Charles yang Botak[1] (13 Juni 823 – 6 Oktober 877), Kaisar Romawi Suci (875–877, sebagai Charles II) adalah Raja Francia Barat (840–877, sebagai Charles II, dengan perbatasan wilayahnya ditentukan dalam Perjanjian Verdun, 843), dan juga anak bungsu Kaisar Louis yang Saleh.

Charles yang Botak

Pertikaian dengan saudara-saudaranya

Ia dilahirkan pada tanggal 13 Juni 823 di Frankfurt, ketika abang-abangnya telah beranjak dewasa dan telah mendapat regna, atau sub-kerajaan mereka sendiri, dari ayah mereka. Upaya yang dibuat oleh Louis yang Saleh untuk memberikan Charles sebuah sub-kerajaan, pertama-tama Alemannia dan kemudian sebuah negara di antara Meuse dan Pirenia (di tahun 832, setelah pemberontakan Pepin I dari Aquitania) tidak berhasil. Berbagai rekonsiliasi dengan para pemberontak Lothair dan Pepin, dan juga saudara mereka Louis orang Jerman, Raja Bayern, membuat bagian Charles di Aquitania dan Italia hanya sementara, namun ayahnya tidak menyerah dan membuat Charles pewaris dari seluruh wilayah yang pernah menajdi milik Gaul dan akhirnya Perancis. Di dalam sebuah pertemuan di dekat Crémieux di tahun 837, Louis yang Saleh meminta para nobel untuk melakukan penghormatan kepada Charles sebagai pewarisnya. Hal ini memicu terjadinya pemberontakan final anak-anaknya melawannya dan Pepin dari Aquitania wafat di tahun 838, dimana Charles menerima kerajaan itu, akhirnya sekali untuk selamanya. Putra Pepin Pepin II akan menjadi duri abadi di sisinya.

Kematian kaisar di tahun 840 memicu terjadinya perang di antara anak-anaknya. Charles sendiri bersekutu dengan abangnya Louis orang Jerman untuk mempertahankan pretensi kaisar yang baru Lothair I, dan kedua sekutu itu mengalahkan Lothair di dalam Pertempuran Fontenay-en-Puisaye pada tanggal 25 Juni 841. Di tahun berikutnya, kedua bersaudara tersebut mengkonfirmasikan persekutuan mereka dengan merayakan Sumpah Strasbourg. Perang itu diakhiri dengan Perjanjian Verdun di bulan Agustus 843. Penyelesaian itu memberikan Charles kerajaan Franka Barat, yang dikelolanya sejak saat itu dan sesuai dengan apa yang sekarang Perancis, sampai ke Meuse, Saône, dan Rhône, dengan tambahan Perbatasan Spanyol sampai dengan Ebro. Louis menerima bagian timur Kekaisaran Carolingia, dikenal sebagai Francia Timur dan kemudian Jerman. Lothair menguasai gelar kekaisaran dan kerajaan Italia (abad pertengahan). Ia juga menerima wilayah-wilayah pusat dari Flandria sampai Rhineland dan Burgundia sebagai raja Francia Pusat.

Berkas:Karel2Holy.jpg
Segel Charles yang Botak

Memerintah sebagai kaisar

 
Charles yang Botak di usia senja; gambar dari Psalter-nya

Di tahun 875, setelah kematian Kaisar Louis II (putra saudara tirinya Lothair), Charles yang Botak, didukung oleh Paus John VIII, melakukan perjalanan ke Italia, menerima mahkota kerajaan di Pavia dan upacara kerajaan di Roma pada tanggal 29 Desember. Louis orang Jerman, juga merupakan seorang kandidat pewaris Louis II, membalas dendam dengan menyerang dan menghancurkan dominion Charles, dan Charles harus segera kembali ke Francia. Setelah kematian Louis orang Jerman (28 Agustus 876), Charles membalasnya dengan mencoba untuk merampas kerajaan Louis, namun dengan telak dikalahkan di Andernach pada tanggal 8 Oktober 876. Sementara itu, John VIII, diancam oleh Saracen, mendesak Charles untuk membantunya di Italia. Charles sekali lagi menyeberangi Alpen, namun ekspedisi ini diterima dengan sedikit antusiasme oleh para nobel, dan bahkan oleh wakilnya Lombardia, Boso, dan mereka menolak untuk bergabung dengan pasukannya. Pada saat yang sama Carloman, putra Louis orang Jerman, memasuki Italia utara. Charles, sakit dan dalam tekanan hebat, dimulai dari perjalanannya pulang ke Gaul, namun meninggal ketika menyeberangi jalan sempit di Gunung Cenis di Brides-les-Bains, pada tnaggal 6 Oktober 877.

Menurut riwayat St-Bertin, Charles dengan tergesa-gesa dimakamkan di biara Nantua, Burgundia karena pemandunya tidak dapat menahan bau tubuhnya yang membusuk. Ia seharusnya dimakamkan di Basilique Saint-Denis dan kemungkinan dipindahkan kesana kemudian. Hal ini dicatat bahwa terdapat sebuah peringatan kuning yang mencair di dalam revolusi.

Charles digantikan oleh putranya, Louis. Charles merupakan seorang pangeran dari pendidikan dan surat-surat, seorang sahabat gereja, dan sadar akan dukungan yang dapat ia temukan di keuskupan terhadap para nobelnya yang susah diatur, karena ia memilih dewannya dari antara para rohaniwan yang lebih tinggi, seperti halnya Guenelon dari Sens, yang menghianatinya, dan Hincmar dari Reims.

Referensi

Kaisar Charles II yang Botak
Lahir: 13 Juni 823 Meninggal: 6 Oktober 877
Gelar
Didahului oleh:
Pippin I dari Aquitania
Raja Aquitania
sebagai Charles II

838-855
Diperjuangkan oleh Pepin II 838-855
Diteruskan oleh:
Charles III
Didahului oleh:
Louis I
sebagai Raja dan Kaisar Franka
Raja Francia Barat
840–877
Diteruskan oleh:
Louis II
Didahului oleh:
Louis II
Kaisar Romawi Suci
875–877
Lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Charles III
Raja Italia
875–877
Diteruskan oleh:
Carloman