Alzheimer
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Pihak Wikipedia bahasa Indonesia tidak bertanggung jawab dan tidak bisa menjamin bahwa informasi yang diberikan di dalam halaman ini adalah benar. Lihat halaman Wikipedia:Penyangkalan umum untuk keterangan lebih lanjut. |
Alzheimer atau sebutannya az-zhai-me, merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif. Penyakit Alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit Alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri. Penyakit Alzheimer bukannya 'kekanak-kanakan karena usia tua' yang sekadar suatu proses penuaan. Sebaliknya, adalah sejenis masalah kesehatan yang amat menyiksa dan perlu diberikan perhatian.
Alzheimer digolongkan ke dalam salah satu dari jenis nyanyuk (dementia) yang dicirikan dengan melemahnya percakapan, kewarasan, ingatan, pertimbangan, perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali. Keadaan ini amat membebani bukan saja kepada pengidapnya, malah anggota keluarga yang menjaga. Penyakit Alzheimer yang menurunkan fungsi memori ini juga menjejaskan fungsi intelektual dan sosial penghidapnya. Biasanya, anggota keluarga hanya datang membawa orang yang sakit berjumpa dokter apabila mereka sudah tidak tahan dengan gejala orang yang sakit.
Hingga kini, sumber sebenarnya penyakit ini tidak diketahui. Tetapi, ia bukanlah disebabkan penuaan. Bagaimanapun, ilmuwan berpendapat, ia dikaitkan dengan pembentukan dan perubahan pada sel-sel saraf yang normal menjadi serat.
Resiko untuk mengidap Alzheimer, penyakit yang sinonim dengan orang tua ini, meningkat seiring dengan pertambahan usia. "Bermula pada usia 65 tahun, seseorang mempunyai resiko lima persen mengidap penyakit ini dan resiko ini meningkat dua kali lipat setiap lima tahun," kata Ahli Psikogeriatrik, Kantor Pengobatan Psikologi, Fakultas Pusat Pengobatan Universitas Malaya (PPUM), Dr. Esther Ebeenezer.
Menurut Esther, sekalipun penyakit ini dikaitkan dengan orang tua, namun sejarah membuktikan bahawa pesakit pertama yang dikenal pasti menghidap penyakit ini ialah wanita dalam usia awal 50-an.
Sejarah Alzheimer
Penyakit yang julung kalinya, ditemukan oleh Dr. Alois Alzheimer pada 1907 ini, dinamakan Alzheimer, menurut namanya.
Hasil bedah pengamatan, Alzheimer mendapati otak wanita tersebut bukan saja mengecut, malah dipenuhi dengan gumpalan protein yang luar biasa yang dipanggil plak amiloid dan serat yang berbelit-belit (neuro fibrillary).
Amiloid protein yang membentuk sel-sel plak protein, dipercaya menyebabkan perubahan kimia otak. Musnahnya sel-sel saraf ini menyebabkan penerus syaraf yang berfungsi menyampaikan pesan dari satu neuron ke neuron lain terpengaruh.
Meskipun penyakit ini semula dikesankan hampir satu abad yang lalu, ia tidak seterkenal penyakit yang lainnya seperti sakit jantung, hipertensi, Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) atau sebagainya.
Kemungkinan ini disebabkan oleh penyakit ini tidak dapat dilihat dengan mata kasar seperti penyakit hipertensi yang dapat dilihat melalui pemeriksaan tekanan darah secara berkala.
Pengungkapan terhadap Alzheimer
Pengungkapan mengenai penyakit Alzheimer masih rendah dan orang banyak tidak begitu berminat mengetahui tentangnya sampai diperbincangkan secara terbuka yang ditulis sendiri oleh bekas Presiden Amerika Serikat (AS) yang ke-40, Ronald Reagan dalam suratnya yang bertanggal 5 November 1994.
Penyakit Alzheimer sukar dilihat sebab banyak yang beranggapan orang tua yang semula lupa, adalah sesuatu yang lazim karena faktor usia. Sebaliknya kemungkinan itu adalah tanda-tanda awal seseorang itu mengidap penyakit Alzheimer.
Tingkat Alzheimer
Lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, tidak tahu membeli barang ke kedai, lupa nomor telepon atau dos obat yang biasa dimakan ialah di antara sebagian gejala ringan.
Apabila orang yang sakit lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air dikategorikan sebagai tingkat sederhana.
Apabila orang yang sakit sudah tidak mampu melakukan perkara asas seperti menguruskan diri sendiri, keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat, ia menandakan orang yang sakit berada di tingkat yang serius.
Tanda-tanda lain
Orang yang sakit juga dapat menjadi seorang yang agresif, cepat marah dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya. Diperkirakan bahwa pada sekitar 1950-an kira-kira 2,5 juta penduduk dunia menghidap penyakit ini. Pada tahun 2000, pengidap Alzheimer dijangka mencapai enam milyar orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan lebih dari satu milyar orang tua yang berusia lebih 60 tahun atau 10 persen penduduk dunia menghidap Alzheimer (2003). Peningkatan ini, ada kaitannya dengan penduduk dunia yang semakin berusia, jangka hidup wanita meningkat hingga 80 tahun dan 75 tahun bagi lelaki. Selain itu, tahap penjagaan kesehatan yang lebih baik, tingkat perkawinan menurun, perceraian bertambah dan mereka yang kawin tetapi tidak banyak anak.
Orang yang sakit yang berada di tahap sederhana dan parah akan menunjukkan tingkah laku yang pelik. Di antaranya, seperti menjerit, terpekik dan mengikut penjaga ke mana saja walaupun ke WC.
Selain itu, orang yang sakit juga mendengar suara atau bisikan halus dan mengadu tampak bayangan menakutkan. Semua ini secara tidak langsung memberi tekanan kepada penjaga sebab mereka terpaksa menjaga orang yang sakit '36 jam' sehari.
Orang yang sakit juga kadangkala akan berjalan ke sana sini tanpa sebab dan corak tidur mereka juga berubah. Orang yang sakit akan lebih banyak tidur pada waktu siang dan berjaga pada waktu malam.
Secara rata-rata, orang yang sakit yang didiagnosis mengidap penyakit ini meninggal dunia akibat radang paru-paru atau pneumonia. Ini karena, dalam tempo tersebut, orang yang sakit hanya terlantar tanpa melakukan sembarang aktivitas.
Apa yang menyedihkan, ialah orang yang sakit sendiri tidak memahami apa yang terjadi pada diri mereka dan memerlukan bantuan orang lain. Berita buruknya mengenai Alzheimer ini, ia belum ada penawarnya. Tetapi, gejalanya masih dapat dikendalikan dengan obat-obatan.
Obat-obatan yang diberi pada tingkat awal, dapat membantu memori pesakit seperti kognitif, aktivitas harian dan tingkah laku.
Individu yang berisiko
- Mengidap hipertensi apabila mencapai usia 40 tahun ke atas
- Pengidap kencing manis diabetes
- Kurang melakukan senam
- Tingkat kolesterol yang tinggi
- Faktor keturunan - mempunyai ahli keluarga yang menghidap penyakit ini pada usia lingkungan 50-an.
Pengidap Alzheimer yang terkemuka
- Enid Blyton
- Charles Bronson
- Winston Churchill
- Perry Como
- Alfred Deakin
- James Doohan
- Ralph Waldo Emerson
- Barry Goldwater
- Rita Hayworth
- Charlton Heston
- Beatrice Lillie
- Ratu Juliana dari Belanda (1948 – 1980)
- Burgess Meredith
- Iris Murdoch
- Maurice Ravel
- Ronald Reagan
- Sugar Ray Robinson
- Margaret Rutherford
- Cyrus Vance
- E.B. White
- Harold Wilson