Pusat Penerbangan Angkatan Laut

Penerbangan TNI Angkatan Laut yang kini telah ditingkatkan statusnya menjadi Dinas Penerbangan TNI-AL (Dispenerbal) adalah salah satu bagian dari TNI-AL.

Berkas:Tni-al aviationpatch.jpg
Aviation Patch Dispenerbal.

Fungsi

Satuan ini bertugas mendukung operasi angkatan laut, baik untuk operasi tempur, operasi SAR maupun operasi bantuan kemanusiaan. Pengamanan laut untuk memantau pergerakan kapal-kapal asing khususnya di jalur alur laut kepulauan Indonesia (ALKI), pengamanan lingkungan dari pencemaran bahan berbahaya, pencegahan penyelundupan dan pencurian kekayaan laut juga menjadi misi penting yang diemban Dispenerbal, bekerja sama dengan unsur kekuatan udara lain seperti TNI-AU dan Polri. Salah satu aksi pesawat-pesawat TNI-AL yang paling dikenal belum lama ini adalah ketika mereka terlibat dalam upaya evakuasi korban gempa bumi di wilayah Jogjakarta. Pesawat yang terlihat adalah jenis helikopter seperti NBO-105 dan NBell-412.

Peralatan

Kekuatan udara Dispenerbal saat ini terdiri atas pesawat sayap putar (helikopter) dari jenis NBell 412, NBO-105 dan NAS Super Puma, Colibri, serta pesawat sayap tetap untuk keperluan transpor dan patroli maritim berupa CN-235 MPA (Maritime Patrol Aircraft), NC-212, dan Nomad.

Sejarah

 
Il-28 ALRI sedang dirakit untuk dijadikan monumen

Di masa awal Penerbal tahun 1955-1965, kesatuan ini sempat diperkuat oleh pesawat sayap tetap berkemampuan ofensif seperti pembom Il-28 Beagle.

Pangkalan Udara

    1. Lanudal Maimun Saleh, Sabang
    2. Lanudal Juanda, Surabaya
    3. Lanudal Eltari, Kupang
    4. Lanudal Kijang, Tanjung Pinang
    5. Lanudal Sam Ratulangi, Manado
    6. Lanudal Matak, Kepulauan Anambas