Emak Ingin Naik Haji

film Indonesia tahun 2009
Revisi sejak 20 November 2010 17.44 oleh TjBot (bicara | kontrib) (:-{{spoiler}} ; sesuai diskusi usulan)

Emak Ingin Naik Haji adalah film Indonesia yang dirilis pada 12 November 2009 dengan disutradarai oleh Aditya Gumay dan dibintangi oleh Aty Cancer Zein, Reza Rahadian, dan Didi Petet.

Emak Ingin Naik Haji
Berkas:Emak-ingin-naik-haji1.jpg
SutradaraAditya Gumay
ProduserPutut Widjanarko
Adenin Adlan
Ditulis olehAdenin Adlan
Aditya Gumay
PemeranAty Cancer Zein
Reza Rahadian
Didi Petet
Niniek L. Karim
Ayu Pratiwi
Adenin Adlan
Gagan Ramdhani
Alexia
Aswin Fabanyo
Henidar Amroe
Cut Memey
Helsi Herlinda
Dedi Maulana
Genta Windi
Penata musikAdam S. Permana
SinematograferGunung Nusa P
PenyuntingCesa David Luckmansyah
Dhimas Adhi Putra
DistributorMizan Productions dan Smaradhana Pro
Tanggal rilis
12 November 2009
Durasi98 menit
NegaraIndonesia

Film ini diangkat dari cerita pendek karangan Asma Nadia. Film ini juga menghadirkan penampilan khusus dari Jeffry Al Buchori

Sinopsis

Film ini bercerita tentang tokoh Emak, seorang wanita berusia lanjut yang sabar, tulus, dan penuh kebaikan hati, seperti umat Islam lainnya, sangat ingin menunaikan ibadah haji. Sayangnya, Emak tidak memiliki biaya untuk mewujudkan keinginannya. Kehidupan Emak sehari-hari hanya bergantung pada hasil jualan kue. Ada juga sedikit tambahan uang dari Zein, anaknya yang duda, penjual lukisan keliling. Walaupun Emak tahu bahwa pergi haji adalah salah satu hal yang mungkin sulit diraih, Emak tidak putus asa, dia tetap mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk disetorkan ke tabungan haji di bank. Zein, yang melihat kegigihan Emak, berusaha dengan berbagai cara untuk dapat mewujudkan keinginan Emak. Tapi, keterbatasannya sebagai penjual lukisan keliling, serta masalah-masalah yang diwarisinya dari perkawinannya yang gagal, menyebabkan Zein hampir-hampir putus asa dan nekat. Sementara, tetangga Emak yang kaya raya sudah beberapa kali menunaikan haji, apalagi pergi umroh. Di tempat lain ada orang berniat menunaikan haji hanya untuk kepentingan politik.

Pranala luar