Elisa
Elisa (bahasa Ibrani: אֱלִישַׁע, Elišaʿ, ʾĔlîšaʿ, artinya "Allah (Elohim)-ku adalah keselamatan"}}; bahasa Yunani: Ἐλισσαῖος, Elissaios, juga Ἐλισαιέ, Elisaie; bahasa Latin: Eliseus; bahasa Arab: الْيَسَع Elyasaʿ, Alyasa atau Ilyasa; bahasa Inggris: Elisha) bin Safat adalah seorang nabi yang dicatat dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan dalam Al Qur'an. Ia bekerja di Kerajaan Israel (Samaria)pada zaman pemerintahan raja-raja Yoram, Yehu, Yoahas, dan Yoas, sekitar abad ke-8 SM.[1] Ia berasal dari kota Abel-Mehola.
Nabi Elisa | |
---|---|
Prophet | |
Meninggal | Samaria |
Dihormati di | agama-agama Yahudi Kristen Islam |
Pesta | 14 Juni |
Atribut | Berpakaian seperti nabi, memegang gulungan kitab |
Tradisi Yahudi
- Elisa putra Safat dipanggil dan diurapi menjadi murid dan nabi oleh Elia, ketika sedang membajak dengan 12 pasang lembu di ladang ayahnya di Abel-Mehola, sedang ia sendiri mengemudikan yang ke-12. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya ke bahu Elisa. Elisa minta ijin berpamitan kepada ayah dan ibunya, lalu menyembelih sepasang lembu bajakannya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya. (1 Raja–raja 19:16–19) Ini terjadi sekitar 4 tahun sebelum matinya Ahab. Elisa mengikuti Elia selama lebih kurang 8 tahun, sampai Elia diangkat ke sorga.
- Setelah Elia diangkat ke sorga dalam angin badai, ia diakui oleh pemimpin dari anak-anak nabi sebagai penerus Elia dan terkenal di Israel. Sesuai permintaannya, ia diberi Tuhan "dua bagian" (dua kali lipat) dari kuasa Elia (2 Raja–raja 2:9); dan bekerja selama 60 tahun (892–832 BC) sebagai "nabi Israel" (2 Raja–raja 5:8).
- Sejumlah tindakannya sebagai nabi:
- Penduduk kota Yerikho mengeluh kepada Elisa: "Cobalah lihat! Letaknya kota ini baik, seperti tuanku lihat, tetapi airnya tidak baik dan di negeri ini sering ada keguguran bayi." Elisa melemparkan garam ke dalam mata air serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Telah Kusehatkan air ini, maka tidak akan terjadi lagi olehnya kematian atau keguguran bayi." Maka sehatlah air itu. (2 Raja–raja 2:19–22)
- Anak-anak dari Betel mencemoohkan Elisa serta berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!", lalu dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah 2 ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka 42 orang anak. (2 Raja–raja 2:23–25).
- Seorang janda nabi mengeluh karena tidak punya uang membayar penagih hutang yang akan mengambil anak-anaknya menjadi budak. Elisa memperbanyak minyak di rumah janda itu sehingga dapat dijual dan membayar hutang. (2 Raja–raja 4:1–7)
- Elisa menghidupkan kembali putra perempuan Sunem yang telah berbaik hati menyediakan kamar tidur berdinding batu di sebelah atas rumahnya, sebagai kediaman setiap kali Elisa berkunjung ke kota itu. (2 Raja–raja 4:8–37)
- Sewaktu di Gilgal, makanan yang disediakan untuk para nabi mengandung racun. Elisa melemparkan tepung ke dalam kuali serta berkata: "Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!" Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu. (2 Raja–raja 4:38–41)
- Dari roti hulu hasil yang dibawa seseorang dari Baal-Salisa untuk Elisa, yaitu 20 roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong, Elisa memperbanyak dan memberi makan 100 orang serta ada sisanya (2 Raja–raja 4:42–44)
- Elisa juga menyembuhkan penyakit kusta Naaman, seorang panglima raja Aram.
- dan masih banyak tindakan lainnya dalam membantu peperangan Israel.
Tradisi Kristen
Julian the Apostate (361–363) memberi perintah untuk membakar relik dari nabi-nabi Elisa, Obaja dan Yohanes Pembaptis, tapi diselamatkan oleh orang-orang Kristen dan sebagian dipindahkan ke Alexandria. Sekarang, relik dari nabi Elisa dikatakan ada pada Gereja Ortodoks Koptik di Biara Monastery of Saint Macarius the Great di Scetes, Mesir.[2] Ada pula "Makam nabi Elisa" di Aloujam, daerah timur Saudi Arabia. Dilaporkan bahwa makam ini telah dipindahkan oleh pemerintah karena tidak sejalah dengan ajaran Islam Sunni, meskipun di masa lampau dikunjungi pendatang dari luar negeri.[3]
Tradisi Islam
Ilyasa (Elisa) (bahasa Arab: اليَسَع, Alyasa dicatat dalam Al Qur'an sebagai seorang nabi. Muslim melihatnya sebagai penerus dari nabi Ilyas atau Elia. Ia disebutkan 2 kali di dalam Al Qur'an di antara nabi-nabi lain:
- Surah Shaad (38) ayat 48:
Dan ingatlah akan Ismail (Ismael), Ilyasa' dan Zulkifli (Yehezkiel). Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.
- Surah Al-An'am ayat 86:
dan Ismail (Ismael), Alyasa', Yunus dan Luth (Lot). Masing-masing Kami lebihkan derajatnya di atas umat (di masanya).
Ibn Kathir menelusuri silsilah Ilyasa melalui ayahnya, yang menurut tradisi Islam bernama Ukhtub, sampai kepada keturunan Harun.[4] Dalam berbagai Qisas Al-Anbiya (Kisah Para Nabi), riwayatnya sering digabungkan dengan riwayat Ilyas.
Referensi
External links
- Elisha di IMDb (dalam bahasa Inggris) – Animated depiction of the life of Elisha
- "Eliseus" article from The Catholic Encyclopedia
- Prophet Elisha in Carmelite Tradition
- Prophet Elisha Orthodox icon and synaxarion