Monumen Mandala

monumen di Indonesia

Latara belakang

Monumen Mandala
 
Monumen Mandala
Informasi umum
LokasiMakassar, Indonesia
AlamatJl. Jend. Soedirman
Mulai dibangun11 Januari 1994
Diresmikan19 Desember 1995
Tinggi75 Meter

Monumen Mandala merupkan salah satu bukti perlawanan rakyat daerah Sulawesi-Selatan dalam mennetang keinginan Nederlandsche Indesche Civil Administratie (NICA) yang memboceng tentara sekutu untuk mengukuhkan kembali kekuasaanya di Indonesia pada umumnya, dan Sulawesi -Selatan pada khususnya. Selaian itu, monumen ini juga merupakan salah satu bukti perjuangan rakyat Indonesia bagian timur untuk mempertahankan kedaulatan RepubliknIndonesia bdalam bingkai negara kesatuan. Monumen Mandala [1] adalah suatu tugu yang di bangun di Tanah Makassar tepatnya di Jl. Jenderal Soedirman. Salah satu cara mensosialisasikan Monumen Mandala melalui berbagai media baik media cetak, media sosial atau media Visual lainnya.

Deskripsi

Masalah Irian Barat[2] sebagai pangkal sengketa antara Indonesia dan Belanda secara resmi baru timbul pada akhir tahun 1949. Pada masa itu justru sedang dilakukan usaha-usaha yang giat untuk mencarikan jalan ke luar melalui perundingan guna memecahkan sengketa politik antara kedua belah pihak, dengan perantaraan badan internasional - Perserikatan Bangsa-Bangsa. Monumen Mandala dibangun pada tahun 1994 Monumen Mandala Berdiri di atasa lahan kurang lebih 11 Ha, pembangunanya diprakarsai oleh H.A Zaenal Basri Palaguna, Gubernur Provinsi Sulawesi -Sealatan dan peletakan batu pertama dilakukan pada tanggal 11 Januari 1994 oleh Soesilo Soedarman, menteri koordinator politik dan keamanan (Menkopolkam) saat itu.[1] Selesai pada tanggal 19 Desember 1995 untuk mengenang jasa pahlawan dalam membebaskan Irian Barat dari tangan para penjajah sekaligus hadiah atas jasa mantan Presiden Indonesia yang ke-2 yaitu Soeharto. Mantan presiden kedua Indonesia itu juga merupakan Panglima Komando Mandala yang berperan penting dalam mengatur strategi untuk membebaskan Irian Barat. Seperti diketahui, kendati sudah memproklamirkan kemerdekaan hampir 20 tahun namun Belanda masih menguasai wilayah Irian Barat. Sejak operasi pembebasan irian Barat berhasil, Irian Barat pun kembali ke pangkuan ibu pertiwi.[3][4]

Sejarah

Dahulu merupakan Sekolah guru (kweekschool) didirikan sebagai sekolah lanjutan resmi untuk menjadi guru di zaman Kolonial Belanda dibangun pada tahun 1876, seiring waktu di tahun 1946 menjadi Hoofdkwartier van de Koninklijke Marine atau Markas Angkatan Laut Kerajaan Belanda.

Di era Orde Lama, sebagai Markas Komando Mandala dibentuk oleh Soekarno pada tanggal 2 Januari 1962 dalam rangka operasi Pembebasan Irian Barat yang terletak di Hospitaalweg (kini Jl. Jenderal Soedirman).[5]

Di era Orde Baru, sebagai Markas Komando Wilayah Pertahanan (Kowilhan IV/Sulawesi dan Kowilhan III/Sulawesi-Kalimantan),[6] kemudian menjadi markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Tenggara (Polda Sulselra). dan pada tahun 1993, bangunan lamanya dirobohkan untuk dijadikan monumen.

Peletakkan batu pertama kali dilakukan oleh Menko Polkam saat itu yakni Soesilo Soedarman di tanggal 11 Januari 1994. Hingga selesai pada tanggal 19 Desember 1995 monumen ini diresmikan oleh Presiden Soeharto secara langsung pada masa itu.[7]

Arsitektur

Dibuat dengan bentuk segitiga sama sisi yang dimaknai sebagia TRIKORA dengan ketinggian menara 62 meter sampai keruang pandang sebagai manifestasi tahun kembalinya irian barat kepangkuan ibu pertiwi (1962). Kemudian relief lidah api pada bagian bawah melambangkan semangat TRIKORA dan relirf lidah apa bagian atas sebagaia lamabang semangat yang tak pernah padam, sedang 27 buah relief bambu runcing yang melambangkan alat perjuangan fisik sebelum kemerdekaan. Lalu kolam ayang ada disekeliling menara, adalah simbol kejernihan berfikir yang mutlak dimiliki dalam setiap perjuangan.Pada bagian puncak, terdapat sebuah harde yang berfungsi untuk menangkal petir sekaligus sebagai simbol cita-cita yang hendak dituju. Secara keseluruhan, tinggi monumen ini mencapai 75 meter terdiri dari empat lantai. disamping simbnol-simbol yang melekat pada bagian luar monumen ini, pin pada bagian dalam ada sejumlah DIORAMA yang menggambarkan perjalanan sejarah perjuaangan rakyat Sulawesi-Selatan dalam menentang penjajahan Belanda dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yg diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.[1]

Koleksi

 
Diorama 8 Suasana pelantikan Lasykar KRIS Sebagai Bagian dari Lasykar Seberang (1946)
 
Diorama 10Suasana pelantikan Lasykar KRIS Sebagai Bagian dari Lasykar Seberang (1946)

Akses

Monumen ini Terletak di Kota Makassar dan mulai banyak dikunjungi oleh generasi muda tentunya menambah wawasan para pengunjungnya mengenai peristiwa sejarah. Akses menuju ke Monumen Mandala dapat di lalui dengan melewati jalan tol hanya dengan waktu 20 menit dari Bandara Hasanuddin. Berkunjung ke Monumen Mandala ini sangat mudah karena lokasinya sangat strategis. Tepatnya berada di jantung Kota Makassar, bersebelahan dengan Gedung Balai Prajurit Jenderal M. Jusuf di Jalan Jenderal Sudirman nomor 2, kelurahan Baru, kecamatan Ujung Pandang. Dari pusat kota, masyarakat setempat maupun pendatang dapat mencapai monumen dengan berjalan kaki atau naik becak.[8]

Manfaat

Monumen ini merupakan kenangan indah yang disumbangkan untuk menghargai Soeharto sebagai Panglima Komando Pembebasan Irian Barat dengan desain yang sangat menarik yakni monumen yang dibuat dengan bentuk segitiga sama sisi menyimbolkan Tiga Komando Rakyat (Operasi Trikora|Trikora). Pada bagian bawah monumen, terdapat relief lidah api yang menjadi simbol semangat dari Trikora. Sementara relief yang sama di bagian atas melambangkan semangat yang tidak pernah padam. Selain itu ada 27 patung batang bambu runcing sebagai simbol instrumen perjuangan fisik rakyat saat itu

Referensi

  1. ^ a b c Syah, Musaffar (2011). Monumen Mandala. Makassar: Dinas Kebudayaan dan kepariwisataan Sulawesi-Selatan. hlm. 28–38. 
  2. ^ Cholil, M (1979). Sejarah Operasi2 Pembebasan Irian Barat. Djakarta: Departemen Pertahanan Keamanan Pusat Sejarah ABRI. hlm. 1–2.  line feed character di |publisher= pada posisi 31 (bantuan)
  3. ^ Yustitia (23 Februari 2013). "Monumen Mandala, Kenangan Indah Bagi Pak Harto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-16. 
  4. ^ Wisata Sejarah. Jakarta: Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. 2007. hlm. 206. 
  5. ^ "JENDERAL-JENDERAL INDONESIA DI MAKASSAR"
  6. ^ "Melihat Soeharto muda di Monumen Mandala"
  7. ^ "Monumen Mandala – Monumen Pembebasan Irian Barat"
  8. ^ Yustitia (23 Februari 2013). "Monumen Mandala". Monumen Mandala Kenangan Buat Bapak Soeharto. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-16.