-wan
-wan atau -wati adalah sebuah sufiks/akhiran dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Sanskerta. Akhiran ini digunakan bersama-sama dengan kata benda, dan dapat berarti "orang yang ...". Contoh:
- Bangsawan - orang yang memiliki bangsa
- Hartawan - orang yang memiliki harta
- Rupawan - orang yang memiliki rupa yang elok
- Jutawan, dermawan, setiawan, dll
Dalam perkembangan bahasa Indonesia, akhiran "-wan" mengalami perluasan makna, sehingga dapat bermakna "orang yang ahli dalam bidang ...". Contoh:
- Ilmuwan - orang yang ahli dalam bidang ilmu tertentu
- Negarawan - orang yang ahli dalam bidang ilmu negara
- Fisikawan - orang yang ahli dalam bidang fisika
- Sastrawan, sejarawan, budayawan, dll
Jenis perluasan yang kedua adalah yang bermakna "orang yang berprofesi dalam bidang ...". Contoh:
- Usahawan - orang yang berprofesi dalam bidang usaha tertentu
- Olahragawan - orang yang berprofesi dalam bidang olahraga
- Peragawan - orang yang berprofesi dalam bidang peragaan
- Pustakawan, wartawan, dll
Sifat akhiran -wan
- Akhiran -wan hanya dapat mengikuti kata benda (nomina) atau adjektiva, tidak pernah melekat pada kata kerja (verba) (perkecualian yang patut dihindari adalah kata pirsawan[1])
Relawanadalah salah, yang benar adalah Sukarelawan - "orang yang dengan sukacita melakukan sesuatu tanpa rasa terpaksa"
- Akhiran -wan hanya dapat mengikuti huruf hidup
- Akhiran -wan dapat berjender netral ataupun lelaki, namun untuk perempuan menggunakan -wati, namun tidak semua yang dapat dilekati dengan -wan dapat dilekati dengan -wati
Nama berakhiran -wan atau -wati
Di Indonesia banyak nama belakang yang menggunakan akhiran -wan, seperti: Setiawan, Seniawan, Gunawan, Kurniawan, dan -wati, seperti: mantan Presiden Megawati, pahlawan nasional Fatmawati, dll.
Pengecualian
Tidak semua kata dalam bahasa Indonesia yang berakhiran -wan merupakan sebuah kata dasar yang diberi sufiks "-wan". Contohnya: hewan.
Referensi
Lihat pula
Sumber
- Pusatbahasa: RELAWAN atau SUKARELAWAN diakses 12 Agustus 2008