Pulau Tinjil
Tinjil, adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Samudra Hindia. Secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten. Berada di titik koordinat .
Koordinat | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Gugus kepulauan | Sunda Besar |
Provinsi | Banten |
Kabupaten | Pandeglang |
Luas | -km² |
Populasi | - |
Pulau Tinjil memiliki bentuk yang memanjang dari Timur Laut hingga ke Barat Daya dengan morfologi datar dan permukaan pada bagian timur hingga tengah dan semakin ke barat berubah menjadi kasar yang disertai dengan adanya bukit kecil. Lahan merupakan hutan rapat dengan sebagian kecil lahan terbuka di pinggir pantai. Vegetasi yang dapat dijumpai di pulau ini adalah ketapang, melinjo, sawo hutan, nipah, dll. Geologi pulai Tinjil tersusun oleh terumbu karang dan pada terdapat 3 lapisan batuan yang didapatkan dari hasil pengukuran geolistrik. Bagian atas berupa lapisan pasir pantai dan batu gamping lapuk, bagian tengah berupa lapisan batu gamping, dan bagian bawah berupa lapisan lempung.[1]
Sejak tahun 1988, Pulau Tinjil telah digunakan sebagai lokasi pengembangbiakan secara alami dari spesies monyet ekor panjang (Macaca fascicularis).[2] Pengelolaan monyet ekor panjang tersebut dilakukan oleh Pusat Studi Satwa Primata (PSSP), Institut Pertanian Bogor (IPB) yang diperuntukkan bagi penangkaran, sarana pendidikan, penelitian, dan pelatihan bagi mahasiswa dan staf dalam dan luar IPB yang memeliki ketertarikan dalam bidang primatologi. Selain monyet ekor panjang, pulai tersebut juga merupakan habitat bagi banyak populasi biawak yang sering terlihat di hutan, pantai, maupun sekitar pondok.[1]
Selain pulau ini, di Kabupaten Pandeglang terdapat Pulau Deli yang juga terletak di Samudra Hindia.
Referensi
- ^ a b Penelitian Pulau Pulau Kecil: Pesona Pulau Tinjil, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI): PUSAT PENELITIAN GEOTEKNOLOGI .
- ^ Aryo Wisangeni Genthong (Rabu, 1 September 2010). "Konservasi Monyet: Dari Tinjil untuk Dunia". Kompas. hlm. 14.