Pangeran-pemilih

Revisi sejak 7 Januari 2010 12.45 oleh Bennylin (bicara | kontrib) (WikiLink)

Raja Pemilih adalah terjemahan dari istilah bahasa Latin, princeps elector, untuk Kurfürsten, suatu posisi pemerintahan penting yang dalam struktur kepemimpinan Kekaisaran Romawi Suci menempati posisi tertinggi setelah kaisar. Princep maupun Fürst secara harafiah dalam bahasa Melayu/Indonesia berarti "pangeran", tetapi dalam tradisi monarki Eropa, semua pemimpin monarki disebut demikian, yang dalam tradisi monarki Nusantara disebut sebagai "raja". Dalam tradisi feodal Jawa atau daerah yang terpengaruh, raja yang tunduk pada raja lainnya (vazal) akan disebut sebagai "adipati"

Ketujuh Kurfürst ini memilih Heinrich dari Luksemburg menjadi raja. Para tokoh yang berada dalam lukisan ini adalah (menurut lambang mereka dan dari kiri ke kanan), Uskup Agung Köln, Mainz dan Trier, Pfalz (Palatinate) dari Rhein, Adipati Sachsen, Adipati Brandenburg, dan Raja Bohemia (gambar diambil dari naskah Codex Balduineus).

Berdasarkan Piagam Emas 1356, kaisar dipilih oleh dewan pemilih yang terdiri dari tujuh Raja Pemilih: tiga berasal dari kerajaan spiritual dan empat dari kerajaan duniawi. Mereka terdiri dari Uskup Agung (Pada masa itu seorang Uskup Agung diakui kekuasaannya setara dengan raja) Köln, Uskup Agung Trier, Uskup Agung Mainz, Raja Pfalz-Rhein (Pfalzgrafschaft bei Rhein atau Kurpfalz) berkedudukan di Heidelberg/Mannheim, Raja Sachsen (Kurfürst von Sachsen dari wangsa Sachsen-Wittenberg) berkedudukan di Wittenberg, Raja Brandenburg (Kurfürst von Brandenburg) berkedudukan di Potsdam, dan Raja Bohemia berkedudukan di Praha.

Sang Raja terpilih selanjutnya bergelar Rex Romanorum (Raja bangsa Romawi), walaupun ia sesungguhnya berkuasa di tanah Jerman.

Sang Raja bangsa Romawi bergelar Kaisar (Imperator Romanorum - Kaisar bangsa Romawi) hanya setelah dimahkotai oleh Paus di Roma. Dalam banyak kesempatan, seorang Paus menolak menobatkan seorang Raja yang sedang berselisih dengannya, akan tetapi tanpa penobatan tersebut, sang Raja sesungguhnya tak kehilangan hak apapun selain gelar Kaisar.