Telepati
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Telepati berasal dari kata tele (τηλε) yang berarti jauh dan kata pathos (πάθεια) yang berarti perasaan. Jadi, telepati merupakan suatu kemampuan untuk merasakan segala sesuatu dari jauh. Kemampuan tersebut dapat melakukan proses pemindahan dan pembacaan pikiran dengan pengertian yang sama. Hanya dengan menggunakan pikiran, orang yang bertelepati dapat saling berhubungan dan menyampaikan informasi di antara satu sama lain tanpa terikat jarak dan waktu.
Konsep Telepati
Telepati adalah keterhubungan hati dan pikiran manusia dengan manusia lainnya. Pada dasarnya telepati terjadi secara alamiah, namun manusia pada umumnya tidak menyadarinya karena bagian dari hati dan pikiran manusia yang bisa ditelepatikan adalah suasana hati, bisikan pikiran, dan lintasan- lintasan gambar dalam pikiran. Itulah sebabnya untuk menguasai telepati maka seseorang harus melatih menyadari suasan hati, bisikan pikiran dan lintasan gambar dalam pikirannya sendiri.
Jenis dan Manfaat Telepati
Telepati Fisik
Membaca pikiran dan isi hati orang lain dan kepekaan batin terhadap sesuatu yang sedang terjadi pada diri,keluarga, masyarakat dan sebagainya.
Telepati Psikologis
Melihat sifat dan karakteristik dasar setiap orang serta memudahkan dalam pemberian pesan, nasihat, dsb kepada orang lain.
Telepati Mimpi
Menyampaikan informasi yang ingin disampaikan lewat mimpi
Telepati Medis
Biasa digunakan dalam berbagai pengobatan, pemindahan energi, bius, dsb.
Teknik Telepati
- Keyakinan dan kepercayaan diri merupakan hal utama yang perlu disiapkan. Hal ini disebabkan karena telepati menggunakan bagian tingkat sadar pikiran yang melibatkan emosi secara rileks baik sebagai pengirim atau penerima.
- Berkonsentrasi selama beberapa saat pada bayangan pikiran yang hendak dikirimkan kepada penerima. Kemudian fokuskan pikiran bahwa pengirim sangat ingin memproyeksikan pesan dan informasi tersebut ke tempat penerima.
- Kemudian konsentrasikan bahwa si penerima pesan di beberapa tempat yang jauh, dapat menerima pesan tersebut. Jangan lupa untuk memberikan segenap perasaan emosi pada saat berkonsentrasi dan mengirimkan pesan secara telepati. Kekurangan dari nilai emosional atau jika tanpa ada perasaan emosi yang menyelubungi pesan akan menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan kegagalan dalam proses telepati.
- Beberapa hal yang menjadi catatan penting ialah semua bagian tubuh dan pikiran haruslah rileks meskipun tetap berkonsentrasi dengan tingkat keheningan yang semakin dalam. Pada saat mencapai kondisi atau keadaan rileks dan santai secara fisik dan pikiran, maka pengirim telepati akan mendapatkan gambaran mental yang jelas, beserta balutan emosi yang tercipta di sana. Gambaran mental tersebut dapat terus dilatih seiring dengan kemauan dan kemampuan kekuatan imajinasi pengirim. Hal ini menyebabkan pengirim mampu membentuk dan menggambarkan pesan kepada penerima dengan sejelas mungkin, yang selanjutnya akan tersimpan di dalam pikiran bawah sadar dan bisa digunakan berulang-ulang.
Referensi
- http://dahlanguru.blogspot.com/2010/12/hipnotis-telepati-indra-ke-enam.html
- http://smartpsikologi.blogspot.com/2007/11/telepati.html
- Papalia, Diane E. and Sally Wendkos Olds. 1985. Psychology . New York : McGraw Hiii.
- Giles, David. 2003. Media Psychology . Mahwah , New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates.
Pranala luar
- Evolving Towards Telepati – Artikel on the potential for technologically endowed telepati, atau "techlepati"
- California Institute of Technology study using implanted electrodes in the ventrolateral prefrontal cortex (vPF), yielding findings on predicting the intentions of subjects to make movements
- PDF article in Nature Neuroscience on "Spatial selectivity in human ventrolateral prefrontal cortex"
- Quantum Physicist Nick Herbert Ponders Instantaneous Communication