Ali Mustafa Yaqub

imam besar Istiqlal

Ali Musthafa Ya'qub adalah seorang imam besar Masjid Istiqlal. Ia lahir di Batang Jawa Tengah, 1952. Obsesinya untuk terus belajar di sekolah umum terpaksa kandas, karena setelah tamat SMP ia harus mengikuti arahan orangtuanya, mencari kaweruh di Pesantren. Maka dengan diantar ayahnya, pada tahun 1966 ia mulai mondhok untuk menerima piwulang di Pondok Seblak Jombang sampai tingkat Tsanawyah 1969. Kemudia ia nyantri lagi di Pesantren Tebuireng Jombang yang lokasinya hanya beberapa ratus meter saja dari Pondok Seblak. Di samping belajar formal sampai Fakultas Syariah Universitas Hasyim Asy’ari, di Pesantren ini ia menekuni kitab-kitab kuning di bawah asuhan para kiai sepuh, antara lain al-Marhum KH. Idris Kamali, al-Marhum KH. Adlan Ali, al-Marhum KH. Shobari dan al-Musnid KH. Syansuri Badawi. Di Pesantren ini ia mengajar Bahasa Arab, sampai awal 1976.

Ali Mustafa Yaqub
Berkas:Susilo Bambang Yudhoyono official presidential portrait 2009.jpg
Presiden Indonesia 6
Mulai menjabat
20 Oktober 2004
Wakil PresidenM. Jusuf Kalla (2004–2009)
Boediono (sejak 2009)
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia 8
Masa jabatan
23 Agustus 2000 – 1 Juni 2001
PresidenAbdurrahman Wahid
Masa jabatan
9 Agustus 2001 – 12 Maret 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Sebelum
Pendahulu
Agum Gumelar
Pengganti
Hari Sabarno (ad-interim)
Sebelum
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia 11
Masa jabatan
26 Oktober 1999 – 23 Agustus 2000
PresidenAbdurrahman Wahid
Informasi pribadi
Lahir9 September 1949 (umur 75)
Indonesia Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Demokrat
Suami/istriKristiani Herrawati
AnakAgus Harimurti Yudhoyono
Edhie Baskoro Yudhoyono
AlmamaterAkademi Militer
US Army Command & General Staff College
Universitas Webster
Institut Pertanian Bogor
ProfesiTentara
Tanda tangan
Situs webwww.presidensby.info
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Tahun 1976 ia mencari ngelmu lagi di Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Saudi Arabia, sampai tamat dengan mendapatkan ijazah license, 1980. Kemudian masih di kota yang sama ia melanjutkan lagi di Universitas King Saud, Jurusan Tafsir dan Hadis, sampai tamat dengan memperoleh ijazah Master, 1985. Tahun itu juga ia pulang ke tanah air dan kini mengajar di Institut Ilmu al-Quran (IIQ), Institut Studi Ilmu al-Quran (ISIQ/PTIQ), Pengajian Tinggi Islam Masjid Istiqlal, Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STIDA) al-Hamidiyah, dan IAIN Syarif Hidayatullah, Tahun 1989, bersama keluarganya ia mendirikan Pesantren “Darus-Salam” di desa kelahirannya.

Mantan Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Riyadh yang aktif menulis ini, kini juga menjadi Sekjen Pimpinan Pusat Ittihadul Muaballighin, Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ketua STIDA al-Hamidiyah Jakarta, dan sejak Ramadhan 1415 H/Februari 1995 ia diamanati untuk menjadi Pengasuh/Pelaksana Harian Pesantren al-Hamidiyah Depok, setelah pendirinya KH. Achmad Sjaichu wafat 4 Januari 1995. Terakhir ia didaulat oleh kawan-kawannya untuk menjadi Ketua Lembaga Pengkajian Hadis Indonesia (LepHi).