Metode komunikasi organisasi

Revisi sejak 18 Juni 2011 00.48 oleh ArdWar (bicara | kontrib) (+kelayakan +rapikan)

Organisasi berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan prinsip sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki. Pada prinsipnya setiap organisasi harus memiliki tiga unsur dasar, yaitu : a. Orang-orang (sekumpulan orang), b. Kerjasama, c. Tujuan yang ingin dicapai, Komunikasi sebagai proses penciptaan makna atas interaksi dalam organisasi, dimana komunikasi adalah organisasi itu sendiri (perilaku pengorganisasian).

Komunikasi berpusat pada simbol-simbol dalam interaksi organisasi. Menekankan pada bagaimana perilaku / tindak komunikasi yang berlangsung dan ditampilkan dalam organisasi (baik verbal maupun non verbal termasuk penampilan fisik seperti pakaian, warna, letak, suasana dan konsep/nilai) menciptakan makna dan budaya dalam organisasi. Dalam pengambilan keputusan, komunikasi dipandang sebagai landasan keputusan. Komunikasi dipandang sebagai pencipta organisasi itu sendiri, pencipta budaya, pencipta nilai dan perilaku. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Pendekatan komunikasi dalam organisasi

Komunikasi organisasi dilakukan dengan tiga pendekatan: 1. Pendekatan Makro Dalam pendekatan makro organisasi dipandang sebagai suatu struktur global yang berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam berinteraksi, organisasi melakukan aktivitas tertentu seperti : a. Memproses informasi dan lingkungan b. Mengadakan identifikasi c. Melakukan intergrasi dengan organisasi lain d. Menentukan tujuan organisasi 2. Pendekatan Mikro Pendekatan ini terutama menfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan sub-unit pada suatu organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi antara anggota kelompok seperti : a. Komunikasi untuk pemberian orientasi dan latihan b. Komunikasi untuk melibatkan anggota kelompok dalam tugas kelompok c. Komunikasi untuk menjaga iklim organisasi d. Komunikasi dalam mensupervisi dan pengarahan pekerjaan e. Komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan kerja dalam organisasi 3. Pendekatan individual berpusat pada tingkahlaku komunikasi individual dalam organisasi. Semua tugas-tugas yang telah diuraikan pada dua pendekatan sebelumnya diselesaikan oleh komunikasi individual. Ada beberapa bentuk komunikasi individual : a. Berbicara pada kelompok kerja b. Menghadiri dan berinteraksi dalam rapat-rapat c. Menulis dan mengonsep surat d. Berdebat untuk suatu usulan


Peranan dalam Jaringan Kerja Komunikasi 1. Anggota Klik /Group Individu-individu yang keadaan sekelilingnya memungkinkan kontak antar individu, yang satu sama lain saling menyukai dan merasa puas dengan kontak tersebut. bahkan dengan cara tidak langsung 2. Penyendiri Individu-individu yang hanya melakukan sedikit atau sama sekali tidak mengadakan kontak dengan anggota kelompok yang lain. 3. Jembatan Berlaku sebagai penghubung langsung antara dua kelompok dalam organisasi dan jembatan juga rentan terhadap semua kondisi yang menyebabkan kehilangan, kerusakan dan penyimpangan informasi. 4. Penghubung Orang yang menghubungkan dua klik atau lebih, tetapi bukan anggota salah satu kelompok yang dihubungkan tersebut. Penghubung memegang peranan penting bagi berfungsinya organisasi secara efektif yang dapat melancarkan maupun menghambat aliran informasi. 5.Penjaga Gawang /Gate keeper Orang yang secara strategis ditempatkan dalam jaringan agar dapat melakukan pengendalian atas pesan yang disebarkan melalui sistem tersebut. 6.Pemimpin Pendapat Orang tanpa jabatan formal dalam semua sistem sosial, yang membimbing pendapat dan mempengaruhi orang-orang dalam keputusan mereka yang sangat dipercaya oleh orang lain untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. 7. Kosmopolit Menghubungkan anggota organisasi dengan orang-orang dan peristiwa diluar batas-batas struktur organisasi. Anggota organisasi yang banyak bepergian, aktif di asosiasi internasional maupun aktif membaca jurnal terbitan regional, nasional dan internasional.   Aliran Komunikasi 1. Komunikasi ke Bawah Informasi mengalir dari jabatan yang tinggi ke jabatan yang lebih rendah. : • Informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan. • Informasi tentang dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan. • Informasi tentang kebijakan dan praktik organisasi. • Informasi tentang kinerja pegawai. • Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission)

2. Komunikasi ke Atas komunikasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, biasanya berbentuk pertanyaan, feedback, saran / usulan. Pentingnya komunikasi ke atas : • Memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan. • Memberitahu penyelia kapan bawahan siap menerima informasi. • Mendorong keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka. • Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan menyumbang gagasan. • Mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahannya memahami apa yang • diharapkan dari aliran informasi ke bawah. • Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka