Dicky Candra

pemeran laki-laki asal Indonesia
Revisi sejak 11 September 2011 01.59 oleh Akuindo (bicara | kontrib) (sudah mengundurkan diri sejak kira2 2 hr yg lalu)

Raden Diky Candranegara (lahir 12 Mei 1974) atau yang lebih dikenal dengan Diky Candra adalah seorang pria Indonesia yang berprofesi sebagai pelawak, MC, sutradara, penulis naskah dan aktor dalam dunia hiburan di tanah air. Ia adalah wakil bupati Garut untuk periode 2009-2013.[1]

Diky Candra
Wakil Bupati Garut
Masa jabatan
2009 – 2011
Informasi pribadi
Lahir12 Mei 1974 (umur 50)
Indonesia Tasikmalaya, Indonesia
Suami/istriRani Permata
Tempat tinggalKantor Wakil Bupati Garut
Pekerjaanaktor, pelawak, presenter
Instagram: dikychandra_new Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Karier

Dunia hiburan

Diky memulai kariernya di dunia hiburan dengan menjadi coverboy majalah Mode. Setelah gagal dalam mencoba peruntungan dengan merilis album berjudul "Boleh Nggak" Diky akhirnya lebih banyak berkecimpung di dunia sinetron. Pria beragama Islam ini pernah berakting dalam sinetron Srikhanti, Lorong Waktu (1 dan 2), Titip Rindu Buat Ayah, Bidadari Yang Terluka, Arjuna Mencari Cinta, Jaka Sembung serta Romi dan Yuli. Ia juga pernah hadir sebagai bintang tamu dalam beberapa acara lawak di televisi tanah air seperti Ketoprak Humor (RCTI), Ludruk Kirun (TPI), Gelatak-Gelitik Campur Sari (TVRI), sampai Komedi TopLes (RCTI).

Dunia politik

Pada tahun 2008 Diky mencalonkan diri sebagai Wakil Bupati Garut mendampingi calon bupati Aceng Fikri sebagai wakil kelompok independen. Setelah melalu dua putaran pemilihan akhirnya Aceng-Diky terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Garut untuk periode 2009-2014.

Kehidupan pribadi

Diky menikah dengan Rani Permata, (mantan pemain sinetron dan janda satu anak). Dari perkawinan ini mereka mempunyai tiga anak. Ia selalu mengedepankan keutamaan pendidikan agama kepada anggota keluarganya. Ia menambahkan penerapan itu menggunakan prinsip tanpa cara-cara pemaksaan dan mendorong kesadaran.

Terhadap pers ia relatif terbuka sehingga Diky relatif "aman" dari isu-isu miring di media. Ia mengakui, masa lalunya dilewatkan dengan pergi ke pesta-pesta dan minum minuman keras. Hal ini sekarang sudah dijauhinya.

Pranala luar

Rujukan

  1. ^ Permana, KS. Fikri-Diky Cetak Sejarah. Tribun Jabar daring edisi 22 Desember 2008. Diakses 24 Desember 2008.