Jembatan Mahakam
Jembatan Mahakam (atau Jembatan Mahkota I) adalah sebuah jembatan yang dibangun di atas alur Sungai Mahakam yang menghubungkan kawasan Samarinda kota dengan wilayah kecamatan Samarinda Seberang. Jembatan tersebut sangat vital bagi pengguna kendaraan sebagai jalur keluar masuk kendaraan dari dan menuju luar kota Samarinda.[2] Jembatan Mahakam dibangun pada tahun 1987 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto. Jembatan Mahakam memiliki ciri-ciri rangka baja berbentuk segitiga dan tulisan "JEMBATAN MAHAKAM" berbentuk setengah lingkaran. Jembatan dibangun dengan biaya konstruksi Rp7 miliar oleh kontraktor PT Hutama Karya (Persero) dengan panjang 400 meter, lebar 10 meter dan tinggi sekitar 5 meter di atas permukaan aspal. Jembatan ini memiliki lajur pejalan kaki di sampingnya[1].
Jembatan Mahakam | |
---|---|
Koordinat | 0°31′11″S 117°07′09″E / 0.51984°S 117.11913°E |
Moda transportasi | kendaraan R4, R2, dan pejalan kaki |
Melintasi | Sungai Mahakam |
Lokal | Samarinda, Kalimantan Timur |
Nama resmi | Jembatan Mahakam Jembatan Mahkota |
Karakteristik | |
Panjang total | 400 meter |
Sejarah | |
Mulai dibangun | 1982[1] |
Selesai dibangun | 3 Agustus 1986[1] |
Dibuka | 1987 |
Statistik | |
Tol | Tidak berbayar |
Lokasi | |
Koordinat: 0°31′11.424″S 117°7′8.868″E / 0.51984000°S 117.11913000°E |
Perkembangan
Pada tahun-tahun setelah peresmian Jembatan Mahakam, Jembatan Mahakam adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan daerah Mahakam bagian utara dan Mahakam bagian selatan. Kurang lebih 20 tahun jembatan Mahakam menjadi penghubung antara Samarinda Seberang dengan Samarinda Kota, Pemerintah Kota Samarinda mulai membangun dua jembatan untuk mengatasi kemacetan yang sering terjadi di Jembatan Mahakam. Dua jembatan itu adalah jembatan Mahakam Ulu atau Mahulu (dibangun di Kelurahan Sengkotek) dan jembatan Mahkota II (dibangun di Palaran).
Terancam roboh
Sejak dibangun dan diresmikan pada tahun 1987, konstruksi Jembatan Mahakam semakin menurun karena perkembangan Kota Samarinda yang berakibat pada banyaknya kendaraan-kendaraan (baik dari dalam maupun luar kota) yang melewati Jembatan Mahakam karena lebih dekat menuju pusat kota Samarinda meskipun sudah dibangun jembatan alternatif, yaitu Jembatan Mahakam Ulu. Jembatan Mahakam semakin terancam untuk roboh ketika pada tanggal 23 Januari 2010 tiang jembatan ditabrak oleh sebuah ponton batubara[3] meskipun jembatan ini tercatat 6 kali ditabrak ponton.[1] Namun, tabrakan oleh ponton tersebut menjadi sorotan dan perhatian besar karena kondisi konstruksi Jembatan Mahakam yang semakin menurun. Dan pada tanggal 26 Nopember 2011 pukul 16.20 WITA, Jembatan Mahakam runtuh saat sedang dalam perbaikan, dimana keadaan lalu lintas kendaraan sedang padat. Beberapa korban tewas akibat runtuhnya jembatan tersebut. [4]