Basilius dari Kaisarea
Basil dari Kaesarea (bahasa Yunani: Άγιος Βασίλειος ο Μέγας), juga dijuluki Santo Basil yang Agung, adalah seorang teolog sekaligus Bapa Gereja pada abad ke-4.[1][2] Salah satu sumbangan darinya adalah melakukan integrasi kebudayaan klasik ke dalam agama Kristen.[2]
Santo Basil yang Agung | |
---|---|
Uskup, Teolog, Bapa Gereja | |
Lahir | Kaisaria, Kappadokia |
Meninggal | 379 Kaisaria, Kappadokia |
Dihormati di | Kekristenan Barat dan Timur |
Pesta | 1 Januari dan 30 Januari |
Basil dilahirkan di Kaisaria, Kappadokia dalam sebuah keluarga yang kaya dan saleh pada tahun 329.[1] Ia adalah anak sulung dalam keluarga dan memiliki kondisi fisik yang lemah.[1] Seluruh keluarganya giat dalam bidang kegerejaan.[1] Bahkan, ia dan dua saudara laki-lakinya, yakni Gregorius dari Nissa dan Petrus dari Sebaste menjadi uskup.[1]
Basil menerima pendidikan dasarnya dari ayahnya sendiri karena ayahnya adalah seorang guru retorika.[1] Kemudian, ia pergi ke Konstantinopel dan belajar pada Libanus, seorang guru retorika yang terkemuka pada masa itu.[1] Setelah itu, ia pergi ke Athena untuk mempelajari retorika, matematika, dan filsafat.[1] Ia belajar filsafat pada kelompok Sofis, yakni kepada Himerius dan Proaeresius.[1] Setelah itu, ia kembali ke Kappadokia dan mengajar retorika selama beberapa waktu.[1][3]
Karena kecerdasannya sebagai guru retorika, ia menjadi sombong.[1] Setelah saudara perempuannya mengingatkan dia mengenai kesombongannya, ia bertobat dan dibaptiskan.[1]
Demikianlah kutipan pernyataan spiritualitasnya dalam sebuah surat :
Aku telah menyia-nyiakan banyak waktu pada kebodohan dan menghabiskan hampir semua tenaga kerja muda saya pada kesia-siaan, dan pengabdian kepada kearifan yang telah dibuat bodoh oleh Allah. Tiba-tiba, aku terbangun dari tidur nyenyak. Aku melihat cahaya indah dari kebenaran Injil, dan aku mengenali kehampaan kebijaksanaan para pangeran di dunia ini.[4]
Setelah itu, ia meninggalkan pekerjaannya sebagai guru retorika dan melakukan perjalanan ke Mesir, Siria dan Palestina untuk belajar kehidupan bertapa.[1] Kemudian, ia kembali ke negerinya dan membagi-bagikan kekayaannya pada orang miskin karena merasa tertarik dengan kehidupan para pertapa.[1] Ia lalu pergi ke tempat yang sunyi di Pontus dan mengajar di sana.[1] Dalam khotbah-khotbahnya, ia selalu menegaskan prinsip-prinsip sosial.[1] Ia berpendapat bahwa semua orang diciptakan Allah dan dikasihi Allah.[1] Oleh karena itu, semua orang pada dasarnya sama dan memiliki martabat yang sama.[1]
Pada tahun 364, ia diangkat menjadi seorang presbiter di Kaisarea[1] dan ditahbiskan menjadi uskup di tempat yang sama pada tahun 370.[5] Pada masa ini, Basil terus berjuang untuk melawan Arianisme yang mencoba mengambil alih Kappadokia sebagai salah satu dari wilayah mereka.[1]
Kondisi fisiknya yang kurang baik diperparah dengan cara hidup asketis yang keras.[1] Makanannya hanyalah roti, garam, dan sayuran.[1] Dalam hidup asketisnya, ia menekankan keseimbangan antara bekerja dan berdoa.[6] Selain itu, ia juga memberikan perhatian yang sangat besar bagi orang miskin dan menderita.[1][3] Salah satu bentuk perhatiannya adalah dengan membangun sebuah rumah sakit besar yang ditujukan untuk merawat orang-orang yang sakit kusta.[1]
Ia meninggal pada tahun 379.[1] Salah satu peninggalannya bagi Gereja Timur adalah liturgi yang masih dipergunakan oleh Chrysostomus.[1]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z (Indonesia)F.D. Wellen.1993.Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Gereja.Jakarta:PT BPK Gunung Mulia. hlm 37-39.
- ^ a b (Indonesia)Tony Lane. 1990. Runtut Pijar. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 29.
- ^ a b (Inggris)Paul Burns.1995.Butler's Lives of the Saints: New Full Edition.Collegeville:The Liturgical Press.
- ^ (Inggris)Johannes Quastin.1986.Patrology, V.3.Westminster:Christian Classics.
- ^ (Inggris)Anthony Meredith.1995.The Cappadocians.Crestwood, New York: St. Vladimir's Seminar Press.
- ^ (Inggris)Margaret Gertrude Murphy.1930.St. Basil and Monasticism: Catholic University of America Series on Patristic Studies, Vol. XXV. New York: AMS Press.
Pranala luar
- Christian Classics Ethereal Library, Early Church Fathers, Series II, Vol. VIII contains the treatise On the Holy Spirit, the Hexaemeron, some of the homilies and the letters
- St. Basil the Great in English and Greek, Select Resources
- Basil the Great article from Orthodox Wikipedia has a slightly longer article on St. Basil
- The Heritage of the Holy Fathers has a more complete collection of his homilies (and some other works, but only a few of his letters)—in Russian
- Excerpts from Basil the Great
- Catholic Online: St. Basil the Great
- Catholic Encyclopedia: St. Basil the Great
- American Catholic: St. Basil the Great
- Basil of Caesarea and His Influence on Monastic Mission benedictines.org.uk
- Preface to the Asketikon English translation by Oxford University Press
- St. Basil the Great the Archbishop of Caesarea, in Cappadocia Orthodox icon and synaxarion