Batavia Air

perusahaan asal Indonesia

Batavia Air (nama resmi: PT. Metro Batavia) adalah sebuah maskapai penerbangan di Indonesia. Batavia Air mulai beroperasi pada tanggal 5 Januari 2002, memulai dengan satu buah pesawat Fokker F28 dan dua buah Boeing 737-200. Batavia Air memiliki kode IATA: Y6 dan kode ICAO: BTV serta tanda panggil (callsign): "Batavia Air".

Batavia Air
IATA ICAO Kode panggil
Y6 BTV BATAVIA AIR
Didirikan2002
Pusat operasiBandara Soekarno-Hatta
Armada40
Tujuan47
SloganTrust Us To Fly
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Tokoh utamaYudiawan Tansari (President), Dexter Leopard (General Manager) James Rohn (Quality Assurance Manager)
Situs webwww.batavia-air.co.id
Batavia Air mengudara dari bandara Adi Sutjipto

Setelah berbagai insiden dan kecelakaan yang menimpa maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia, pemerintah Indonesia membuat pemeringkatan atas maskapai-maskapai tersebut. Dari hasil pemeringkatan yang diumumkan pada 22 Maret 2007, Batavia Air berada di peringkat III yang berarti hanya memenuhi syarat minimal keselamatan dan masih ada beberapa persyaratan yang belum dilaksanakan dan berpotensi mengurangi tingkat keselamatan penerbangan. Akibatnya Batavia Air mendapat sanksi administratif yang akan direview kembali setiap 3 bulan. Bila tidak ada perbaikan kinerja maka Izin Operasi Penerbangan (Air Operator Certificate) dapat dibekukan sewaktu-waktu.[1]

Armada pesawat

Armada Batavia Air
Pesawat Jumlah Kursi Rute Catatan
Airbus A319-100 2 156 Rute Domestik dan Internasional
Airbus A320-200 7 180 Rute Domestik dan internasional
Airbus A330-200 2 + 1 on order 320 Jakarta, Manado,Medan,Jeddah,Riyadh
Boeing 737-300 15 149 Rute Domestik dan internasional
Boeing 737-400 10 168 Rute Domestik dan internasional
Total 36 Data tanggal: 31 Maret 2010

Rute penerbangan

Asia

Asia Tenggara

Asia Timur

Timur Tengah

Insiden dan kecelakaan

  • 21 November 2007 - serpihan sayap sebesar 40cm x 50cm dari Boeing 737-400 Batavia Air (BTV 207 jurusan Jakarta-Pontianak) lepas ketika lepas landas dari Jakarta. Pesawat kemudian mendarat darurat.
  • 27 Februari 2009 - pesawat Boeing 737-300 jurusan Jakarta-Pontianak mengalami kerusakan alat navigasi dan nyaris mendarat di Ketapang[2]
  • 30 Maret 2009 - pesawat Boeing 737-300 jurusan Jakarta-Surabaya-Mataram mengalami kerusakan mesin dan mendarat di Semarang[2]
  • 13 Februari 2010 - pesawat Boeing 737-200 jurusan surabaya-makassar-gorontalo mengalami kerusakan ban belakang sebelah kiri pecah saat pesawat hendak melintas dari runway 10 menuju runway 28
  • 25 Februari 2010 - pesawat Boeing 737-300 jurusan berau-balikpapan mengalami kerusakan ban yang tipis
  • 16 Februari 2010 - pesawat Boeing 737-300 jurusan malang-jakarta mengalami kerusakan kaca depan yang retak saat take off
  • 15 Juli 2010 - Pesawat Airbus A320 jurusan Pekanbaru - Jakarta mendarat darurat di Pekanbaru karena kerusakan sistem keseimbangan pesawat.[3] Tidak ada korban jiwa.

Referensi

  1. ^ "Tak Ada Maskapai yang Berkinerja Baik", Kompas, 23 Maret 2007
  2. ^ a b "Bandara Supadio Benarkan Batavia Air Nyasar ke Ketapang", Dettikcom, 28 Februari 2009 Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "nyasar" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ "Batavia Air Mendarat Darurat". Liputan 6. 2010-07-16. "Kru Pesawat Sampaikan Ada Kerusakan di Center of Gravity". detikNews. 2010-07-15. 

Pranala luar