Angkutan Sungai Jakarta

Revisi sejak 23 Desember 2024 03.51 oleh Royyan Zaydan (bicara | kontrib) (Menambahkan beberapa kalimat dan pranala luar, serta menambahkan referensi dan memperbarui informasi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Angkutan Sungai, atau yang lebih dikenal sebagai Waterways, adalah sistem transportasi alternatif yang memanfaatkan Sungai Ciliwung di Jakarta, Indonesia. Sistem ini diresmikan pada 6 Juni 2007 oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Namun, layanan ini dihentikan pada Januari 2008 oleh Gubernur Fauzi Bowo.[1] Waterways merupakan bagian dari upaya penataan sistem transportasi di Jakarta yang dikenal sebagai Pola Transportasi Makro (PTM).

Dalam PTM, dirancang integrasi berbagai moda transportasi, termasuk Bus Rapid Transit (BRT), Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan Angkutan Sungai (Waterways).

Waterways mulai dioperasikan dengan rute Halimun-Karet sepanjang 1,7 kilometer, yang diresmikan pada 6 Juni 2007. Rute ini adalah bagian dari rencana jalur Manggarai-Karet sepanjang 3,6 kilometer. Sebagai langkah awal, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mengoperasikan dua unit kapal, yaitu KM Kerapu III dan KM Kerapu IV, masing-masing dengan kapasitas 28 penumpang dan kecepatan maksimal 8 knot.

Layanan ini dimaksudkan untuk melengkapi sistem transportasi seperti TransJakarta yang sudah ada sebelumnya, serta mengurangi kemacetan di ibu kota. Meskipun demikian, Waterways menghadapi berbagai kendala, seperti masalah kedangkalan sungai, tingkat polusi air yang tinggi, dan kurangnya minat dari masyarakat pengguna.

Meskipun layanan ini tidak lagi beroperasi, konsep transportasi air di Jakarta masih menjadi bahan diskusi dan pertimbangan untuk masa depan.[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Indrajaya, Dimas Wahyu. "Sejarah Hari Ini (6 Juni 2007) - Transportasi Baru Kota Jakarta, Waterway". Good News From Indonesia. Diakses tanggal 2024-12-23. 
  2. ^ Permana, Moehamad Dheny. "Ridwan Kamil-Suswono Susun Strategi Wujudkan Transportasi Air di Jakarta - Akurat". Ridwan Kamil-Suswono Susun Strategi Wujudkan Transportasi Air di Jakarta - Akurat. Diakses tanggal 2024-12-23. 
  3. ^ "Jam Operasional Angkutan Air Ditambah" Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine., BangYos.net, diakses Juli 2007

Pranala luar

sunting