Orang Yahudi
Yahudi adalah istilah yang merujuk kepada sebuah agama atau suku bangsa. Sebagai agama, istilah ini merujuk kepada umat yang beragama Yahudi.
Daerah dengan populasi signifikan | |
---|---|
Israel: 5 juta. Amerika Serikat: 6 juta. | |
Bahasa | |
bahasa Ibrani, bahasa Yiddish, bahasa Arab, bahasa Aram, dan lain-lain. | |
Agama | |
Agama Yahudi. | |
Kelompok etnik terkait | |
Arab atau bangsa Semitik, terutama orang Palestina, orang Suriah dan Libanon. |
Berdasarkan etnisitas, kata ini merujuk kepada keturunan Eber (Kejadian 10:21) atau Yakub, anak Ishak, anak Abraham (Ibrahim) dan Sarah. Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi.
Agama Yahudi adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Agama Yahudi dibahas lebih lanjut dalam artikel agama Yahudi; artikel ini hanya membahas dari segi suku bangsa saja. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain.
- Lengkapnya, silakan lihat artikel: Agama Yahudi
Etimologi
Kata Yahudi diambil menurut salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda. Pada akhirnya keseluruh bangsa Israel, tanpa memandang warga negara atau tanah airnya, disebut juga sebagai orang-orang Yahudi dan begitupula dengan keseluruh penganut ajarannya disebut dengan nama yang sama pula.
== Siapakah orang yang berhak disebut Yahudi? == Yang berhak Di sebut Yahudi Adalah Orang Dari Keturunan Bangsa ANJING dan BABI. Bangsat dan Kurang Ajar. Mereka Adalah Bangsa Terkutuk Di Dunia ini. Sehingga MEreka Akan mendapatkan Balasan Yang sesuali Juga.. Oleh Karena Itu Kita Dukung Pembantaian YAHUDI
Halakha, atau hukum-hukum agama Yahudi, memberikan definisi Yahudi kepada seorang yang:
- Suku Bangsa Yahudi, suku bangsa ini terbagi lagi menjadi dua:[1]
- Seorang anak yang terlahir dari ayah dan ibu Yahudi disebut Yahudi asli,
- Seorang anak yang terlahir dari ayah Yahudi dan ibu dari bangsa lain, Yahudi campuran ini termasuk kategori Yahudi Kelas Dua,
- Seorang yang memeluk agama Yahudi menurut hukum-hukum Yahudi.
Definisi ini diwajibkan oleh Talmud, sumber Hukum-Hukum Tak-tertulis yang menerangkan Taurat, kitab suci asal hukum-hukum Yahudi (lima kitab pertama kitab Tanakh/Perjanjian Lama). Menurut Talmud, definisi ini dipegang semenjak pemberian Sepuluh Perintah Allah di Gunung Sinai kira-kira 3.500 tahun dahulu kepada nabi Musa. Sejarawan Yahudi non-Ortodoks berkeyakinan bahwa definisi ini tidak diikuti sehingga tidak lama berlaku, tetapi ia mengaku bahwa definisi ini digunakan sekurang-kurangnya 2.000 tahun sampai saat ini.
Pada akhir abad ke-20, dua kumpulan Yahudi (terutama di Amerika Serikat) yang liberal dari segi teologi, Yahudi Reformasi dan Yahudi Rekonstruksi telah membenarkan orang yang tidak memenuhi kriteria tersebut untuk menyebut diri mereka sebagai Yahudi. Mereka tidak lagi mewajibkan orang memeluk agama tersebut demi memenuhi adat istiadat pemelukan tradisional, dan mereka menganggap seseorang sebagai Yahudi jika ibu mereka bukan Yahudi, asalkan berayah Yahudi.
Kelompok Yahudi
Dewasa ini ada dua kelompok Yahudi utama:
- Kaum Ashkenazim
- Kaum Sefardim
- Kaum Mizrahim atau "Orang dari Timur"
Anti-semitisme
Selama berabad-abad orang Yahudi banyak mengalami Diskriminasi dari kaum Kristen di Eropa dan juga oleh
Penggunaan tidak terduga dari templat {{2}} - lihat Templat:2 untuk informasi selengkapnya.Kateogri:Templat dengan sintaks parameter yang salah di Timur Tengah meskipun mereka dianggap 'ahli kitab' oleh Muslim. Diskriminasi terhadap orang Yahudi ini secara khusus disebut antisemitisme. Puncak diskriminasi ini terjadi pada Perang Dunia II, yakni ketika lebih dari enam juta orang Yahudi dibantai di Eropa secara sia-sia oleh kaum Nazi Jerman.