Kategori:Rintisan umum

Revisi sejak 13 Januari 2007 03.49 oleh Lili soc (bicara | kontrib)

Wikipedia:Kereta Api Solo-Wonogiri

Kereta Api Solo Wonogiri

Kereta Api Bengawan Wonogiri sering disebut kereta Feeder. Kereta Feeder adalah satu-satunya pemakai jalur antara Stasiun Purwosari hingga Stasiun Wonogiri. Setiap harinya kereta ini hanya membawa 2 gerbong, karena jumlah penumpang yang sangat minim. Jalur kereta api Solo-Wonogiri melintasi jalan protokol Jl. Slamet Riyadi, Solo. Setiap hari kereta ini melayani penumpang yang berangkat dari Stasiun Purwosari. Jam keberangkatan kereta ini tidak tetap karena harus menunggu kereta api Senja Bengawan dari Jakarta. Biasanya kereta Feeder berangkat dari Stasiun Purwosari antara pukul 08.00-09.30. Laju kecepatan kereta ini juga dibatasi. Ketika berada di dalam kota antara Stasiun Purwosari sampai Stasiun Solo Kota batas maksimum adalah 20 km/jam. Ketika sudah keluar dari Stasiun Solo Kota kecepatan mulai dinaikkan, tetapi kecepatan kereta ini tidak bisa diharapkan sampai 60 km/jam karena rel yang digunakan bukan rel jenis 40 (yang digunakan di jalur Jakarta-Surabaya. Kereta feeder ini sering kecelakaan. Banyak penyebab kecelakaan ini karena kurangnya disiplin lalu lintas. Banyak kendaraan yang meremehkan kereta ini yang berakhir dengan tabrakan. Pada tahun 2006 terjadi 2 kali kecelakaan kereta. Pertama terjadi di dekat Solo Grand Mall. Sebuah mobil ingin mendahului kereta ini yang sedang berjalan, kemudian yang kedua di dekat Polwil Surakarta. Kereta Feeder berhenti di Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Kota, Stasiun Sukoharjo, Stasiun Pasar Nguter-Sukoharjo, dan Stasiun Wonogiri.

Pada mulanya kereta ini sempat eksis ketika melayani rute dari Stasiun Purwosari hingga Baturetno. Namun jalur rel kereta api dari Wonogiri hingga Baturetno dibongkar karena jalur tersebut digunakan untuk pembangunan Waduk Gajah Mungkur. Pada pertengahan tahun 2006 sempat ada konsep untuk mengaktifkan kembali jalur kereta ini, dengan tujuan untuk mengurangi kemacetan dalam kota Solo. Dalam konsep tersebut digagas pengadaan gerbong KRD yang dapat melayani transportasi umum dalam kota yang semakin padat. Jalur ini hingga saat ini masih terhubung dengan Jalur rel kereta api Jakarta-Surabaya yang juga melintasi Stasiun Purwosari. Bila kita naik kereta api seperti Prambanan Ekspres tujuan Jogja-Solo, ketika berangkat dari Stasiun Purwosari menuju Stasiun Solo Balapan, di sebelah kanan akan terlihat jalur rel yang menuju Wonogiri.

Sempat dalam perjalanan waktu, jalur kereta ini mendapat keluhan dari pengguna jalan yang merasa kurang nyaman dengan keberadaan jalur kereta api dalam kota. Ketidaknyamanan pengguna jalan diantaranya ketika melintas di perlintasan "rel bengkong" (Rel membelok ke kanan) ketika musim hujan banyak pengguna sepeda motor ketika melintas tidak mematuhi cara atau aturan yang ada sehingga terjatuh ketika melintasi rel. Korban dari rel membelok ke kanan ini sudah tidak bisa dihitung lagi. Beberapa kali ada pihak-pihak yang ingin mengupayakan agar rel dalam kota yang ini ditimbun alias ditutup. Namun dengan adanya penolakan keberadaan kereta dalam kota ini semakin membuat jalur kereta dalam kota Solo ini semakin eksis. Keberadaan rel kereta api yang melintas di jalan raya utama di Indonesia mungkin hanya Solo saja yang memiliki jalur tersebut. Semakin padatnya arus lalu lintas di jalan raya, dalam masa mendatang jalur kereta api dalam kota maupun luar kota sangat dibutuhkan. --Lili soc 03:49, 13 Januari 2007 (UTC)

Website PT Kereta Api

Subkategori

62 subkategori di kategori ini ditampilkan berikut ini. Terdapat 62 subkategori seluruhnya dalam kategori ini.

2