Karangtawang, Kuningan, Kuningan

desa di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

Karangtawang adalah salah satu desa di kecamatan Kuningan, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia. Terletak di perbatasan antara kecamatan Kuningan dengan kecamatan Garawangi. Terdiri dari tiga kampung yaitu kampung Jatinunggal, Pasawahan dan Babakan.

Karangtawang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenKuningan
KecamatanKuningan
Kode Kemendagri32.08.09.2012 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk3828 jiwa
Kepadatan-


Sejarah

Dahulu desa Karangtawang dan desa Lengkong masih merupakan satu kesatuan tapi entah kenapa kemudian dua desa itu di pisah, bagian barat menjadi desa Karangtawang sedangkan bagian timur menjadi desa Lengkong. Jalan desa yang membentang menjadi batas kedua desa tersebut. Karangtawang berasal dari dua kata yaitu karang dan tawang, karang dalam bahasa Sunda berarti halaman depan rumah sedangkan tawang bukan merupakan kata dalam bahasa Sunda, kalau merujuk dari bahasa Jawa tawang berarti langit. Sehingga kalau diartikan menurut penggalan katanya Karangtawang berarti halaman depan dari kerajaan langit.

Pemerintahan

Karangtawang dilihat dari statusnya sebagai sebuah desa maka dipimpin oleh seorang kepala desa atau lebih dikenal dengan sebutan kuwu. Letak bale desa berada di kampung Pasawahan. Kuwu dipilih secara langsung oleh rakyat selama lima tahun sekali. Kuwu dibantu oleh sekretaris desa (sekdes), kepala dusun atau rurah , para pamong desa (kesra, raksabumi dan lain-lain) dan Hansip. Kuwu dan pamong desa lainnya bukanlah pegawai negeri sipil (kecuali sekdes), mereka di gaji dengan sawah bengkok yang luasnya tergantung pada tinggi rendahnya jabatan yang diembannya. Anehnya yang menjabat sebagai kuwu di desa Karangtawang hanya orang-orang yang berasal dari kampung Jatinunggal dan Pasawahan saja, belum pernah ada kuwu yang berasal dari kampung Babakan.

Berikut daftar kuwu desa Karangtawang:

No Nama
1 Djiwa
2 Somadinata
3 Sumadisastra
4 Sastrawinata
5 Takim Suantaatmaja
6 Satari
7 H. Abdurahman
8 H. Ewo Sudarwa
9 H. U Syukur
10 H. Rahmatullah Al- Kalam
11 Nana Purnadi, S.E


Di bawah kuwu ada kepala dusun/kampung yang biasa disebut rurah. Rurah juga dipilih secara langsung oleh masyarakat tiap kampung. Untuk desa Karangtawang sendiri memiliki tiga kampung yaitu kampung Jatinunggal, kampung Pasawahan dan kampung Babakan sehingga rurahnya ada tiga orang. Tiap satu kampung juga merepresentasikan satu RW (Rukun Warga), dan dibawah RW ada RT (Rukun Tetangga) yang merupakan struktur pemerintahan paling bawah. Tiap RT dipimpin oleh seorang ketua RT.

Berikut adalah struktur lengkap susunan Pemerintahan Desa Karangtawang:

  • Kampung Pasawahan ( RW 1) terdiri dari 10 RT ( RT 1 sampai dengan RT 10)
  • Kampung Babakan ( RW 2) terdiri dari 10 RT ( RT 11 sampai dengan RT 20)
  • Kampung Jatinunggal ( RW 3) terdiri dari 8 RT ( RT 21 sampai dengan RT 28)

Kode POS untuk wilayah desa Karangtawang yaitu 45515

Profil Daerah

Batas Wilayah

Batas wilayah desa Karangtawang

  1. Di sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Windusengkahan.
  2. Di sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Citangtu.
  3. Di sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Winduhaji.
  4. Di sebelah timur berbatasan dengan desa Lengkong.

Geografis

Karangtawang terletak di kaki gunung Ciremai,diapit oleh dua sungai besar yaitu sungai Sungai Cigede di sebelah selatan dan sungai Surakatiga/Tangkis di sebelah utara. Selain sebagai batas alami dengan desa lain, hal ini juga menyebabkan tanah di Karangtawang subur dan cocok untuk beberapa jenis tanaman. Kontur wilayahnya sedikit berbukit di sebelah selatan meliputi wilayah kampung Babakan sampai ke perbatasan dengan Salahonje dan juga rata sedikit berkontur di daerah Pasawahan dan Jatinunggal.

Keadaan iklim desa Karangtawang dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18° C - 32° C serta curah hujan berkisar antara 2.000 mm - 2.500 mm per tahun. Pergantian musim terjadi antara bulan November - Mei adalah musim hujan dan antara bulan Juni - Oktober adalah musim kemarau.

Ekonomi

Karangtawang dikenal dengan industri rumah tangganya yaitu emping melinjo, karena hampir di tiap RT ibu rumah tangga membuat keripik emping melinjo terutama pusatnya di kampung Babakan. Kemasannya telah dibuat semenarik mungkin dan dengan pilihan beraneka ragam rasa agar nilai jualnya bertambah. Emping tangkil atau emping melinjo, oleh Pemkab Kuningan dianggap sebagai komoditi unggulan. Pasalnya telah mengharumkan nama Kuningan dalam sektor ekonomi karena penjualan emping tangkil tidak hanya di pasar lokal namun merambah juga ke pasar luar daerah seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Ada pula yang diekspor ke Malaysia serta Singapura. Penjualannya pun tidak hanya di pasar tradisional, tetapi sudah merambah ke supermarket, toko serba ada (Toserba), warung serba ada (Waserba) atau pun di Mall.

Pertanian

Wilayah Karangtawang cocok untuk pengembangan agrobisnis, terutama padi dan palawija. Tanahnya yang subur, dan akses air yang melimpah menjadi keunggulan yang bisa dimanfaatkan. Untuk perikanan juga cocok, karena air mengalir sepanjang musim baik musim hujan maupun musim kemarau. Makanya tidak salah jika di kampung Jatinunggal didirikan pusat pembenihan ikan atau lebih dikenal dengan BBI (Balai Benih Ikan). Peternakan ayam buras juga berkembang dengan baik terutama di kampung Jatinunggal dan kampung Pasawahan, letaknya di pinggiran kampung sehingga tidak mengganggu pemukiman penduduk. Selain itu Peternakan kambing juga mulai bergeliat, terutama untuk memenuhi permintaan menjelang hari Raya Kurban (Idul Adha), tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa Karangtawang tetapi juga di jual ke daerah lain.

Perkebunan

Perkebunan kurang mendapat perhatian yang serius dari masyarakat. Kebun-kebun terletak jauh dari perkampungan, ada pun kebun yang di dalam kampung jumlahnya tinggal sedikit, tergusur oleh pembangunan perumahan warga yang semakin tinggi. Sehingga porsentase kebun dari seluruh wilayah desa diperkirakan telah menyusut sampai 10%. Hasil perkebunan yang biasanya dibudidayakan kebanyakan dari jenis buah-buahan seperti:pisang, mangga, rambutan,kelapa dan juga melinjo.

Demografi

Desa Karangtawang dikenal sebagai desa santri karena banyak terdapat pondok pesantren dan penduduknya dikenal sangat religius. Penduduk desa Karangtawang berjumlah 3828 orang, terdiri dari:

  • 1893 orang laki-laki
  • 1935 orang perempuan

Agama yang dianut yaitu 100% memeluk Islam. Pengaruh NU (Nahdatul Ulama) sangat terasa karena ulama-ulama (kiyai) yang ada di Karangtawang merupakan pentolan NU. Terdapat sebuah mesjid jami yaitu mesjid Nurul Islam dan 18 buah langgar (musholla). Di mesjid Nurul Islam terdapat sebuah bedug yang berusia lebih dari 300 tahun, mengingat bedug tersebut sudah kuno sebuah museum di Bandung pernah mengemukakan niatnya untuk memiliki bedug tersebut, namun ditolak oleh masyarakar Karangtawang. Bedug tersebut terbuat dari satu gelondongan pohon utuh dan sudah ada sejak abad ke 17.

Kebanyakan penduduk Karangtawang bekerja sebagai petani sekitar 70%, lainnya bekerja di sektor jasa seperti PNS, Pedagang, TNI, dokter, wiraswasta dan sebagainya. Penduduk desa Karangtawang banyak juga yang berurbanisasi ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Kebanyakan mereka bekerja sebagai buruh pabrik dan pedagang. Daganganya pun hampir sama yaitu buah dingin, bubur kacang hijau, atau rokok. Ada pula yang pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi seperti UI, UNPAD,UNSOED, UPI, STAN, UGM dan sebagainya. Banyak pula penduduk desa Karangtawang yang bekerja ke luar negeri seperti ke Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Kebanyakan mereka bekerja di sektor informal seperti pembantu rumah tangga dan sopir, namun ada pula yang bekerja sebagi buruh pabrik.

Pendidikan

Pendidikan Formal

Sarana dan Prasarana pendidikan sudah cukup lengkap untuk ukuran sebuah desa. Di Karangtawang fasilitas pendidikan dari PAUD, TK sampai MA tersedia. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) biasanya diadakan dengan bimbingan Ibu-ibu PKK, dan diikuti oleh anak-anak pra-sekolah (dibawah 5 tahun).

Untuk TK terdapat sebuah TK yaitu:

  • TK YASPIKA (Yayasan Pendidikan Islam Karangtawang).

Untuk jenjang Sekolah dasar di tiap kampung memiliki SD masing-masing diantaranya:

  • SDN Karangtawang I (terletak di kampung Pasawahan)
  • SDN Karangtawang II (terletak di kampung Babakan)
  • SDN Karangtawang III (terletak di kampung Jatinunggal)

Satu Madrasah Tsanawiyah di kampung Pasawahan yaitu :

  • MTs YASPIKA (Yayasan Pendidikan Islam Karangtawang)

dan untuk Madrasah Aliyah terletak di kampung Pasawahan yaitu:

  • MA Darul Ulum

Pendidikan Non Formal

Pendidikan Non Formal di desa Karangtawang dalam bentuk Pondok Pesantren di kampung Pasawahan seperti Pondok Pesantren Al-Amin dan ada juga dalam bentuk Majelis Ta'lim. Majelis Ta'lim biasanya diikuti oleh ibu-ibu di mesjid Nurul Islam atau digilir ke tiap musholla (tajug) dan untuk bapak-bapak juga ada kajian keagamaan setiap malam senin di mesjid Nurul Islam. Hampir semua ibu-ibu juga setiap malam Jumat mengadakan pengajian Yasin sambil Arisan bergilir di tiap rumah anggotanya.

Kesenian

Jenis seni yang berkembang di desa Karangtawang yaitu seni Pencak silat pusatnya di kampung Jatinunggal, biasanya di pentaskan pada event-event tertentu seperti pada pentas seni malam Halal bi halal setiap tahun sehabis Hari Raya Idul Fitri.

Adat Istiadat

  • Tutulak

Hajat Tutulak yaitu upacara tolak bala yang diadakan di tiap perempatan jalan kampung, diadakan pada waktu-waktu tertentu. Upacara dipimpin oleh tetua kampung atau alim ulama dengan memanjatkan puji-pujian kepada Allah SWT diikuti oleh semua komponen masyarakat, tua dan muda sampai anak-anak. Setiap orang mengumpulkan makanan seperti nasi tumpeng, nasi kuning dan berbagai lauk pauk. Di akhir acara semua makanan dibagikan kembali kepada masyarakat dengan rata.

  • Muludan

Muludan atau di daerah lain dikenal dengan peringatan Maulid Nabi, yaitu acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW diadakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal tahun hijriyah. Peringatan dimulai dari tanggal 1 Maulid atau setiap malam jumat dengan pembacaan deba (shalawat kepada Nabi) di langgar-langgar setelah shalat maghrib sampai bulan Mulud berakhir. Di desa Karangtawang juga Muludan biasanya diperingati di masjid Nurul Islam dan di mushalla-mushalla (tajug)) di tiap kampung.

  • Rajaban

Rajaban atau di daerah lain dikenal dengan peringatan Isra Miraj, yaitu acara peringatan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Jerusalem,serta perjalanan nabi ke langit ke tujuh. Peringatan ini diadakan setiap tanggal 27 Rajab tahun hijriyah. Di desa Karangtawang biasanya diperingati di masjid Nurul Islam dan di tiap mushalla (tajug)) di tiap kampung dan juga di beberapa rumah warga.

  • Tahlilan

Tahlilan adalah acara untuk mendoakan arwah orang yang sudah meninggal dunia, biasanya diadakan di rumah duka sampai hari ke-tujuh. Tahlilan dipimpin oleh seorang ulama dengan membaca surat Yasin dan puji-pujian kepada Allah SWT agar arwah yang bersangkutan diterima di sisi-Nya.

  • Tujuh bulanan

Tujuh bulanan adalah acara untuk memperingati umur kehamilan sang Ibu yang sudah menginjak usia 7 bulan. Usia 7 bulan adalah periode dimana ruh ditiupkan pada raga sang bayi sehingga acara ini dilakukan untuk mendoakan aga san jabang bayi bisa lahir dengan selamat.

  • Akikahan

Akikahan adalah acara pemotongan hewan kambing karena lahirnya seorang anak, untuk laki-laki kambing yang disembelih 2 ekor sedangkan untuk perempuan kambing yang di sembelih satu ekor.

  • Hajatan

Hajatan diadakan ketika ada warga yang menikah atau dikhitan. Untuk pernikahan biasanya hajatan diadakan di rumah mempelai wanita. Dalam acara hajatan ini biasanya diadakan berbagai macam hiburan seperti Jaipongan, Dangdut, organ tunggal, layar tancep, degung, shalawatan dan sebagainya.

Olahraga

Fasilitas olahraga yang ada di desa Karangtawang antara lain lapangan sepak bola di kampung Pasawahan, lapangan bola volley di tiap kampung dan juga lapangan badminton di gedung serba guna desa Karangtawang. Untuk sepak bola, dahulu ada turnamen rutin Masud cup antara tiga desa yaitu Karangtawang, Winduhaji dan Windusengkahan yang diadakan di lapangan Windusengkahan.

Tokoh

Akses Transportasi

Untuk mencapai desa Karangtawang dari pusat kota Kuningan tidaklah sulit. Jaraknya dari kota Kuningan kurang lebih 4 km. Desa Karangtawang dilewati kendaraan dari arah kota Kuningan ke daerah timur seperti Garawangi, Maleber dan Ciniru. Ada dua angkutan umum yang melewati jalan raya Karangtawang yaitu:

Referensi