Bumiayu, Brebes

kecamatan di Brebes, Jawa Tengah
Revisi sejak 31 Desember 2011 04.40 oleh 114.79.17.52 (bicara)

Bumiayu adalah sebuah kota di Kabupaten Brebes bagian selatan, Jawa Tengah, Indonesia. Bumiayu merupakan pusat aktivitas masyarakat di bagian selatan Kabupaten Brebes seperti Tonjong, Sirampog, Bantarkawung, Salem, dan Paguyangan. Kota ini berada di daerah dataran tinggi, dan dilalui jalur transportasi utama Tegal-Purwokerto, serta jalur kereta api Jakarta-Cirebon-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya. Stasiun kereta api Bumiayu merupakan salah satu perhentian kereta api yang penting di daerah ini.

Bumiayu/beautyfull earth/negri atas awan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBrebes bagian selatan
Populasi
 • Total102,591 jiwa ( 2.009 ) jiwa
Kode Kemendagri33.29.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3329030 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan25
Berkas:Jembatan KA Sakalibel.jpg
Jembatan KA Sakalibel

Di Bumiayu terdapat Pasar Wage, yaitu pasar yang hanya buka setiap lima hari sekali menurut hari pasaran Kalender Jawa. Di kota Bumiayu, sebagian besar masyarakat Bumiayu memiliki mata pencaharian sebagai pedagang. Kawasan perdagangan kota Bumiayu yang membentang dari salem hingga winduaji. Pasar di Bumiayu adalah Pasar Talok, Pasar Bumiayu, Pasar Majapahit, dan Pasar Jatisawit,pasar menggala,pasar lingapura,pasar bantarkawung dll

Untuk mengurangi kemacetan di kota Bumiayu, Pemerintah Kabupaten Brebes membangun jalan Lingkar Selatan, yang dibangun di sebelah timur wilayah perkotaan Bumiayu. Jalan tersebut terbentang mulai dari Talok hingga Pagojengan Kecamatan Paguyangan dan melintas di bawah jembatan kereta api Sakalimolas.

Desa/kelurahan

== Ekonomi ==

Secara tradisional, bumiayu merupakan kota industri perdagangan. Sampai saat ini, aktivitas industri makro ditemukan di bumiayu, karena bumiayu merupakan daerah potensial yang sangat strategis untuk melakukan investasi dalam bidang Industri selain dari lahan yang masih luas, akses menuju kota-kota besar lainnya yang mudah, juga tenaga kerja profesional di bumiayu lumayan. Kota ini bisa dikatakan tidak memiliki industri dalam skala besar yang dapat menyerap ribuan tenaga kerja atau mencakup wilayah puluhan hektar. Jika pun ada industri, itu umumnya industri-industri tradisional yang hanya mempekerjakan puluhan pekerja (seperti industri rokok rumahan, industri mie atau soun kering kecil-kecilan, industri dage, tahu, tempe, pabrik pengolah susu skala kecil, industri peralatan dari logam yang tidak seberapa, serta industri makanan oleh-oleh yang hanya ramai pada musim Lebaran). Sektor perdagangan pun setali tiga uang. Di kota ini tidak ditemukan aktivitas perdagangan dalam skala besar. Kota ini tidak memiliki pelabuhan atau fasilitas bongkar-muat barang dalam skala yang secara ekonomi signifikan. Juga tidak terdapat areal pergudangan yang dapat menyimpan komoditas dalam jumlah ribuan kubik. Pendek kata, kota ini sama sekali bukan kota industri makro dan perdagangan.

Sampai dengan awal dekade 2000-an, kota ini lebih cocok disebut sebagai kota pegawai dan anak sekolah. Mata pencaharian penduduk yang bisa diandalkan untuk hidup cukup adalah dengan menjadi pegawai negeri maupun BUMN. Akhirnya, kota ini secara ekonomi saat itu tidak terlalu berkembang.

Perubahan secara cukup signifikan terjadi mulai tahun-tahun 2000-an, yakni saat ini mulai dibanjiri mahasiswa-mahasiswa dari berbagai kota di sekitar bumiayu untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi di sini (terutama di stkip dan di [tie]] UMP). Sejak saat itu, aktivitas ekonomi rakyat yang berkenaan dengan kebutuhan mahasiswa pun menggeliat.ratusan kamar kos dibangun untuk disewakan kepada para mahasiswa pendatang. Ratusan tempat makan didirikan untuk melayani kebutuhan lambung para mahasasiswa yang menjalani siklus lapar setiap 6 jam. Kios-kios alat tulis bermunculan. Warnet tumbuh bagai cendawan di musim semi. Bahkan, jasa pencucian baju (laundry) pun bermunculan guna memenuhi kebutuhan pembersihan pakaian para mahasiswa yang memiliki sedikit waktu untuk mencuci sendiri. Kondisi ini membuat perekonomian kota bumiayu mulai tumbuh cukup signifikan sebagai kota jasa.


kecamatan

  • bumiayu (bumiayu pusat) pusat kegiatan pedagangan, pendidikan dan jasa kota bumiayu dan menjadi salah satu pengekspor rebana
  • bumiayu barat (bantarkawung') pusat kegiatan produksi dan perternakan juga pariwisata
  • bumiayu selatan (paguyangan) pusat pertanian perkebunan teh dan pariwisata wilayah nya bergunung gunung
  • [[bumiayu timur] (sirampog) pusat pertanian padi dan sayur yang terkenel dengan beras sirampognya dan ada potensi pariwisata yang belum dikembangkan
  • bumiayu utara (tonjong) pusat perkebunan berbatasan juga dengan kabupaten tegal dan juga lumayan dekat dengan pusat kabupaten brebes
  • bumiayu baratdaya (salem)pusat kerajinan batik yaitu batik salem
kota bumiayu/kota (Kota/kecamatan)
City/Regency Area (km2) Total population (registered)(2007)[1] Total population (2007)[1] Total population (2010 Census) Population Density (per km2) 2010
bumiayu selatan (paguyangan) 181.27 15,000 17,000 17,570 1,7
bumiayu timur (sirampog) 150.03 21,597 24,214 26,870 15,2
bumiayu pusat (bumiayu) 68.13 28,802 28,896 28,988 28,8
bumiayu barat (bantarkawungt) 129.54 15,628 21,728 22,788 17,5
bumiayu utara (tonjong) 146.66 12,009 14,531 1,6453 11,21
bumiayu barat (salem) 158.7 19,915 19,980 21,071 19,4
Mean Rainfall Average
Data iklim Meteorology Department Centre, jawatengah (Approximation 240km distance from semarang City Centre)
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Curah hujan mm (inci) 307
(12.09)
314
(12.36)
390
(15.35)
426
(16.77)
338.1
(13.311)
248
(9.76)
158
(6.22)
164
(6.46)
317
(12.48)
383.2
(15.087)
390
(15.35)
373
(14.69)
3.868,3
(152,295)
Sumber: badan Meteorologi indonesia - Meteorology Department Centre jawa tengah 2010

kota kembar

pusat kesehatan

beberapa pusat kesehatan yang disediakan pemerintah indonesia di kota bumiayu:

  • rumah sakit umum bumiayu
  • puskesmas bumiayu
  • puskesmas paguyangan
  • puskesmas bantarkawung
  • puskesmas salem,sirampog,tonjong

.

Kuliner

Makanan khas dari kota ini adalah

 
Mendoan khas kota bumiayu, dan Purwokerto
  • Mendhoan, makanan yang terbuat dari tempe yang tipis/diiris tipis kemudian digoreng dengan tepung yang diberi bumbu dan digoreng setengah matang.
  • Kripik Tempe, prosesnya seperti mendhoan tetapi digoreng sampai kering. Kota Kripik merupakan salah satu julukan dari kota bumiayu, dan Purwokerto.
  • Soto, daerah lain menyebutnya Soto.
  • Kraca, dengan bahan utama keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu-bumbu kuat yang memberi nuansa pedas dan segar hingga ke tenggorokan.
  • Dage, kudapan mirip kue yang berbahan dasar ampas kacang yang digumpalkan dan dijamurkan. Biasa disajikan berupa goreng tepung berbumbu dan disantap dengan cabe rawit atau "lombok cengis".
  • Semayi, lauk dari ampas kelapa yang dibumbui dan dipanggang di atas api kecil. Makanan yang menjadi simbol hidup melarat ini kini sudah amat-sangat susah ditemukan.
  • Tegean, adalah sebutan khas Banyumas dan bumiayu untuk sup sayur berkuah bening yang tampak sangat sederhana namun sangat menyegarkan. Sayur-mayur berupa bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam butiran lazim menjadi unsur utama masakan ini. Untuk bumbunya, selain bahan-bahan yang lazim seperti bawang merah dan bawang putih, tegean juga bercirikan dengan "geprekan" kencur yang sangat menyegarkan.
  • Empal basah, berupa masakan berbahan dasar daging dan tetelan sapi yang dimasak dengan kuah santan yang kental. Kekhasan empal basah Banyumasan adalah adanya sensasi gatal dan geli yang ditimbulkan oleh campuran srundeng di dalam kuah kental tersebut. Empal basah sangat cocok dimakan dengan ketupat berkulit janur (jangan ketupat berkulit plastik).
  • randem, kudapan ringan dari ampas tahu berbumbu yang digoreng dengan adonan tepung. Makanan yang akan meninggalkan rasa seret di tenggorokan ini sudah semakin jarang ditemui.
  • Nopia.
  • Beberapa jenis makanan tradisional yang dikenal yakni: ranjem, mi thayel, timus, klanthing, sempora (awug-awug), utri, puli (ciwel), ongol-ongol, gebral, kluban, grontol, mireng, kamir, moho, golang-galing, lopis, ondol-ondol, widaran, angleng klapa, angleng kacang, rujak mentah, rujak mateng, ampyang, grebi, dampleng (mirip combro).

Pariwisata

Beberapa tampat wisata di Bumiayu diantaranya: Telaga Ranjeng dan Goa Jepang.Pemandian air panas Paku Jati dan Buaran.

Pendidikan

Bagi wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, Bumiayu merupakan pusat pendidikan. Ditingkat SLTA, terdapat SMAN 1 Bumiayu, SMA BU NU, SMA Islam T. Huda, SMA Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah, SMK Kerabat kita, SMA An-Nurriyah, dan SMAN 1 Paguyangan.

Bumiayu juga terdapat sejumlah pondok pesantren seperti Pondok Pesantren An-Nurriyah dan Pondok Pesantren Shofwatussu'ada di Krajan, Bumiayu.Pondok pesantren Darunnajah Tegal Munding Pruwatan dan masih banyak lagi.

Lain-lain

Pada waktu zaman revolusi tahun 1950-an, Bumiayu dikenal sebagai pusat/markas TNI-AD untuk menumpas pemberontakan DI/TII yang ada di daerah Kecamatan Salem.

Tokoh terkenal dari wilayah ini ialah Yahya A. Muhaimin (mantan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia).Sebetulnya masih banyak tokoh-tokoh lain yang banyak berkiprah ditingkat nasional baik sipil maupun militer, namun sayang tidak terdokumentasikan. Tokoh Yahya Muhaimin lebih tepat sebagai mantan menterinya Gus-Dur yang lahir di Bumiayu. Suatu saat Bumiayu akan layak menjadi Kabupaten sendiri, hasil pemekaran dari Kabupaten Brebes, ini bisa terjadi bila pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan, terlebih dengan sedang dirintisnya perguruan tinggi (STKIP dan STIE) di Bumiayu, yang kelak akan menjadi Universitas.

Pranala luar

www.pagenjahan.blogspot.com

  1. ^ a b Jakarta in Figures. Statistics DKI Jakarta Provincial Office, Jakarta. 2008.