Etika komunikasi

Revisi sejak 19 Juni 2011 03.39 oleh Arvia Lauwren (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Model Linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisip...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Model Linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi. oleh karenannya, Wilbur Schramm (1954) mengemukakan bahwa kita juga harus mengamati hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Model komunikasi Interaksional yang menekankan proses komunikasi dua arah dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada pengiriim. Interksional mengilustralisasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat menjadi keduannya sekaligus. Satu elemen penting bagi model komunikasi interaksional adalah Umpan balik atau tanggapan terhadap suatu pesan. Umpan balik dapat berupa verbal maupun non verbal, sengaja maupun tidak sengaja. Umpan balik juga membantu para komunikator untuk mengetahui apakah pesan mereka tersampaikan atau tidak dan sejauh mana pencapaian makna terjadi. Dalam model interaksional, umpan balik terjadi setelah pesan diterima, tidak pada saat pesan sedang dikirim.

Komunikasi sebagai Transaksi : Model Transaksional Model komunikasi transaksional menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi. komunikasi bersifat transaksional mengatakan bahwa proses tersebut kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi. Dalam model komunikasi linear, makna dikirim dari satu orang ke orang lainnya. Dalam model interaksional, makna dicapai melalui umpan balik dari pengirim dan penerima.

Tantangan Dalam Komunikasi Pada titik ini, anda mungkin telah memiliki pandangan bahwa komunikasi dapat menyelesaikan hampir semua masalah dalam masyarakat kita. Hal ini tidak mengherankan. Komunikasi adalah ramuan ajaib yang dapat menyembuhkan segala permasalahan dalam kehidupan. Para peneliti juga memfokuskan penelitian mereka pada hubungan yang sehat dan memuaskan, dan sering kali melupakan fakta bahwa beberapa hubungan yang dapat menjadi tidak sehat dan tidak menyenangkan. Dalam tahun ini-tahun belakangan ini, peneliti dan teoretikus komunikasi mulai mempertanyakan apalah benar semua komunikasi menyenangkan, rasional penuh pemikiran, dan tulus. Para penelitimenciptakan sebuah istilah “sisi gelap” untuk merunjuk pada proses komunikasi yang negative dan merendahkan. Para peneliti mulai meneliti area ini karena jelas sekali bahwa tidak semua komunikasi atau hubungan itu menyenangkan dan menguntungkan satu sama lain. Sebagaimana dikatakan Steve Duck (1994) bahwa dalam hubungan antarpribadi, kita mungkin saja dikecewakan, dikhianati, dan merasakan tertekan. Mengatakan komunikasi memiliki sisi gelap berarti mengatakan bahwa komunikasi juga memiliki komponen negatif. Komunikasi negatif dapat berupa hal seperti sarkasme, manipulasi, serangan verbal, dan penghinaan. Hal ini juga termasuk hal yang sepertinya tidak terlalu bahaya, seperti julukan dan ledakan, yang merupakan hal biasa dikalangan remaja. Komunikasi dapat menjadi rasis, diskriminatif terhadap kelompok-kelompok usia tertentu, atau diskriminatif terhadapt kelompok tertentu.


Etika dan Komunikasi

Etika atau persepsi akan benar atauu salahnya suatu tindakan atau perilaku. Etika adalah suatu tipe pembuatan keputusan yang bersifat moral, dan menentukan apa yang benar atau salah dipengaruhi oleh peraturan dan hukum yang ada dalam masyarakat. Amerika Serikat dibangun atas dasar moral dan standar-standar ini memegang peranan penting dalam beberapa institut dan hubungan. Karena standar etika cenderung mengalami pergeseran berdasarkan pada periode sejarah, lingkungan, pembicaraan, dan manusia yang terlibat, etika dapat menjadi sulit untuk dipahami. Etika melampaui segala cara kehidupan dan melampaui gender, ras, kelas social, indentitas seksual, dan agama juga kepercayaan. Donald Wright berpendapat bahwa etika merupakan bagian dalam hampir semua keputusan yang dibuat.


Contoh Isu-Isu yang Berkaitan dengan Etika

Bisnis dan Industri Mungkin tidak ada instuisi budaya lain yang disorot dengan penuh kecurigaan dibandingkan dengan “perusahaan amerika”. Perilaku tidak etis dalam korporasi telah mencapai proporsi yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Paul Davidson (2002) menemukan bahwa perusahaan-perusahaan telah berusaha untuk menyembunyikan pengeluaran, menggunakan praktik-praktik akuntansikreatif’, dan melaksanakan pembukuan palsu, dan ini hanya beberapa dari banyak perilaku tidak etis lainnya.

Agama Baik peradaban timur maupun barat telah menekannkan etika dalam tradisi moral mereka. Contohnya, menurut taoisme tidak ada orang yang hidup sendiri, karenanya empati dan pemikiran akan menuntun pada kebenaran. Bagi para Buddhis, bermoral berarti menggunakan kata-kata yang menimbulkan kedamaian dan menghindari gosip, membanggakan diri sendri, kemarahan, argument, dan kebohongan. Dari sudut pandang barat, banyak isu mengenai etika berasal dari peradaban yunani kuno. Aristoteles pertama kali mengemukakan prinsip-prinsip golden mean. Ia percaya bahwa nilai-nilai moral berada ditengah-tengah dua keburukan, dan titik tengahnya atau mean, merupakan dasar bagi masyarakat yang rasional.

Dunia Hiburan Dunia hiburan juga selalu menjadi perbincangan berkaitan dengan etika dan komunikasi. sering kali argumen-argumen muncul dan ditunjukan pada Hollywood: apakah Hollywood merefleksikan masyarakat, atau apakah Hollywood membentuk masyarakat? Banyak sudut pandang muncul dalam argumen ini, tetapi ada tiga yang menonjol. Salah satu argument adalah yang tidak bermoral: film harus membantu orang untuk melepaskan diri dari realitas yang sulit, dan bukanya menghidupkan kembali. Pendapat kedua adalah bahwa Hollywood harus memproduksikan film yang tidak menonjolkan kekerasan dan seks, sehingga semua anggota keluarga dapat menontonnya.


Teknologi Teknologi juga berada di tengah-tengah perdebatan etika saat ini. Bersenjatakan amandemen pertama, pendukung kebebasan berbicara mengatakan bahwa internet tidak seharusnya disensor. Para pendukung kebebasan berbicara menekankan bahwa ukuran mengenai apa yang dianggap tidak pantas dapat berbeda-beda satu orang dengan yang lainnya, dank arena sensor bersifat arbitrer. Pada tahun 2002, pengadilan Tinggi Amerika Serikat memutuskan untuk melindungi pornografi anak-anak virtual di Internet. Melihat bahwa undang-undang mengenai pornografi anak masih terlalu luas, para penegak hukum melihat bahwa melarang adanya gambar anak-anak yang dihasilkan oleh computer merupakan hal yang tidak dapat dibenarkan. Semakin kita menjadi tergantung pada teknologi, terutama internet, isu-isu etis akan terus bermunculan. Menggunakan indentitas palsu saat '''''Online''''', mengunduh (download) material yang telah dilindungi hak cipta, mengundang anak-ank muda bergabung ke dalam situs Web Internet adalah contoh-contoh bagaimana teknologi akan memengaruhi kehidupan orang di masa yang akan datang.


Ringkasan

Definisi komunikasi dan pembahasan mengenai perdebatan yang memunculkan kontroversi dalam bidang ilmu komunikasi. kemudian, tiga model komunikasi yang masih bertahan hingga kini. Karena kemajuan Teknologi yang semakin pesat dan berkembangan ini, komunikasi dapat dilakukan secara mudah. Bisa lewat Internet, melalui jejaring social seperti facebook, twitter, yahoo massager, dan masih banyak lagi. Karena kemajuan teknologi inilah masyarakat tidak perlu pusing-pusing untuk berkomunikasi dengan yang lain. Bisa berkomunikasi namun pun adanya perbedaan jarak, daerah, Negara.

Rujukan