Pangeran-pemilih
Raja-pemilih atau elektor adalah terjemahan dari istilah bahasa Latin, princeps elector, untuk Kurfürsten, suatu posisi pemerintahan penting yang dalam struktur kepemimpinan Kekaisaran Romawi Suci dan menempati posisi tertinggi setelah kaisar.[1]
Berdasarkan Piagam Emas 1356 (Die Goldene Bulle), kaisar dipilih oleh "dewan pemilih" yang terdiri dari tujuh raja-pemilih: tiga berasal dari kerajaan rohaniah dan empat dari kerajaan duniawi. Kerajaan rohaniah adalah keuskupan agung yang memiliki wilayah dan dianggap berdaulat seperti seorang raja. Anggota-anggota dewan pemilih ini adalah
- Uskup Agung Köln
- Uskup Agung Trier
- Uskup Agung Mainz
- Raja Pfalz-Rhein (Pfalzgrafschaft bei Rhein atau Kurpfalz), berkedudukan di Heidelberg/Mannheim
- Raja Sachsen (Kurfürst von Sachsen dari wangsa Sachsen-Wittenberg) berkedudukan di Wittenberg
- Raja Brandenburg (Kurfürst von Brandenburg) berkedudukan di Potsdam, dan
- Raja Bohemia berkedudukan di Praha.
Sang raja terpilih selanjutnya bergelar Rex Romanorum ("Raja bangsa Romawi"), walaupun ia sesungguhnya berkuasa di tanah Jerman.
Sang "raja bangsa Romawi" bergelar Kaisar (Imperator Romanorum - Kaisar bangsa Romawi) hanya setelah dimahkotai oleh Paus di Roma. Dalam banyak kesempatan, seorang Paus menolak menobatkan seorang raja yang sedang berselisih dengannya, akan tetapi tanpa penobatan tersebut, sang raja sesungguhnya tak kehilangan hak apa pun selain gelar Kaisar.
Catatan kaki
- ^ Princep maupun Fürst secara harafiah dalam bahasa Melayu/Indonesia berarti "pangeran", tetapi dalam tradisi monarki Eropa, semua pemimpin monarki disebut demikian, yang dalam tradisi monarki Nusantara disebut sebagai "raja". Dalam tradisi feodal Jawa atau daerah yang terpengaruh, raja yang tunduk pada raja lainnya (vazal) akan disebut sebagai "adipati"