Jardiknas Schoolnet
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Jardiknas Schoolnet atau jejaring pendidikan nasional zona sekolah adalah salah satu dari empat zona jaringan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Jardiknas sendiri merupakan infrastruktur jaringan skala nasional yang dapat menghubungkan lembaga pendidikan, kantor dinas pendidikan (tingkat provinsi, kota, kabupaten), perguruan tinggi, dan sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Jardiknas membagi empat zona jaringan, yaitu zona kantor dinas pendidikan, zona perguruan tinggi (INHERENT), zona sekolah (Schoolnet), dan zona personal.[1]. Pembagian zona ini berdasarkan pada skala kebutuhan, kondisi geografis. fasilitas teknologi yang ada, manfaat dan fungsi program jardiknas yang diperuntukan untuk komunitas dan institusi pendidikan.
Latar Belakang
Sekarang ini penggunaan internet tidak hanya menjawab kebutuhan masyarakat untuk berkomunikasi saja, tetapi internet juga mempunyai peranan penting dalam menunjang kemajuan pendidikan. Para pelajar dari usia tingkat pendidikan dasar sudah diperkenalkan oleh teknologi komputer yang kemudian dikembangkan lagi dengan keterampilan penggunaan internet. Tetapi jaringan internet yang ada di Indonesia belum merata, oleh karena itu penyerapan informasi maupun pembagian informasi melalui internet untuk pendidikan belumlah seimbang, terutama untuk para pelajar maupun pendidik di daerah terpencil. Sistem komunikasi dan informasi sangat diperlukan sebagai salah satu komponen penunjang aktivitas pendidikan. Oleh karena itu pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mempunyai komitmen untuk menyediakan jaringan dan komunikasi di hampir seluruh sekolah yang ada di Indonesia.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mendorong setiap lapisan masyarakat dituntut untuk dapat menggunakan teknologi tersebut dengan maksimal. Tidak hanya untuk elemen masyarakat secara luas, di dalam dunia pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memnpunyai peranan penting, seperti adanya televisi dan radio yang bersifat edukatif. Tetapi televisi dan radio tersebut mempunyai sifat komunikasi yang linear tidak interaktif sehingga diperlukan teknologi lain yang dapat menunjang pendidikan masyarakat seperti hadirnya teknologi komputer. Dengan adanya komputer, masyarakat dapat mengakses informasi dalam berbagai bentuk seperti video, gambar, dan teks. Selain itu dengan adanya komputer, masyarakat juga dapat mengakses internet sehingga akses dan penyebaran informasi dapat lebih mudah dan bersifat interaktif. Inilah yang membuat TIK mempunyai peranan penting dalam kemajuan pendidikan di Indonesia, adanya peningkatan kebutuhan berbagi informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan TIK menjadi menjadi salah satu alasan mengapa jardiknas schoolnet diperlukan untuk membantu pendidikan Indonesia. Perkembangan internet dapat menghilangkan hambatan jarak, waktu, dan ruang, sehingga dapat membantu penyerapan informasi dan komunikasi. Namun, kendala yang dihadapi sekarang ini ialah masih adanya kesenjangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya, dan juga perkembangan internet terkadang membawa dampak negatif bagi norma masyarakat sehingga diperlukan integrasi penggunaan TIK yang mendidik. Pada tahun 2011 ini, Pustekkom Depdiknas sebagai lembaga yang mengelola Jardiknas, berencana untuk menggelar jardiknas di 16.678 titik Schoolnet [2].
Tujuan dan Target
Jardiknas Schoolnet melingkupi integrasi mesin pengolah data atau yang disebut server, perangkat jejaring yang tertutup (intranet) maupun yang terbuka (internet), media penyimpan data atau storage serta sistem dan aplikasi legal yang dapat mendukung pelayanan pembelajaran dan informasi yang berbasiskan media digital dalam bentuk fasilitas internet yang diperuntukan untuk seluruh siswa sekolah di 33 propinsi. Infrastruktur Schoolnet yang berada di Pusat, dibagi menjadi sebagai berikut:
- NOC (Network Operations Center) yang berada di dua lokasi yaitu, Pustekkom Ciputat dan Gedung Cyber Jakarta dengan kapasitas bandwith 600 Mbps
- Schoolnet Monitoring System
Peta Jardiknas
Peta penerima Jardiknas Schoolnet di 33 propinsi adalah sebagai berikut
- 2.938 titik SMA
- 2.214 titik SMK
- 4.717 titik SMP
- 4.053 titik SD
- 990 titik MA
- 1.273 titik MTs
- 493 titik MI
Distribusi dan Pengolahan
Tanggung jawab pengelolaan Jardiknas Schoolnet diberikan kepada Kepala Sekolah, dimana Kepala Sekolah dapat menunjuk setidaknya satu orang untuk menjalankan tugas sebagai teknisi Schoolnet, dimana teknisi tersebut mempunyai tugas untuk menjaga koneksi Schoolnet agar tetap dapat dioperasionalkan selama jam sekolah untuk para guru dan siswa. Akses Schoolnet didistribusikan melalui jaringan lokal (LAN), baik melalui Wi Fi atau kabel. Untuk itu sekolah yang menerima bantuan Schoolnet diharapkan dapat membangun LAN yang dapat dipelihara.