bahwa sekitar 30% allele turunan pada Homo sapiens juga terdapat pada garis keturunan Neanderthal. Frekuensi yang tinggi ini memungkinkan adanya perpindahan gen antara leluhur manusia dan populasi Neanderthal.[4]
Spesies | Hidup saat (juta Tahun) | Hidup di | Tinggi dewasa | Berat dewasa | Kapasitas kranium (cm³) | Catatan fosil | Tahun ditemukan/nama dipublikasikan |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Denisova hominin | 0,04 | Rusia | 1 situs | 2010 | |||
H. antecessor | 1,2 - 0,8 | Spanyol | 175 m (574 ft) | 90 kg (200 pon) | 1.000 | 2 situs | 1997 |
H. cepranensis | 0,5 - 0,35 | Itali | 1.000 | 1 songkok | 1994/2003 | ||
H. erectus | 1,8 - 0,2 | Afrika, Eurasia (Jawa, Tiongkok, India, Caucasus) | 18 m (59 ft) | 60 kg (130 pon) | 850 (awal) – 1.100 (akhir) | Banyak | 1891/1892 |
H. ergaster | 1,9 - 1,4 | Afrika Timur and Afrika Selatan | 19 m (62 ft) | 700 - 850 | Banyak | 1975 | |
H. floresiensis | 0,10 - 0,012 | Indonesia | 10 m (33 ft) | 25 kg (55 pon) | 400 | 7 individu | 2003/2004 |
H. gautengensis | > 2 - 0,6 | Afrika Selatan | 10 m (33 ft) | 1 individu | 2010/2010 | ||
H. habilis | 2,3 - 1,4 | Afrika | 10–15 m (33–49 ft) | 33–55 kg (73–121 pon) | 510 - 660 | Banyak | 1960/1964 |
H. heidelbergensis | 0,6 - 0,35 | Eropa, Afrika, Tiongkok | 18 m (59 ft) | 90 kg (200 pon) | 1.100 - 1.400 | Banyak | 1908 |
H. neanderthalensis | 0,35 - 0,03 | Eropa, Asia Barat | 16 m (52 ft) | 55–70 kg (121–154 pon) (heavily built) | 1.200 - 1.900 | Banyak | (1829)/1864 |
H. rhodesiensis | 0,3 - 0,12 | Zambia | 1.300 | Sangat sedikit | 1921 | ||
H. rudolfensis | 1,9 | Kenya | 700 | 2 tengkorak | 1972/1986 | ||
Orang Gua Red Deer | 0,0145–0,0115 | Tiongkok | Sangat sedikit | 2012 | |||
H. sapiens idaltu | 0,16 - 0,15 | Ethiopia | 1.450 | 3 tempurung kepala | 1997/2003 | ||
H. sapiens (manusia modern) |
0,2 - sekarang | Sedunia | 14–19 m (46–62 ft) | 50–100 kg (110–220 pon) | 1.000 - 1.980 | Masih hidup | -/1758 |
Migrasi dan Pencampuran
Homo habilis, yang dianggap sebagai anggota pertama dari genus Homo, kemungkinan besar melahirkan Homo ergaster (walaupun dipertanyakan, karena beberapa orang menyarankan bahwa kedua spesies hidup pada periode waktu yang sama).[5] Beberapa Homo ergaster bermigrasi ke Asia, tempat mereka dinamakan Homo erectus, dan ke Eropa dengan Homo ergaster. Homo ergaster di Afrika dan Homo erectus di Eurasia berkembang terpisah selama hampir dua juta tahun dan barangkali terpisah menjadi dua spesies berbeda. Homo rhodesiensis, yang merupakan turunan dari Homo ergaster, bermigrasi dari Afrika ke Eropa dan menjadi Homo heidelbergensis dan kemudian (sekitar 250.000 tahun lalu) Homo neanderthalensis dan Denisova hominin di Asia. Homo sapiens pertama, turunan dari Homo rhodesiensis, muncul di Afrika sekitar 250.000 tahun lalu. Sekitar 100.000 tahun lalu, beberapa Homo sapiens sapiens bermigrasi dari Afrika ke Levant dan bertemu dengan penghuni Neanderthal, dengan pencampuran. [6] Kemudian, sekitar 70.000 tahun lalu, mungkin setelah bencana alam Toba, sebuah grup kecil meninggalkan Levant untuk menghuni Eurasia, Australia dan terakhir Amerika. Sub-grup di antara mereka bertemu dengan Denisovans [7] dan, setelah pencampuran lebih lama, bermigrasi memenuhi Melanesia. Dalam skenario ini, orang non-Afrika yang hidup masa sekarang pada umumnya berasal dari Afrika ("Model keluar dari Afrika"). Namun ada juga beberapa pencampuran dengan Neanderthals dan Denisovans, yang berevolusi secara lokal ("Hipotesis multiregional"). Hasil genomik terbaru dari grup Svante Pääbo juga memperlihatkan bahwa 30.000 tahun lalu paling tidak tiga sub-spesies utama yang hidup: Denisovan, Neanderthal dan manusia modern anatomis.[8] Sekarang, hanya Homo sapiens sapiens yang ada, tanpa spesies atau sub-spesies lain yang masih hidup.
Referensi
- ^ dhghem The American Heritage Dictionary of the English Language: Fourth Edition. 2000.
- ^ Catatan: Pada tahun 1959, Linnaeus tadinya dirancang sebagai lectotype untuk Homo sapiens (Stearn, W. T. 1959. "The background of Linnaeus's contributions to the nomenclature and methods of systematic biology", Systematic Zoology 8 (1): 4-22, p. 4) yang berarti mengikuti aturan penamaan, Homo sapiens telah secara valid didefinisikan sebagai spesies binatang darimana Linnaeus berasal.
- ^ Linné, Carl von (1758). Systema naturæ. Regnum animale (edisi ke-10). hlm. 18,20. Diakses tanggal 19 November 2012.
- ^ Biological Anthropology: 2nd Edition. 2009. Craig Stanford et al.
- ^ Spoor F, Leakey M.G, Gathogo P.N, Brown F.H, Antón S.C, McDougall I, Kiarie C, Manthi F.K. & Leakey L.N. (2007), "Implications of new early Homo fossils from Ileret, east of Lake Turkana, Kenya", Nature 448(7154): p. 688-691.
- ^ Green RE, Krause J, et al. A draft sequence of the Neandertal genome. Science. 2010 May 7;328(5979):710-22. doi:10.1126/science.1188021 PMID 20448178
- ^ ^ Reich D, Green RE, Kircher M, et al. (December 2010). "Genetic history of an archaic hominin group from Denisova Cave in Siberia". Nature 468 (7327): 1053–60. DOI:10.1038/nature09710. PMID 21179161.
- ^ Reich D ., et al. Denisova admixture and the first modern human dispersals into southeast Asia and Oceania. Am J Hum Genet. 2011 Oct 7;89(4):516-28, doi:10.1016/j.ajhg.2011.09.005 PMID 21944045.
- Serre; et al. (2004). "No evidence of Neandertal mtDNA contribution to early modern humans". PLoS Biology. 2 (3): 313–7. doi:10.1371/journal.pbio.0020057. PMC 368159 . PMID 15024415.
Pranala luar
- (Inggris) Spesies Hominid
- (Inggris) Homo
- (Inggris) Mikko's Phylogeny archive Diarsipkan 2008-01-10 di Wayback Machine.