Kota Tanjungbalai

kota di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia

Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60 km² dan penduduk berjumlah 125.000 jiwa. Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara. Jarak tempuh dari Medan sekitar 4 jam.

Kota Tanjungbalai
Daerah tingkat II
Motto: 
Balayar Satujuan Batambat Satangkahan
Peta
Kota Tanjungbalai di Indonesia
Kota Tanjungbalai
Kota Tanjungbalai
Peta
Kota Tanjungbalai di Indonesia
Kota Tanjungbalai
Kota Tanjungbalai
Kota Tanjungbalai (Indonesia)
Koordinat: 2°58′00″N 99°48′00″E / 2.9667°N 99.8°E / 2.9667; 99.8
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Utara
Jumlah satuan pemerintahanDaftar
Pemerintahan
 • BupatiDrs. H. Thamrin Munthe, M. Hum
Luas
 • Total60 km2 (20 sq mi)
Populasi
 ((2007))
 • Total159.932
 • Kepadatan2,676/km2 (6,930/sq mi)
Demografi
 • BahasaMelayu
Zona waktu[[UTC]] (WIB)
Kode BPS
1272 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0623
Kode Kemendagri12.74 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 275.733.192.000,-

Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas dari hanya 199 ha (2km²) menjadi 60km², kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjungbalai diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan.

Batas-batas

Kota Tanjungbalai terletak di antara 2° 58' LU dan 99° 48' BT, dengan luas wilayah 60,529 km² (6.052,9 ha), dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Asahan dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara Kecamatan Tanjung Balai
Timur Kecamatan Sei Kepayang
Selatan Kecamatan Simpang Empat
Barat Kecamatan Simpang Empat

Sejarah

Perjalanan Sultan Aceh, Sultan Iskandar Muda, ke Johor dan Melaka tahun 1612 dapat dikatakan sebagai awal dari sejarah Tanjungbalai. Dalam perjalanan tersebut, rombongan sultan beristirahat di kawasan sebuah hulu sungai yang bernama Asahan. Perjalanan dilanjutkan ke sebuah tanjung yang merupakan pertemuan antara Sungai Asahan dengan Sungai Silau, tempat sultan bertemu dengan Raja Simargolang, penguasa setempat. Di tempat itu juga Sultan Iskandar Muda mendirikan sebuah pelataran sebagai balai untuk tempat menghadap, yang kemudian berkembang menjadi perkampungan yang dinamakan Tanjungbalai.

Perkampungan ini kelak berkembang menjadi Kesultanan Asahan, yang bermula kira-kira pada abad XVI, pada saat Sultan Abdul Jalil ditabalkan sebagai Sultan Asahan yang pertama dengan gelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah.

 
Foto udara Tanjungbalai di tahun 1930-an
 
Pelabuhan Tanjungbalai di masa Hindia Belanda

Setelah dikuasai Belanda, Kota Tanjungbalai menjadi suatu gemeente berdasarkan Besluit Governeur General tanggal 27 Juni 1917 dengan Stbl. no. 284/1917, sebagai akibat dibukanya perkebunan-perkebunan di derah Sumatera Timur, termasuk daerah Asahan, seperti H.A.P.M., SIPEF, London Sumatera ("Lonsum"), dan lain-lain. Kota Tanjungbalai menjadi kota pelabuhan dan pintu masuk ke daerah Asahan yang penting artinya bagi lalu-lintas perdagangan Hindia-Belanda.

Walikota

No. Nama Masa bakti
1 Dr. Edwarsyah Syamsura 1956 - 1958
2 Wan Wasmayuddin 1958 - 1960
3 Zainal Abidin 1960 - 1965
4 Syaiful Alamsyah 1965 - 1967
5 Anwar Idris 1967 - 1970
6 Patuan Naga Nasution 1970 - 1975
7 H. Bahrum Damanik 1975 - 1980
8 Drs. H. Ibrahim Gani 1980 - 1985
9 Ir. H. Marsyal Hutagalung 1985 - 1990
10 H. Bachta Nizar Lubis, S.H. 1990 - 1995
11 Drs. H. Abdul Muis Dalimunthe 1995 - 2000
12 dr. H. Sutrisno Hadi, Sp.O.G. dan Mulkan Sinaga (wakil) 2000 - 2005
13 dr. H. Sutrisno Hadi, Sp.O.G. dan Drs. H. Thamrin Munthe, M.Hum. (wakil) 2005 - 2010
14 Drs. Thamrin Munthe M.Hum dan Rolel Harahap (wakil) 2011 - sekarang

Kecamatan

  1. Datuk Bandar
  2. Datuk Bandar Timur
  3. Sei Tualang Raso
  4. Tanjungbalai Selatan
  5. Tanjungbalai Utara
  6. Teluknibung

Penduduk

Tanjungbalai yang dalam sejarahnya menjadi kota perdagangan tidak diragukan lagi merupakan kota multietnis. Berbagai suku bangsa bercampur di sini: Melayu, Jawa, Sunda, Batak, Nias dan Tionghoa adalah sebagian dari etnik yang bermukim di kota ini.

Lain-lain

  • Setiap akhir tahun, diadakan Pesta Kerang guna memperingati Hari Ulang Tahun Kota Tanjungbalai.
  • Kota ini dijuluki "Kota Kerang". (hal ini dikarenakan dulu Kota Tanjungbalai pernah menghasilkan Kerang dalam jumlah yang besar, tetapi beberapa waktu belakangan ini produksi Kerang jauh menurun dikarenakan ekosistim yang tidak mendukung)
  • Kota ini memiliki jembatan panjang yang melintasi Sungai Asahan.
  • Tanjungbalai pernah menerima Anugerah Adipura sebagai kota terbersih se-Indonesia pada tahun 2008.

Referensi

Pranala luar