Dagestan

republik di Rusia

Republik Dagestan (Bahasa Rusia: Респу́блика Дагеста́н) adalah salah satu wilayah konstituen Federasi Rusia. Terjemahan nama republik ke bahasa Inggris adalah Respublika Dagestan. Dagestan merupakan republik terbesar di Rusia yang terletak di utara Kaukasus, baik luas wilayah maupaun jumlah penduduk.

Peta Dagestan

Sejarah

Dagestan menjadi sebuah republik modern milik Federasi Rusia pada 1991.

 
Pejuang Dagestan

Pemimpin kaum Muslim yang terkenal Imam Shamil berasal dari Dagestan. Dia merupakan etnis Avar.

Pada 1999, sebuah grup fundamentalis Muslim dari Chechnya di bawah pimpinan Shamil Basayev, bersama dengan kaum Muslim lokal, melancarkan pemberontakan yang gagal di Dagestan. Peristiwa tersebut membulatkan tekad Rusia untuk menyerbu Chechnya pada tahun itu juga.

Pada 2005, Mayor Jenderal Magomed Omarov, wakil menteri dalam negeri, dibunuh di Makhachkala oleh para penembak misterius. Insiden ini terjadi sebulan setelah para pejabat dilaporkan telah mencegah sebuah insiden yang mirip dengan krisis penyanderaan sekolah Beslan.

Politik

Kepala pemerintahan Dagestan berupa seorang presiden. Terhitung tahun 2004, Presiden Dagestan ialah Magomedali Magomedovich Magomedov.

Agama

Muslim pertama di wilayah Rusia terkini adalah masyarakat Dagestani di (kawasan Derbent) selepas pentaklukan Arab (abad ke-8)[1].

Kebanyakan warga Dagestan memeluk agama Islam Mazhab Syafii. Seperti kebanyakan wilayah Kaukasus lainnya, kaum Islam pribumi Dagestan berupa perintah Sufi yang telah ada berabad-abad silam. Shaykh Said Afandi al-Chirkawi adalah seorang tokoh, alim, murshid tarekat Naqsyabandi dan Shazili di Dagestan[2]. Akhir-akhir tahun ini, ketegangan dan bahkan huru-hara kerap terjadi antara perintah lokal Sufi dan misioner Wahhabi yang datang ke wilayah itu untuk menyebarkan ajaran Wahhabisme.

Pada era 1990-an, jumlah percetakan risalah Islam telah meningkat. Antaranya ialah beberapa buah majalah dalam bahasa Rusia, "Ислам" (transliteration: Islam), "Эхо Кавказа" (Ekho Kavkaza) dan "Исламский вестник" (Islamsky Vestnik), dan beberapa suratkhabar berbahasa Rusia seperti "Ассалам" (Assalam), dan "Нуруль Ислам" (Nurul Islam), yang diterbit di Makhachkala, Dagestan.

Dalam beberapa tahun terakhir hubungan antara Muslim di Rusia dan Indonesia telah meningkat karena pekerjaan yang baik dan usaha yang dilakukan oleh Dubes Indonesia Bapak Hamid Awaludin dan diplomat M. Aji Surya dan Enjay Diana.[3]

Catatan dan referensi

Pranala luar