Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa.
Kabupaten Jepara | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Trus Karyo Tataning Bumi (dari Bahasa Jawa yang artinya "Terus bekerja keras membangun daerah") | |
Koordinat: 6°32′00″S 110°40′00″E / 6.5333°S 110.6667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Jepara |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Hendro Martojo (2001-2011) |
Luas | |
• Total | 1.004,16 km2 (38,771 sq mi) |
Populasi ((2008)) | |
• Total | 1.100.000 |
• Kepadatan | 1,033/km2 (2,680/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0291 (daratan), 0297 (Karimunjawa) |
Kode Kemendagri | 33.20 |
DAU | Rp. 592.496.116.000,- |
Situs web | http://www.jeparakab.go.id/ |
Geografi
Kabupaten Jepara terletak di pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan.
Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang perintis yang didarati pesawat berjenis kecil dari Semarang.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2003-2011
Tahun Anggaran | Pendapatan (Rp) | Belanja (Rp) |
---|---|---|
2003 | 340.918.728.000 | 374.785.025.000 |
2004 | 368.576.816.000 | 392.594.936.000 |
2005 | 404.182.246.000 | 410.061.649.000 |
2006 | 547.399.120.000 | 558.129.120.000 |
2007 | 681.954.997.000 | 713.228.114.000 |
2008 | 731.045.136.000 | 772.785.860.000 |
2009 | 762.710.335.000 | 806.509.538.000 |
2010 | 861.177.300.000 | 911.507.429.000 |
2011 | 978.512.731.000 | 1.033.452.597.000 |
Sejarah
Jauh sebelum adanya kerajaan-kerajaan ditanah jawa. Diujung sebelah utara pulau Jawa sudah ada sekelompok penduduk yang diyakini orang-orang itu berasal dari daerah Yunnan Selatan yang kala itu melakukan migrasi ke arah selatan. Jepara saat itu masih terpisah oleh selat Juwana.
Asal nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian menjadi Jepara, yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke berbagai daerah. Menurut buku “Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M)” mencatat bahwa pada tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling, kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima yang dikenal sangat tegas.
Menurut seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam bukunya “Suma Oriental”, Jepara baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah pemerintahan Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507-1521). Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.
Pati Unus dikenal sangat gigih melawan penjajahan Portugis di Malaka yang menjadi mata rantai perdagangan nusantara. Setelah Pati Unus wafat digantikan oleh ipar Faletehan /Fatahillah yang berkuasa (1521-1536). Kemudian pada tahun 1536 oleh penguasa Demak yaitu Sultan Trenggono, Jepara diserahkan kepada anak dan menantunya yaitu Ratu Retno Kencono dan Pangeran Hadirin, suaminya. Namun setelah tewasnya Sultan Trenggono dalam Ekspedisi Militer di Panarukan Jawa Timur pada tahun 1546, timbulnya geger perebutan tahta kerajaan Demak yang berakhir dengan tewasnya Pangeran Hadiri oleh Aryo Penangsang pada tahun 1549.
Kematian orang-orang yang dikasihi membuat Ratu Retno Kencono sangat berduka dan meninggalkan kehidupan istana untuk bertapa di bukit Danaraja. Setelah terbunuhnya Aryo Penangsang oleh Sutowijoyo, Ratu Retno Kencono bersedia turun dari pertapaan dan dilantik menjadi penguasa Jepara dengan gelar NIMAS RATU KALINYAMAT.
Pada masa pemerintahan Ratu Kalinyamat (1549-1579), Jepara berkembang pesat menjadi Bandar Niaga utama di Pulau Jawa, yang melayani eksport import. Disamping itu juga menjadi Pangkalan Angkatan Laut yang telah dirintis sejak masa Kerajaan Demak.
Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak berlebihan jika orang Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai “RAINHA DE JEPARA”SENORA DE RICA”, yang artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya.
Serangan sang Ratu yang gagah berani ini melibatkan hamper 40 buah kapal yang berisikan lebih kurang 5.000 orang prajurit. Namun serangan ini gagal, ketika prajurit Kalinyamat ini melakukan serangan darat dalam upaya mengepung benteng pertahanan Portugis di Malaka, tentara Portugis dengan persenjataan lengkap berhasil mematahkan kepungan tentara Kalinyamat.
Namun semangat Patriotisme sang Ratu tidak pernah luntur dan gentar menghadapi penjajah bangsa Portugis, yang di abad 16 itu sedang dalam puncak kejayaan dan diakui sebagai bangsa pemberani di Dunia.
Dua puluh empat tahun kemudian atau tepatnya Oktober 1574, sang Ratu Kalinyamat mengirimkan armada militernya yang lebih besar di Malaka. Ekspedisi militer kedua ini melibatkan 300 buah kapal diantaranya 80 buah kapal jung besar berawak 15.000 orang prajurit pilihan. Pengiriman armada militer kedua ini di pimpin oleh panglima terpenting dalam kerajaan yang disebut orang Portugis sebagai “QUILIMO”.
Walaupun akhirnya perang kedua ini yang berlangsung berbulan-bulan tentara Kalinyamat juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka, namun telah membuat Portugis takut dan jera berhadapan dengan Raja Jepara ini, terbukti dengan bebasnya Pulau Jawa dari Penjajahan Portugis di abad 16 itu.
Sebagai peninggalan sejarah dari perang besar antara Jepara dan Portugis, sampai sekarang masih terdapat di Malaka komplek kuburan yang di sebut sebagai Makam Tentara Jawa. Selain itu tokoh Ratu Kalinyamat ini juga sangat berjasa dalam membudayakan SENI UKIR yang sekarang ini jadi andalan utama ekonomi Jepara yaitu perpaduan seni ukir Majapahit dengan seni ukir Patih Badarduwung yang berasal dari Negeri Cina.
Menurut catatan sejarah Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1579 dan dimakamkan di desa Mantingan Jepara, di sebelah makam suaminya Pangeran Hadiri. Mengacu pada semua aspek positif yang telah dibuktikan oleh Ratu Kalinyamat sehingga Jepara menjadi negeri yang makmur, kuat dan mashur maka penetapan Hari Jadi Jepara yang mengambil waktu beliau dinobatkan sebagai penguasa Jepara atau yang bertepatan dengan tanggal 10 April 1549 ini telah ditandai dengan Candra Sengkala TRUS KARYA TATANING BUMI atau terus bekerja keras membangun daerah.
Untuk Tahun 2010 ini, Jepara telah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis terhadap produk Ukirnya yang sangat khas.[1]
Kerajaan
Tokoh - tokoh Jepara
Pariwisata
Wisata Alam
- Pulau Karimunjawa dan gugusannya
- Pulau Panjang
- Pulau Mandalika, di Ujungwatu
- Pantai Kartini, di Bulu
- Pantai Tirto Samodra, di Bandengan
- Pantai Empu Rancak, di Karanggondang
- Pantai Pungkruk, di Mororejo
- Pantai Guamanik Pecatu, di Ujungwatu
- Pantai Teluk Awur, di Telukawur
- Pantai Semat, di Semat
- Pantai Ombak Mati, di Bondo
- Pantai Tanjung Karang, di Mulyoharjo
- Air Terjun Songgo Langit, di Bucu
- Air Terjun Jurang Nganten, di Tanjung
- Belik Bidadari dan Jaka Tarub, di Daren
- Waduk Punden, di Gemulung
- Telaga Sejuta Akar, di Bondo
- Gua Tritip, di Ujungwatu
- Gua Manik, di Sumanding
- Cagar Alam Gunung Clering, di Clering
- Wono Pinus Sentra, di Bate Alit
- Sreni Indah, di Bate Gede
Wisata Sejarah
- Benteng Portugis, di Ujungwatu
- Benteng VOC, di Ujungbatu
- Museum R.A Kartini, di Panggang
- Monumen Plasenta R.A Kartini, di Pelemkerep
- Masjid Mantingan, di Mantingan
- Masjid Agung Baitul Makmur Jepara, di Kauman
- Gapura Masjid Jami' Baiturrohman I, di Robayan
- Kelenteng Hian Thian Siang Tee, di Welahan
- Candi Bubrah, di Tempur
- Candi Angin, di Tempur
Wisata Religi (Ziarah)
- Cirosomo (Makam Para Adipati/Bupati yang pernah memimpin Jepara dan keluarga besar R.A Kartini), di Sendang
- Makam Sultan Hadiri (Sunan Hadirin) dan Ratu Kalinyamat serta Raden Abdul Jalil (Sunan Jepara), di Mantingan
- Makam Syeh Siti Jenar, di Kelet
- Makam Habib Sodiq (Yek Nde), di Kriyan
- Makam Mbah Roboyo, di Robayan
- Makam Datuk Gunardi, di Singorojo
- Makam Habib Ali, di Mayong
- Makam Ronggo Kusumo, di Manyargading
- Makam Syeh Abu Bakar, di Pulau Panjang
- Makam Pangeran Syarif dan Mbah Jenggolo, di Saripan
- Makam Ki Gede, di Bangsri
- Makam Syeh Amir Hasan (Sunan Nyamplungan), di Karimunjawa
- Makam Mbah Pakisaji, di Potroyudan
Wisata Budaya
- Perang Obor, di Tegalsambi
- Pesta Baratan, di Kalinyamatan
- Pesta Lomban, di seluruh Pantai Kabupaten Jepara
- Jembul Tulakan, di Tulakan
Wisata Keluarga
- Kura-Kura Ocean Park, di Bulu
- Tiara Park Waterboom and 3D Theater, di Purwogondo
- Alamoya Waterboom, di Bapangan
- Kolam Renang Sinta Pool, di Pecangaan Kulon
- Agrowisata Jeruk, di Bate Gede
Wisata Belanja
- Pasar Kerajinan, di Margoyoso
- Pasar Apung, di Demaan
- Pasar Karangrandu (Pasar Jajanan khas Jepara), di Karangrandu
- Pasar Ngabul (Pasar Durian), di Ngabul
- Pasar Lelang Mebel, di Rengging
- Showroom Furniture, di Senenan
- Saudara Swalayan[2], di Ngabul
- K Pasar Swalayan, di Ngabul
- Shopping Centre Jepara (S.C.J), di Panggang
Seni Budaya
Di kabupaten Jepara terdapat berbagai jenis kesenian, yaitu:
- Tari Tayub
- Tari Emprak
- Samroh
- Gambus
- Angguk
- Dagelan
- Kentrung
- Ludruk
- Ketropak
- Keroncong
Jenis kesenian tradisional Samroh, Gambus, dan Angguk, semuanya bernafaskan Islam. Jenis kesenian tradisional lainnya adalah dagelan, emprak, ketropak, ludruk, kentrung, dan keroncong. Melalui beberapa kesenian tradisional ini, pemerintah menggunakannya untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat misalnya mengenai pembangunan dan keluarga berencana.
Rupa-rupa
Makanan
Bahan utamanya ikan (diusahakan ikan segar) ditambah bumbu-bumbu : bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, sereh, jahe, terasi (sedikit), gula merah, garam, merica / lada, daun salam, dan lengkuas. Semua bumbu diracik dan direbus, setelah air mendidih ikan dimasukkan sampai masak. Diusahakan jangan terlalu lama supaya lebih fresh dan protein ikan tidak banyak yang hilang.
Soto Ayam Jepara rasanya berbeda dengan Soto Ayam Kudus, Semarang, di karenakan adanya Kucai di dalam Soto Jepara.
Horok-horok adalah tepung sagu yang dikukus. Setelah masak dituang dalam tempayan dan diaduk dengan sisir. Sehingga walaupun kenyal dan liat,namun bentuknya menjadi butiran-butiran kecil menyerupai sterofoam. Untuk menambah rasa, bisa ditambahkan sedikit garam dan dimakan sebagai campuran bakso, gado-gado, pecel, atau sate kikil.
- Hoyok-hoyok
Hoyok-hoyok adalah versi manis dari Horok-Horok.
- Sutet
Sutet adalah Susu Telor Tegangan Tinggi
- Rondho Royal / Monyos
Rondho royal adalah tape dibungkus adonan tepung terigu ditambah gula & garam secukupnya (bila diperlukan) digoreng.
- Klenyem / Lempok
Klenyem terbuat dari singkong (ketela pohon) yang diparut dan diperas (untuk mengurangi patinya) kemudian dibentuk gepeng dan oval di dalamnya diisi gula merah lalu digoreng.
- Kenyol / Gantilut
Untuk membuat kenyol, singkong/ketela pohon diparut dan diperas, kemudian diisi gula merah dan dibungkus daun pisang lalu dikukus.
- Nogosari
Nogosari terbuat dari tepung beras yang dibuat adonan, diisi pisang masak, dibungkus daun pisang, lalu dikukus.
- Moto Belong
Cara membuat moto belong adalah singkong diparut dan diperas lalu diisi pisang masak dan dibentuk seperti kapsul (bila perlu diberi warna). Setelah itu dibungkus daun pisang dan dikukus. Penyajiannya dengan cara dipotong/diiris tipis-tipis (sehingga berbentuk menyerupai bola mata) dan dicampur dengan parutan kelapan yang ditambah sedikit gula & garam.
- Poci
Poci terbuat dari adonan tepung ketan dan santan kemudian dibentuk kerucut dan dibungkus daun pisang. Didalamnya diisi campuran parutan kelapa & gula merah lalu dikukus.
- Kuluban
Kuluban adalah urap-urap dengan bahan kacang panjang (+ daunnya) dan ketimun yang dicincang (dipotong kecil-kecil) ditambah kecambah yang semuanya mentah.
- Pecel Ikan Laut Panggang
Adalah ikan laut yang dipanggang (dibakar) dan disajikan bersama sambal santan.
- Bontosan
Bontosan merupakan bahan baku kerupuk tengiri. Daging ikan tengiri yang dihaluskan dicampur dengan tepung beras dan dibentuk gelondongan (seperti kapsul) lalu dibungkus daun pisang/plastik kemudian dikukus.
- Talam
Sejenis kue lapis terdiri dari + 5 lapisan. Bahan pembuatnya : tepung beras, tepung tapioka, tepung maizena, gula merah, santan, garam, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tapioka, dan gula merah dubuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 4 lapisan. Kemudian tepung maizena & santan direbus dan dicurah pada lapisan paling atas. Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.
- Moka
Sejenis kue lapis terdiri dari + 5 lapisan. Bahan pembuatnya : tepung beras, tepung tapioka, gula merah, gula pasir, santan, garam, pala, dan daun pandan (sebagai aroma). Tepung beras, tapioka, gula pasir, dan santan dubuat adonan dan direbus lalu dicurahkan sehingga membentuk 3 lapisan. Kemudian tepung beras, tapioka, gula merah & santan direbus dan dicurah pada 2 lapisan atas. Pada permukaan paling atas ditaburi pala yang ditumbuk (dihaliskan). Sedangkan garam & daun pandan merupakan pelengkap dalam setiap adonan.
- Sengkolon
Bahan pembuatnya terdiri : Tepung ketan, tepung tapioka, santan, gula pasir, air jahe, dan pewarna. Semua bahan (kecuali warna) dibuat menjadi satu adonan lalu dikukus. Di bagian atas kue diberikan warna sesuai selera supaya lebih menarik.
- Kacang Jepara
Kacang tanah yang masih ada kulitnya alias belum di kupas kulitnya, di sangrai dengan pasir putih sampai warna kulit kacang menjadi kehitaman.
- Kacang Listrik / Kacang Oven
Biji kacang yang masih terbungkus kulit ari diberi bumbu bawang putih dan garam lalu dikeringkan (diangin-angin). Kemudian digoreng dengan pasir putih sampai masak. Jangan lupa, kacang dituang ke pasir setelah pasir dalam keadaan panas.
- Krupuk Tengiri,kerapu
Bahan baku kerupuk tengiri adalah bontosan (sesuai point 13) yang diiris tipis lalu dijemur di bawah sinar matahari sampai benar-benar kering. Setelah kering digoreng dengan minyak goreng atau dengan pasir putih (istilahnya kerupuk bakar).
- Carang Madu
Bahan pembuat carang madu adalah tepung beras, gula merah, dan bumbu (garam dll.). Cara pembuatannya : tepung dibuat adonan agak encer dan dibentuk seperti sarang/jaring laba-laba (dengan media plastik yang diberi lubang kecil di sudutnya) lalu dijemur hingga kering. Setelah itu digoreng, selagi masih panas diberi tetesan adonan gula merah.
- Tempong (blenyik)
Ikan teri mentah yang dikeringkan, bentuknya seperti bakwan.
- Sop Udang
Sop udang sama dengan sop pada umumnya, hanya saja ada memakai kaldu udang ditambah udang goreng dan cabe mentah yang ditumbuk (digeprek). Sop ini akan lebih nikmat dimakan selagi masih panas / hangat.
- Jeruk Jepara (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing)
Jeruk Jepara alias jeruk swing (Limnocitrus littoralis (Mig) Swing), tanaman ini memiliki kekuatan yang luar biasa. Antara lain tahan penyakit dan mampu hidup di tanah berpasir yang berkadar garam tinggi. Juga banyak terdapat di daerah rawa-rawa di pinggir pantai dan tepian sungai dekat pantai. Sifat pertumbuhan tanaman mirip sekali dengan pohon bakau.Ketika hampir seluruh tanaman jeruk di pantai utara Jawa Tengah terserang penyakit, ternyata jeruk jepara masih tetaptegar bertahan, sehat dan tidak terkena pengaruh apa-apa. Ini membuktikan bahwa jeruk jepara cukup ampuh dan dapat dipergunakan sebagai batang bawah jeruk komersial yang mudah terserang penyakit. Sebagai batang bawah kemungkinan besar jeruk jepara dapat digunakan sebagai ‘anti’ penyakit CVPD.
- Durian Petruk (Durio Zybethinus Kultivar Petruk)
Asal mula durian ini adalah dari Dukuh Randusari Desa Tahunan – Jepara. Bentuk buahnya bulat telur terbalik (ujungnya agak runcing), kulit buahnya tipis (+ 3 mm), dan warnanya hijau kekuningan. Daging buah berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya sangat manis, namun aromanya tidak begitu tajam / menyengat. Jumlah pongge per buah berkisar antara 5-10 biji sempurna. Ukuran bijinya kecil dan berbentuk lonjong. Kemampuan produksi antara 50 – 150 buah per pohon dengan berat buah masing-masing antara 1 kg. – 1,5 kg. Durian Petruk sekarang sudah dilepas sebagai varietas unggul nasional dan terus diteliti untuk dikembangkan. Setiap tahun, di Jepara selalu diadakan Lomba Buah-Buahan dengan durian sebagai kontestan utamanya. Event ini berlangsung pada bulan Desember, saat musim durian mencapai puncaknya. Sentra penjualan durian di Jepara adalah Pasar Ngabul (7 km sebelum masuk kota Jepara dari arah Kudus). Tapi jika anda ingin menikmati buah durian sambil menikmati suasana pedesan, anda dapat membeli langsung kepada pemilik pohon yang tersebar hampir disemua desa di Kecamatan Tahunan dan Kecamatan Jepara, dan biasanya harganya lebih murah.
- Latuh/Lato
Sejenis rumput laut, enak dimakan dalam keadaan segar, dan konon bisa menyembuhkan radang tenggorok, amandel.
- Rumput Laut
Rumput laut diolah dalam beberapa jenis makanan seperti:
- PUDING / AGAR-AGAR
Rendam rumput laut dalam air selama 30-60 mebit Rebus rumput laut dengan 6 gelas air Campurkan gula dan pewarna /essence/santan/susu secukupnya Setelah mendidih rumput laut jadi lumer,tuangkan dalam cetakan Dinginkan hingga membeku,pudding,siap disajiakan
- MANISAN AGAR-AGAR
Rendam rumput laut dalam air matang yang sudah dingin hingga mengembang bentuk semua dalam waktu menit. Tiriskan kemudian dipotong-potong sesuai selera Rendam dengan larutan gula/sirup tambahan perasa sesuai selera Tiriskan manisan siap disajiakan.
- ES RUMPUT LAUT
Rendam rumput laut dalam air selama 30- 60 menit Kemudian dipotong-potong sesuai selera Siapkan Es dan sirup sesuai selewra Masukkan rumput laut ke dalam es Es siap disajikan
- DAWET AYU RUMPUT LAUT
Rendam rumput laut dalam air selama 30- 60 menit Rebus rumput laut dengan 6 gelas air pastikan rumput laut hancur dan mengental Matikan api dinginkan selama 10 menit Siapkan es dalam panci kemudian tuangkan larutan rumput laut melalui corong tepat diatas es batu Siap dinikmati Cara menghidangkan Siapkan sirup gula jawa dalam gelas secukupnya tambahkan santan dan dawet rumput yang sudah beku dan es batu
Minuman
Minuman khas Jepara:
- Adon-adon coro
Adon-adon coro merupakan minuman tradisional dengan bahan : jahe, gula merah, santan, potongan kelapa muda (dibakar), dan jamu (rempah-rempah). Cara pembuatannya adalah : jahe, gula merah, santan, & potongan kelapa direbus dengan air secukupnua sampai mendidih. Sedangkan rempah-rempah sebagai jamu penolak masuk angin diracik (dicampur) tersendiri. Cara penyajiannya : satu sendok jamu ditaruh di dalam mangkok, lalu disiram dengan wedang jahe dan diminum selagi masih panas / hangat. Pada sore dan malam hari penjaja minuman Adon-adon coro banyak kita jumpai di pelataran sekitar Shopping Centre Jepara (SCJ) di sebelah utara Alun-alun Jepara. Harganya cukup murah dan dijamin dapat menghangatkan badan.
- Es Gempol / Pleret
Bahan-bahannya terdiri dari gempol/pleret, santan, dan gula cair. Gempol/pleret berasal dari tepung beras yang dibuat adonan, dibentuk dan diberi warna lalu dikukus. Gempol berbentuk bulat sebesar kelereng sedangkan pleret berbentuk seperti kantong kecil. Cara penyajiannya sangat sederhana, gempol/pleret dimasukkan gelas/mangkok lalu disiram santan dan gula. Gempol dan pleret dapat disajikan sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Bagi yang suka minuman segar, dapat ditambah es secukupnya.
- Es Dawet / Cendol
Bahan minuman ini adalah cendol dari tepung sagu/aren, gula merah, dan santan. Semua bahan dicampur jadi satu dalam gelas/mangkok, bila diperlukan ditambah aroma/rasa buah tertentu, paling nikmat bila dicampur buah durian dan bila diperlukan ditambah es secukupnya.
Potensi
Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Selain itu, Jepara merupakan kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.
Potensi Kabupaten Jepara :
- Industri Mebel Ukir Jepara. Industri ini tersebar luas di hampir semua kecamatan Jepara, kecuali Kecamatan Karimunjawa
- Seni Relief, di Senenan
- Kerajinan Patung, di Mulyoharjo
- Kerajinan Perhiasan Emas, di Margoyoso
- Kerajinan Monel, di Kriyan
- Kerajinan Besi (Pande Besi), di Purwogondo
- Kerajinan Ukir Gebyok, di Gemiring Lor dan Gemiring Kidul
- Kerajinan Tenun Ikat Troso, di Troso
- Kerajinan Mainan Anak-anak, di Karanganyar
- Kerajinan Kreneng, di Gidangelo
- Kerajinan Anyaman Bambu, di Kendengsidialit
- Kerajian Rotan, di Telukwetan
- Kerajinan Gerabah, di Mayong Lor
- Kerajinan Payung Kertas, di Brantaksekarjati
- Konveksi, di Sendang
- Industri Bordir, di Nalumsari
- Industri Rokok, di Robayan
- Industri Roti, di Bugo
- Industri Genteng, di Mayong Kidul
- Industri Batu Bata, di Kalipucang Kulon
- Sentra Jeruk, di Bategede
Sarana Umum
Kesehatan
Rumah Sakit
- Rumah Sakit Umum Daerah R.A Kartini, di Tahunan
- Rumah Sakit Islam Sultan Hadirin, di Kuwasen
- Rumah Sakit Islam Ibu M.A Ngasirah, di Jepara
- Rumah Sakit Kusta Kelet, di Kelet
- Rumah Sakit Graha Husada, di Panggang
Pendidikan
Madrasah Aliyah
- MA Al-Maarif Jepara, Jl. Pangeran Syarif Saripan Jepara
SMA Swasta
- SMA PGRI Jepara, Jl. Ratu Kalinyamat Demaan Jepara
SMA Negeri
- SMA Negeri 1 Jepara, Jl. Cs. Tubun Jepara
Perguruan Tinggi
- Akademi Perikanan Kalinyamat, di Jl. H.M. Sulchan Nomor 1 Kriyan
- Akademi Kebidanan Al-Hikmah, di Jl. Raya Mayong Pelemkerep
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama, di Jl. Taman Siswa No. 09 Pekeng Tahunan
- Sekolah Tinggi Teknologi Desain Nahdlatul Ulama, di Jl. Taman Siswa No. 09 Tahunan
- Institut Islam Nahdlatul Ulama, di Jl. Taman Siswa No. 09 Pekeng Tahunan
Transportasi
- Pesawat Terbang : Jalur Penerbangan Jepara (Bandara Dewandaru) - Semarang (Bandara Ahmad Yani)
- Kapal Ferry : Jalur Pelayaran Jepara - Karimunjawa
- Kapal Cepat : Jalur Pelayaran Jepara - Karimunjawa - Semarang
- Kereta : Jepara - Rembang, Jepara - Semarang
- Bus : Jalur Jepara - Surabaya, Jepara - Jakarta, Jepara-Tasikmalaya, Jepara - Bandung, Jepara - Denpasar, Jepara - Semarang, Jepara - Pati, Jepara - Kudus
- Angkot : Jalur Ngabul - Jepara, Kalinyamatan - Kendengsidialit
- Dokar : Jalur Kalinyamatan - Kendengsidialit
- Becak : Becak Terdapat di Kalinyamatan, Jepara
Olahraga
- Stadion Gelora Bumi Kartini yang memenuhi Standar Internasional FIFA, di Ujungbatu
- Stadion Kamal Djunaedi dengan Standar Nasional, di Demaan
- GOR Sepak Takraw dengan standar Nasional, di Gedangan
- Liga Jepara
Telepon Darurat Jepara
- Polres 0291-591110
- Pemadam Kebakaran 113
- Pemadam Grista 0291- 592706
- Gangguan Listrik 0291- 591021
- Gangguan Telepon 117
- RSUD Kartini 0291 591175
- RSUD Kelet 0291 57902
- RS Graha 0291 592067
- Ambulance 118
- APOTEK JAGA 24 JAM JL Pemuda Depan Gedung NU