Orang Amerika Latin
Orang Amerika Latin adalah penduduk yang mendiami wilayah Amerika Latin yakni, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Orang Amerika Latin berbeda-beda menurut keturunan dan suku bangsa. Kelompok utama adalah orang Indian, orang kulit putih keturunan Eropa, orang kulit hitam keturunan Afrika, orang berdarah campuran, dan orang keturunan Asia.
Keturunan
Sebagian besar negara-negara Amerika Latin mewarisi sistem kelas berdasarkan keturunan dimana orang kulit putih berada di kelas teratas, namun jumlahnya sedikit. Rakyat berdarah campuran di kelas menengah dan orang Indian dan kulit hitam di lapisan paling bawah. Namun saat ini, posisi sosial tidak lagi ditentukan dari faktor keturunan. Orang Indian, orang kulit hitam, dan orang berdarah campuran tidak melulu dikategorikan sebagai status rendahan. Di Brazil dan Hindia Barat, banyak orang kulit hitam mumpuni di bidang seni, bisnis, politik dan ilmu pengetahuan. Di Mexico, punya darah Indian merupakan kebanggan bagi banyak orang. Di sisi lain, jadi kulit putih tidak selalu menjamin posisi sosial yang tinggi. Orang kulit putih kini bisa dijumpai di semua kelas, dengan persentase tertinggi terdapat di negara-negara yang berpopulasi Indian dan kulit hitam yang kecil.
- Orang Indian, adalah penduduk asli Amerika Latin sejak ribuan tahun setelah bermigrasi dari Amerika Utara. Mereka dapat ditemukan di seluruh wilayah sebelum kedatangan bangsa Eropa di akhir 1400-an. Bangsa Aztec, Inca, dan Maya adalah contoh-contoh orang Indian berkebudayaan tinggi. Orang Eropa menjajah sebagian besar wilayah Amerika Latin dan memaksa warga asli bekerja di pertambangan dan perkebunan. Jutaan meninggal karena perlakuan buruk, perang, atau penyakit yang ditularkan orang Eropa. Di beberapa daerah, populasi Indian hampir punah. Mereka yang bertahan naik ke dataran tinggi atau masuk ke hutan belantara. Orang Indian paling besar persentasenya di Bolivia, Equador, Guatemala, dan Peru.
- Orang kulit putih, adalah keturunan orang Eropa, awalnya orang Portugis dan Spanyol. Orang Eropa lain seperti Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Polandia juga berdatangan semenjak awal tahun 1800-an. Persentase keturunan Eropa yang terbesar ada di Argentina, Costa Rica dan Uruguay, sementara jumlah besar populasinya juga berada di Brazil dan Chili.
- Orang kulit hitam, adalah keturunan Afrika yang dibawa sebagai budak dari tahun 1500-an sampai 1800-an. Jutaan dari mereka pada awalnya dipaksa bekerja di perkebunan Hindia Barat, pesisir Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Warga kulit hitam kini paling banyak persentasenya di Barbados, Haiti dan Jamaika. Kawasan Hindia Barat, dataran rendah tengah dan selatan daratan utama juga memiliki populasi keturunan Afrika yang besar.
- Orang berdarah campuran, adalah keturunan kawin campur selama berabad-abad antara orang Eropa, Afrika dan Indian. Hasilnya, sebagian besar penduduk Amerika Latin adalah keturunan darah campuran. Kelompok terbesar adalah mestizo, keturunan Indian dan Eropa dan mulatto, keturunan Eropa dengan Afrika. Mestizo adalah warga mayoritas di El Salvador, Honduras, Nicaragua, Kolombia, Mexico, Paraguay dan Venezuela. Sementara mulatto juga banyak di Brazil, Panama dan Hindia Barat.
- Orang Asia, adalah keturunan warga Asia yang berimigrasi ke Amerika Latin yang sebagian besar tiba pada abad 19 sampai ke-20. Keturunan Asia yang besar adalah Tionghoa, Jepang, India, Korea, Filipina dan Indonesia. Keturunan Tionghoa, Korea, India dan Jepang tinggal di hampir seluruh negara Amerika Latin. Populasi keturunan Jepang di Brazil merupakan komunitas Jepang terbesar di luar negeri asalnya.[1] Keturunan Indonesia, banyak tinggal di Suriname khususnya orang Jawa yang nenek moyangnya dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-19 sampai ke-20 sebagai kuli kontrak perkebunan kakao dan tebu. Kini terdapat lebih dari 70.000 orang Jawa di Suriname.[2] Banyak orang Jawa Suriname pindah dan menetap di Belanda.[3]
Populasi
Amerika Latin memiliki populasi lebih dari 562.000.000 jiwa (tahun 2010), peningkatan 3 kali lipat semenjak tahun 1960.
Lonjakan jumlah penduduk diakibatkan tingkat kelahiran yang tinggi dan perbaikan sistem kesehatan sehingga angka kematian ikut menurun. Diperkirakan 1/3 penduduk Amerika Latin di bawah usia 15 tahun.
Luas Amerika Latin adalah 8 juta km² dengan sebaran penduduk tak merata. Kepadatan 27 orang per km². Kawasan tengah dan selatan berpenduduk sedikit atau tak berpenghuni yang diselimuti hutan lebat. Padang rumput, padang pasir kering, pegunungan tinggi juga jarang didiami. Konsentrasi populasi berada di pinggir sungai, pesisir pantai dan dataran tinggi yang subur. Pada daerah-daerah tertentu bisa menjadi sangat padat, di antaranya Barbados, Puerto Rico dan pulau-pula di Hindia Barat yang termasuk sebagai tempat-tempat terpadat penduduknya di dunia. Wilayah berpopulasi padat lain berada di pesisir wilayah Brazil, terutama bagian tenggara, di Mexico bagian tengah, dan sebelah utara Kolombia dan Venezuela.
Bahasa
Sebagian besar orang Amerika Latin bertutur dalam bahasa-bahasa Eropa yang menjajah negara mereka. Penutur Bahasa Spanyol mencakup 2/3 populasi, merupakan bahasa resmi Kuba, Dominika, Mexico dan sebagian besar di negara-negara Amerika Tengah dan Selatan. Sementara Bahasa Portugis dituturkan sebanyak 1/3 populasi, terutama di Brazil yang menjadikannya bahasa resmi.
Bahasa Perancis dituturkan di Haiti, Bahasa Belanda di Suriname, dan Bahasa Inggris adalah bahasa resmi di Belize, Guyana dan negara-negara pernah dijajah Inggris di Hindia Barat. Selain bahasa resmi, bahasa daerah juga cukup penting di banyak negara sebagai bahasa kedua.
Orang Indian berbicara dalam bahasa Indian dan menjadi bahasa resmi. Di Paraguay bahasa Indian Guarani adalah bahasa resmi selain Spanyol. Rakyat Bolivia memiliki 2 bahasa Indian, Quechua dan Aymara sebagai bahasa resmi disamping bahasa Spanyol.
Agama
Undang-undang semua negara Amerika Latin menjamin kebebasan beragama. Sebagian besar orang Amerika Latin beragama Katolik Roma (80%), dengan minoritas Protestan. Agama lain yang dianut antara lain Buddha, Hindu, Islam dan Yahudi. Beberapa suku Indian memeluk agama dan kepercayaan mereka tersendiri. Bangsa Spanyol dan Portugis menyebarkan agama Katolik kepada banyak rakyat Indian pada masa lalu. Walau begitu, sinkretisme masih banyak dipraktikkan. Warga keturunan Afrika menggabungkan unsur-unsur asli agama tradisional mereka dengan agama Katolik.
Agama Katolik di beberapa negara mempengaruhi kehidupan rakyat sehari-hari dimana tokoh-tokoh agama Katolik ikut berpolitik dan berpartisipasi dalam banyak bidang pemerintahan.
Masakan dan minuman
Palawija merupakan makanan pokok sebagian besar rakyat Amerika Latin.
Orang Mexico dan Amerika Tengah memasak tortilla, sejenis roti tipis dari jagung atau tepung gandum. Beras dan kacang-kacangan dikonsumsi sebagian besar warga Hindia Barat. Orang di dataran tinggi banyak makan kentang sebagai pangan utama. Di daerah tropis dan panas singkong sangat populer. Warga Argentina dan Uruguay di Amerika Selatan banyak makan bahan makanan dari gandum.
Daging ternak cukup jarang dimakan karena harganya mahal. Namun, di Argentina dan Uruguay yang banyak ternak sapi, daging sapi jadi bahan makanan penting. Warga di pinggir-pinggir sungai dan pesisir menangkap ikan dan kerang-kerang.
Masakan Amerika Latin umumnya dibumbui banyak-banyak dan diberi cabai agar rasanya pedas. Di daerah tropis, buah-buahan seperti pisang, mangga, jeruk, dan nanas sangat berlimpah.
Referensi
- ^ (Indonesia)Lasting legacy of Brazil's Japanese, bbc. Access date:26 March 2011
- ^ (Indonesia)Orang Jawa di Suriname (Javanese in Suriname), kompasiana. Access date:26 March 2011
- ^ (Indonesia)Migration and Cultural Heritage of the Suriname Javanese, stichji.javanen.nl. Access date:26 March 2011