Invasi Panama oleh Amerika Serikat

konflik tahun 1989 di Panama yang melibatkan Amerika Serikat dan Pasukan Pertahanan Panama

Invasi Amerika Serikat ke Panama pada tahun 1989 yang dikenal dengan nama Operation just Cause dilatarbelakangi oleh upaya Amerika Serikat (AS) untuk memerangi peredaran narkotika di negerinya sendiri khususnya dari Panama.

Awalnya, Presiden Manuel Noriega, yang direkrut sebagai agen CIA guna menghentikan peredaran narkotika dari Panama-AS, bekerja kooperatif. Rekruitmen Noreiga sebagai tangan kanan CIA, itu terjadi pada tahun 1976 ketika George H. W. Bush atau George Bush (ayah George W. Bush) menjabat sebagai direktur CIA. Sebagai imbalan Noreiga menerima bayaran sebesar 110.000 dolar AS.

Peran sebagai agen CIA bayaran dijalani Noreiga selama bertahun tahun sampai George ABush menjabat sebagai wakil presiden AS pada tahun 1982. Sejak pertama kali direkrut sebagai agen, Noreiga sebenarnya berpura-pura bekerjasama dengan AS sehingga mendapatkan bayaran dari CIA tetapi pada saat yang sama justru dirinyalah yang menjadi dalang terbesar peredaran narkotika dari Panama ke AS.

Sikap pemerintahan Ronald Reagan dan Bush sesungguhnya memahami peredaran narkotika dari Panama ke AS tak pernah surut dan mereka tahu Noreiga berada di belakang semua peredaran barang haram itu.

AS rupanya tak hanya memanfaatkan Noreiga sebagai "pengontrol" peredaran narkotika. Diam-diam AS juga memanfaatkan wilayah Panama sebagai pusat militer gerilyawan Contra, Nikaragua. Sebuah kelompok gerilyawan dukungan AS yang dalam operasinya megakibatkan tewasnya 30000 warga sipil Nicaragua. Dukungan AS bagi kelompok gerilyawan yang berjuang untuk menggulingkan pemerintahan komunis Daniel Ortega itu tidak hanya menyediakan pelatihan militer dan persenjataan saja. tetapi juga berbuah kucuran dana sebesar 9 juta dillar Amerika Serikat.

Pada tahun 1985, kiprah Manuel Noreiga sebagai dalang penyelundup narkotika mulai menjadi-jadi