Kota Medan
Medan, kotamadya, ibukota provinsi Sumatra Utara. Kota yang dinamis ini adalah kota terbesar di Sumatra dan ketiga terbesar di Indonesia. Penduduk asli kota ini adalah orang Melayu, tetapi saat ini kota ini merupakan kota multi-etnis yang menarik. Mayoritas sekarang adalah suku Batak, tetapi di kota ini banyak tinggal pula orang keturunan India dan Tionghoa. Komunitas Tionghoa di Medan cukup besar, sekitar 25% jumlah total.
Keaneka ragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan kuil-kuil Tionghua yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin bahkan dikenal sebagai Kampung Keling (Kampung India).
Medan mempunyai pelabuhan besar di Belawan dan sebuah bandara internasional, Polonia.
Wilayah:265km²
Penduduk:~ 2,25 juta jiwa.
Provinsi:Sumatra Utara
| |||
Motto: "Bekerja Sama dan Sama-sama Bekerja Untuk Kemajuan dan Kemakmuran Medan Kota Metroplitan" | |||
Hari Jadi: | 1 Juli 1590 | ||
Gubernur: | Abdillah | ||
Wilayah - Total: | 26,510 km² | ||
Kecamatan - Jumlah: | 21 | ||
Penduduk - Total: | +/- 2.250.000 | ||
Suku Bangsa: | Orang Batak, Orang Jawa, Orang Sunda, Orang Tionghoa dll. | ||
Agama: | Islam, Kristen, Buddha dll. | ||
Bahasa: | Bahasa Indonesia, Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Hokkien dll. | ||
Zona Waktu: | (WIB) | ||
Kota Kembar: | Penang (Malaysia), Ichikawa (Jepang) dan Gwangju (Korea Selatan) |
Sejarah
Kota Medan berkembang dari sebuah kampung bernama Kampung Medan, yang didirikan oleh Guru Patimpus sekitar tahun 1590-an. Disebabkan letaknya yang berada di Tanah Deli, Kampung Medan juga sering dikenal sebagai Medan-Deli. Lokasi asli Kampung Medan adalah sebuah tempat di mana Sungai Deli bertemu dengan Sungai Babura.
Medan pertama kali ditempati oleh orang-orang Batak Karo. Hanya setelah penguasa Aceh, Sultan Iskandar Muda, mengirimkan panglimanya, Gocah Pahlawan Laksamana Khoja Bintan untuk menjadi wakil Kerajaan Aceh di Tanah Deli, barulah Kerajaan Deli mulai berkembang. Perkembangan ini ikut mendorong pertumbuhan dari segi penduduk maupun kebudayaan Medan.
Medan tidak mengalami perkembangan pesat hingga tahun 1860an, ketika penguasa-penguasa Belanda mulai membebaskan tanah untuk perkebunan tembakau. Medan dengan cepat menjadi pusat aktivitas pemerintahan dan perdagangan, sekaligus menjadi daerah yang paling mendominasi perkembangan di Indonesia bagian barat.
Belanda menguasai Tanah Deli sejak tahun 1658, setelah Sultan Ismail, penguasa Kerajaan Siak Sri Indrapura, memberikan beberapa bekas tanah kekuasaannya, Deli, Langkat and Serdang. Pada tahun 1915, Medan secara resmi menjadi ibukota provinsi Sumatra Utara, dan pada tahun 1918 resmi menjadi sebuah kota.
Yang menarik untuk dikunjungi
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air (yang merupakan ikon kota Medan), dan Titi Gantung - sebuah jembatan diatas rel kereta api.
Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
Daerah Kesawan yang menyisakan bangunan-bangunan tua (misalnya bangunan PT. London Sumatra) dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di Penang, Malaysia dan Singapura kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya.
Transportasi
Keunikan Medan terletak pada becak bermotornya ("becak motor") yang dapat ditemukan hampir di seluruh Medan. Berbeda dengan becak biasa, becak motor dapat membawa penumpangnya ke hampir mana pun di dalam kota.
Kereta api menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah barat laut, Belawan di sebelah utara, dan Binjai, Tebing Tinggi dan Pematang Siantar di tenggara.
Pelabuhan Belawan terletak sekitar 20 km di utara kota. Bandara Internasional Polonia terletak tepat di jantung kota. Sebuah bandara internasional baru di Kuala Namu sedang dalam perencanaan.
Jalan tol menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan tol Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai juga sedang direncanakan pembangunannya.
Lihat Pula