Gereja menyerap ide-ide dari Paus Innocentius, hanya dalam waktu tiga hari, siding tersebut dapat menghasilkan ratusan dekrit. Sumbangsi Paus Innocentius III dapat terlihat dari beberapa hasil Konsili Lateran IV yang di antaranya:

1. Setiap orang harus mengaku segala dosanya pada imam, kurang lebih satu kali dalam setahun sehingga persiapan untuk mengikuti sakramen Ekaristi pada perayaan paskah. Jika tidak mengambil bagian dalam Ekaristi dengan alasan tertentu, maka ia dilarang masuk di dalam Gereja dan ketika ia mati, gereja tidak akan mengambil bagian dalam pemakamannya. Begitupun dengan para imam diberikan mandat untuk tidak membuka “materai pengakuan dosa” dan jika hal ini dilanggar, maka imam dipecat dan dihukum untuk menebus dosanya di biara untuk seumur hidupnya.

2. Doktrin Transubstansi(doktrin bahwa substansi roti dan angggur berubah menjadi substansi tubuh dan darah Kristus) dengan resmi menjadi bagian dari Gereja. Gereja memandang bahwa komuni sangatlah penting untuk memperoleh keselamatan. Kesempatan inilah yang digunakan untuk berhubungan langsung dengan tubuh dan darah Kristus, para imam memegang peran penting dalam otoritas Gereja.

3. Ia pun memberlakukan peraturan bahwa setiap katedral harus memiliki guru teologi. Hal ini diberlakukan dengan maksud agar dapat memberikan penjelasan kepada para imam mengenai berbagai masalah yang menyangkut ketidaktahuan imam.

4. Konsili juga mengatur langkah untuk menghukum orang-orang sesat dan menyita harta mereka. Para pejabat yang melindungi para penyesat akan mendapat ekskomunikasi di dalam masyarakat. Beberapa kaum Albigens, kaum yang berpegang pada kepercayaan Gnostik dan Manikheisme, dan kaum Waldens, kaum yang menolak Katolisisme Roma dan berkeinginan kembali pada kesederhanaan Alkitab, dikutuk oleh Gereja.