Lola Amaria

pemeran perempuan asal Indonesia
Revisi sejak 5 Desember 2024 19.07 oleh Frislly Freshty (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Lola Amaria (lahir 30 Juli 1977) adalah seorang model, pemeran, produser film dan sutradara Indonesia. Ia memulai kariernya dari modeling dengan meraih penghargaan juara busana nasional terbaik pada pemilihan Wajah Femina tahun 1997.

Lola Amaria
LahirLola Amaria
30 Juli 1977 (umur 47)
Jakarta, Indonesia
Pekerjaan
Tahun aktif1997–sekarang
KaryaDaftar filmografi
PenghargaanDaftar penghargaan
IMDB: nm1146909 Modifica els identificadors a Wikidata

Karier

sunting

Karier Lola bermula saat dirinya menjuarai lomba model Wajah Femina 1997. Berawal dari situlah anak ketiga dari sembilan bersaudara ini kemudian memasuki ranah hiburan tanah air dengan membintangi iklan, antara lain sampo Pantene.

Karier sinetron

sunting

Lola kemudian bermain dalam sinetron "Penari" garapan Sutradara Nan Triveni Achnas. Dalam sinetron tersebut Lola berperan sebagai Sila, seorang penari erotis. Sinetron tersebut membuka kesempatan pada Lola untuk membintangi sinetron berikutnya, antara lain "Arjuna Mencari Cinta", "Tali Kasih", dan "Merah Hitam Cinta".

Karier film

sunting

Tak hanya layar kaca, Lola pun mencoba dunia layar lebar. Debut layar lebarnya berjudul "Tabir" (2000), kemudian menyusul film berlatar zaman penjajahan Jepang, "Dokuritsu" (2000), "Beth" (2001), dan "Ca Bau Kan" (2002) yang dibintanginya bersama Ferry Salim. Gadis berdarah Palembang-Sunda yang senang mencoba hal baru ini juga mencicipi menjadi produser untuk film "Novel Tanpa Huruf R" (2004) yang sekaligus dibintanginya dan juga menyutradarai film "Betina" (rilis 2006).

Film "Betina" berhasil meraih penghargaan 'Netpac Award' dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2006. "Betina" juga menjadi salah satu film produksi Indonesia yang ditayangkan di luar Indonesia, yaitu di Festival Film Internasional Singapura Ke-20. Selain "Betina", film-film Indonesia yang diputar pada SIFF dalam Forum Asian Cinema adalah "Opera Jawa", "3 Hari untuk Selamanya" karya Riri Riza dan film "Koper" karya Richard Oh.

Awal tahun 2007, Lola bahkan pergi ke Taiwan untuk menyelesaikan syuting film produksi negeri tersebut, “Detour to Paradise”. Dalam film garapan sutradara Lee Ti-Tsai alias Andy Lee itu, Lola menjadi salah seorang bintang utama. Dia berperan sebagai tenaga kerja wanita dengan profesi pembantu rumah tangga (PRT).

Kehidupan pribadi

sunting

Lola menjalin kasih dengan sutradara Aria Kusumadewa. Aria juga membantu penggarapan film “Betina” sebagai pengarah gambar dan membantu proses editing. Meski sejak tahun 2004 keduanya digosipkan akan menikah atau bahkan telah menikah, namun sampai pertengahan tahun 2007, keduanya belum menunjukkan tanda-tanda akan melangkah ke pelaminan.

Filmografi

sunting

Sebagai aktris

sunting
Tahun Judul Peran Keterangan
2000 Beth Suster Zaenab
2001 Merdeka 17805 Aryati Film Indonesia–Jepang
Ca-bau-kan Tinung
2003 Novel Tanpa Huruf 'R' Air Sunyi
2010 Minggu Pagi di Victoria Park Mayang
2013 Kisah 3 Titik Titik Dewanti Sari
2025 Gowok: Cerita Kamasutra Jawa   Nyai Santi
Kunci
  Menandakan film yang belum dirilis untuk saat ini

Sebagai pembuat film

sunting
Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Penulis Produser Sutradara
2003 Novel Tanpa Huruf 'R' Tidak Ya Tidak
2006 Betina Tidak Ya Ya Debut penyutradaraan
2010 Minggu Pagi di Victoria Park Tidak Tidak Ya
2012 Sanubari Jakarta Tidak Ya Ya Segmen: Lumba-Lumba
2013 Kisah 3 Titik Tidak Ya Tidak
2014 Negeri Tanpa Telinga Skenario Ya Ya
2016 Jingga Skenario Ya Ya
2017 Labuan Hati Tidak Ya Ya
2018 Lima Tidak Ya Ya
2019 6,9 Detik Tidak Ya Ya
2022 Pesantren Tidak Ya Tidak Dokumenter
Eksil Ya Ya Ya

Penghargaan dan nominasi

sunting
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2010 Festival Film Indonesia Sutradara Terbaik Minggu Pagi di Victoria Park Nominasi
2011 Festival Film Bandung Pemeran Utama Wanita Terpuji Film Bioskop Nominasi
2016 Sutradara Terpuji Film Bioskop Jingga Nominasi
2022 Jogja-NETPAC Asian Film Festival JAFF Indonesian Screen Awards – Best Film Eksil Menang

Pranala luar

sunting