Dalam mitologi Yunani, Prometheus (Yunani kuno: Προμηθεύς, prometheos) adalah raksasa (Titan) yang dikenal karena kecerdasan dan keahliannya, dia mencuri api Zeus dan memberikannya kepada manusia.[2] Zeus kemudian menghukumnya atas kejahatan ini dengan mengikatnya pada sebuah batu sementara seekor burung elang besar setiap hari memakan hatinya, namun hatinya akan tumbuh kembali untuk kemudian dimakan lagi oleh burung elang itu besok harinya.

Hesiod

 
Promtheus, oleh Gustave Moreau, (1868).

Mitologi Prometheus pertama muncul dalam puisi epik Yunani karya Hesiod (sekitar. 700 BCE), Theogony (baris 507-616). Dia adalah putra dari Titan Iapetus dengan Themis atau Clymene, salah satu dari Oceanid. Dia bersaudara dengan Menoetius dan Epimetheus. Dalam Theogony, Hesiod memperkenalkan Prometheus sebagai penantang yang lebih rendah terhadap Zeus yang serba tahu dan berkuasa.

Di Sicyon, sebuah hidangan persembahan ditandai sebagai "permulaan pertikaian" antara kaum mortal (manusia) dan immortal (dewa), dimana Prometheus memainkan sebuah tipuan terhadap Zeus (545-557). Dia meletakkan dua persembahan korban pada Olimpia: berbagai pilihan daging kerbau disembunyikan dalam perut sapi (sebuah makanan yang tersembunyi didalam bungkus yang menjijikkan),dan tulang kerbau yang dibungkus secara rapi dalam 'lemak yang mengkilat" (sesuatu yang tidak bisa dimakan didalam bungkus yang menyenangkan). Zeus memilih yang terakhir, sebuah preseden untuk persembahan korban di masa datang; untuk selanjutnya, manusia akan menyimpan daging untuk mereka sendiri dan membakar tulangnya yang kemudian membungkusnya dalam lemak sebagai persembahan pada dewa.

Hal ini membuat marah Zeus, yang sebagai balasannya, ia menyembunyikan api dari manusia. Mengetahui hal ini, Prometheus segera mencari dewi Athena dan memohon ijin kepadanya agar diperbolehkan datang ke Olimpus. Saat dia datang , dia menyalakan obor pada kereta matahari yang mengerikan, dan kemudian dengan sekali pukul ia hancurkan kereta tersebut menjadi potongan arang yang membara, yang kemudian dia gunakan untuk menyalakan sekumpulan batang jerami raksasa. Setelah ia matikan obornya, ia pergi dan kemudian memberikan api tersebut pada manusia. Kemarahan Zeus makin bertambah, ia segera mengutus Epimetheus, saudara Prometheus, dan Pandora (wanita pertama, yang dibuat Hephaestus dari tanah lempung dan dihidupkan melalui empat arah angin, dengan semua dewi-dewi Olimpus dikumpulkan untuk mendandaninya) untuk menangkap Prometheus.

Prometheus, dalam hukumannya yang abadi, dirantai ke sebuah batu di Caucasus, dimana hatinya dimakan setiap hari oleh seekor burung elang atau sebangsa burung pemangsa,atau dalam beberapa kasus, seekor gagak dan setiap malam hatinya akan kembali utuh.Bertahun-tahun kemudian, sebuah masa yang berkisar dari 30 tahun, sampai 3 juta, empat ratus ribu tahun, sang pahlawan Yunani Heracles (Hercules) akan membunuh burung itu dan membebaskan Prometheus dari rantai yang mengikatnya.