Mobutu Sese Seko

presiden pertama dan satu-satunya Zaire, dari tahun 1965 hingga 1997
Revisi sejak 28 Mei 2005 15.12 oleh Faithtear (bicara | kontrib) (typo)

Menyebut tokoh gelap dunia tak lengkap bila tidak menyertakan diktator Zaire, Mobutu Sese Seko Nkuku Wa Za Banga. Nama Aslinya adalah Joseph Desire Mobutu. Nama ini kemudian ia ubah sendiri. Makna dari nama barunya adalah: sangat agung. Itu karena ia menganggap dirinya ksatria kukuh yang dikaruniai keterampilan, kecerdikan serta sanggup memenangkan segala macam pertempuran.

Mobutu Sese Seko

Namun, citra namanya jauh sekali dengan perangainya semasa 30 tahun pemerintahannya. Buktinya, hanya emp[at tahun setelah gabung dengan pergerakan nasionalis(1956)., ia sudah berani mengkudeta pemerintahan nasionalis Patrice Lumumba, dan menyatakan diri sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Kongo.

Pada tahun 1965, Letjen Mobutu lagi-lagi mengkudeta Presiden Kasavubu. Hal ini dilakukan semata-mata karena tak suka ada ketegangan antara Presiden Kasavubu dan Perdana Menteri Moise Tschombe. Mobutu lalu mendeklarasikan diri memerintah Kongo mhingga lima tahun kedepan. Sejak saat itu ia menjadi orang yang paling berkuasa di Kongo hingga dipilih secara resmi pada tahun 1970.

Setahun kemudian, Mobutu mengganti nama Kongo menjadi Republik Zaire.Ia lalu melancarkan kampanye anti-Eropa dan gencar mengkampanyekan budaya Afrika. Tak lama setelah itu giliran namanya yang ia ganti. Dari Joseph Desire Mobutu menjadi Mobutu Sese Seko.

Mobutu menasionalisasi semua perusahaan Eropa yang ada dinegaranya. Selebihnya ia mengusir semua jenis usaha yang dibangun oleh orang-orang Eropa. Langkah seperti ini tidak disadarinya bisa menyebabkan ekonomi Zaire turun drastis dan terseok-seok.

Maka dari itu pada tahun 1977 ia ditekan untuk mengembalikan perusahaan-perusahaan Eropa berbisnis di Zaire. Sadar nyaris lumpuh, ia kemudian meminta bantuan Belgia untuk memerangi pemberontak di Provinsi Katanga. Beruntung, Mobutu masih bisa memepertahankan posisinya. Ia terpilih lagi menjadi presiden Republik Zaire.

Sayang, kedudukan yang ia raih justru menempatkannya ke dalam lingkaran kleptokrasi. Ia bekerja sedikit untuk negara namun mengeeruk harta negara sebanyak-banyaknya. Pada tahun 1984, kekayaannya dtaksir mencapat empat miliar dollar Amerika Serikat. Uant itu disimpan di Swiss.

Memasuki dekade 1990-an ekonomi Zaire tak kunjung membaik dan sejumlah perlawanan diarahkan kepadanya. Salah satu kelompok anti Mobutu dari kalangan pemerintahan dipimpin oleh Laurent Monsengwo dan Etienne Tshisekedi.

Perlawanan ini membuat kesehatan Mobutu terganggu. Berkali-kali ia harus menjalani perawatan di Eropa. Di saat terlemah itulah kelompok Tutsi mulai menguasai wilayah timur Zaire. Kelompok Tutsi tak lain adalah oposan lama Mobutu. Perlawanan dilakukan karena Mobutu pernah memberi keleluasaan pada etnis Hutu utnuk melakukan genosid (pembunuhan massal) di Rwanda 1994.

Kelompok Tutsi sendiri sempat terdesak keluar dari Zaire, namun bisa kembali bergerak ke negeri ini. Dari wilayah timur Zaire mereka lalu melakukan serangan ke wilayah barat melalui Kinshasha demi menggulingkan Mobutu. Serangan ini didukung Presiden Rwanda, Paul Kagame.

Tanggal 16 Mei 1997, kelompok pemberontak tutsi dan kelompok lain anti Mobutu berkoalisi membentuk kelompok pembebasan demokrasi Kongo-Zaire. Mereka berhasil menguasai Kinshasha. Laurent Desire Kabila muncul sebagai presiden baru. Nama Zaire dikembalikan lagi menjadi Kongo atau Republik Demokrasi Kongo (Democratic Republic of Congo). Mobutu mengungsi ke Togo. Setelah itu tinggal di Rabat, Maroko. Pada tahun yang sama (1997) ia meninggal karena penyakit Kanker Prostat yang merupakan salah satu penyakit yang ia derita.

Sumber

  • Edisi Koleksi Angkasa XXIV, "Dirty War", Gramedia, Jakarta, 2005.