Masjid Cut Meutia

masjid di Indonesia

Masjid Cut Mutiah adalah salah satu masjid yang terletak di Jalan Cut Mutiah Nomor 1, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. Bangunan masjid ini merupakan salah satu peninggalan sejarah dari jaman penjajahan kolonial Belanda. Masjid ini memiliki keunikan tersendiri dan kemungkinan tidak terdapat di masjid-masjid lainnya. Salah satu keunikannya, mihrab dari masjid ini diletakkan di samping kiri dari saf sholat (tidak di tengah seperti lazimnya). Selain itu posisi safnya juga terletak miring terhadap bangunan masjidnya sendiri karena bangunan masjid tidak tepat mengarah kiblat.

Masjid Cut Mutiah
Tampak depan dari Masjid Cut Mutiah
PetaKoordinat: 6°11′14.23″S 106°50′0.09″E / 6.1872861°S 106.8333583°E / -6.1872861; 106.8333583
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiJl. Cut Mutiah No. 1
Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturArt Nouveau
Spesifikasi
KubahBukan kubah tapi kubus biasa
MenaraTidak ada

Sejarah

 
Ini adalah gedung N.V. Bouwploeg pada jaman Batavia dan sebelum diubah fungsinya menjadi Masjid Cut Mutiah .

Masjid ini dulunya adalah kantor NV (Naamloze vennootschap, atau Perseroan terbatas) Bouwploeg, kantor biro arsitek (sekaligus pengembang) Pieter Adriaan Jacobus Moojen (1879 - 1955) yang membangun wilayah Gondangdia di Menteng.

Awal berdiri

 
Foto dari mimbar tua dari Masjid Cut Mutiah

Bangunan ini pernah digunakan sebagai kantor pos, kantor Jawatan Kereta Api Belanda dan kantor Kempetai Angkatan Laut Jepang (1942 - 1945). Setelah Indonesia merdeka, ia pernah dipergunakan sebagai kantor Urusan Perumahan, hingga Kantor Urusan Agama (1964 - 1970).[1] Dan baru pada jaman pemerintahan Gubernur Ali Sadikin diresmikan sebagai masjid tingkat provinsi dengan surat keputusan nomor SK 5184/1987 tanggal 18 Agustus 1987.[2]

Awalnya masjid ini bernama Yayasan Masjid Al-Jihad yang didirikan oleh eksponen '66 seperti Akbar Tanjung dan Fahmi Idris.[2] Pada kurun waktu orde lama, gedung ini juga pernah dijadikan gedung sekretariat MPRS.

Nama Bouwploeg sendiri kini masih tersisa dalam ingatan sebagai nama Pasar Boplo di barat stasiun kereta api Gondangdia.

Rujukan

  1. ^ Shahab, A. 2006. Maria van Engels: Menantu Habib Kwitang. Penerbit Republika. Hal 5-7
  2. ^ a b ek, Deddy (10 Januari2010). "Masjid Cut Mutiah Jakarta". Diakses tanggal 25 Juli 2010.