Kota Bandar Lampung
5°25′44″S 105°15′40″E / 5.42897°S 105.26114°E
Kota Bandar Lampung
Tanjung Karang | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Searah jarum jam; Simpang Lungsir, Patung Pengantin Lampung di Simpang Lungsir, Hotel Novotel Lampung, Gadis-gadis Lampung dengan pakaian adat Saibatin, Pelabuhan Panjang, Tugu Durian di Sukadanaham, dan Tugu Adipura. | |
Motto: Bandar Lampung Kota Tapis Berseri | |
Koordinat: 5°25′46.6″S 105°15′45.26″E / 5.429611°S 105.2625722°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Lampung |
Tanggal berdiri | 1983 |
Dasar hukum | PP No. 24 tahun 1983 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. H. Herman HN., M.M. |
Luas | |
• Total | 192,96 km2 (74,50 sq mi) |
Populasi (2010)[1] | |
• Total | 881,801 |
• Kepadatan | 4,471/km2 (11,580/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha |
• Bahasa | Indonesia, Jawa, Lampung, Bali, Sunda |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 721 |
Kode Kemendagri | 18.71 |
Kode SNI 7657:2023 | BDL |
DAU | Rp625.925.720.000,- |
Situs web | www.bandarlampungkota.go.id |
Kota Bandar Lampung merupakan sebuah kota, sekaligus ibu kota provinsi Lampung, Indonesia.
Secara geografis, kota ini menjadi pintu gerbang utama pulau Sumatera, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatera maupun sebaliknya. Kota Bandar Lampung memiliki wilayah seluas 192,96 km²[2][3]
Saat ini kota Bandar Lampung merupakan pusat pendidikan dan kebudayaan serta perekonomian di provinsi Lampung.
Sejarah
Sebelum tanggal 18 Maret 1964, provinsi Lampung merupakan keresidenan, dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi provinsi Lampung dengan ibukotanya Tanjungkarang-Telukbetung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1983 Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung diganti menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni 1983 dan tahun 1999 berubah menjadi kota Bandar Lampung.
Dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1975 dan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1982 tentang perubahan wilayah, maka kota Bandar Lampung diperluas dengan pemekaran dari 4 kecamatan 30 kelurahan menjadi 9 kecamatan 58 kelurahan. Kemudian berdasarkan SK Gubernur No. G/185.B.111/Hk/1988 tanggal 6 Juli 1988 serta surat persetujuan Mendagri nomor 140/1799/PUOD tanggal 19 Mei 1987 tentang pemekaran kelurahan di wilayah kota Bandar Lampung, maka kota Bandar Lampung terdiri dari 9 kecamatan dan 84 kelurahan. Pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung No. 04, kota Bandar Lampung menjadi 13 kecamatan dengan 98 kelurahan.
Nama Bandar Lampung digunakan sejak 1990-an, sebelumnya ibu kota Lampung bernama Tanjungkarang. Tanjungkarang yang terintegrasi dengan pusat keramaian lainnya bernama Telukbetung.
Secara geografis, Telukbetung berada di selatan Tanjungkarang, karnea itu di marka jalan, Telukbetung yang dijadikan patokan batas jarak ibukota provinsi. Kemudian pada 1990-an kedua daerah ini termasuk daerah Panjang digabungkan menjadi satu dengan nama Bandar Lampung. Dengan demikian Tanjungkarang dan Telukbetung merupakan bagian/kecamatan di dalam Kota Bandar Lampung.
Telukbetung, Tanjungkarang dan Panjang (serta Kedaton) merupakan wilayah tahun 1984 digabung dalam satu kesatuan Kota Bandar Lampung, mengingat ketiganya sudah tidak ada batas pemisahan yang jelas.
Pemerintahan
Kota Bandar Lampung dipimpin oleh seorang walikota. Saat ini, jabatan walikota Bandar Lampung dijabat oleh Drs. H. Herman HN., M.M. dengan jabatan wakil walikota dijabat oleh Thobroni Harun. Sejak berdirinya dari tahun 1965 sampai saat ini Walikota Bandar Lampung secara berturut-turut adalah:
Nama | Periode |
---|---|
Sumarsono | 1956 - 1957 |
H. Zainal Abidin Pagar Alam | 1957 - 1963 |
Alimuddin Umar, SH | 1963 - 1969 |
Drs. H. M. Thabrani Daud | 1969 - 1976 |
Drs. M. Fauzi Saleh | 1976 - 1981 |
Drs. Zulkarnain Subing | 1981 - 1986 |
Drs. Nurdin Muhayat | 1986 - 1995 |
Drs. Suharto | 1995 - 2005 |
Drs. Eddy Sutrisno, M.Pd | 2005 - 2010 |
Drs. H. Herman HN | 2010 - sekarang |
Perekonomian
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai daerah ini pada tahun 2006 sebesar 5.103.379 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,12%, disusul kemudaian dari sektor bank/ keuangan 17,50%, dan dari sektor industri pengolahan 17,22%. Total nilai ekspor non migas yang dicapai Kota Bandar Lampung hingga tahun 2006 sebesar 4.581.640 ton, dengan konstribusi terbesar datang dari komoditi kopi (140.295 ton), karet (15.005 ton), dan kayu (1524 ton).
Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor perkebunan dengan komoditi utama yang dihasilkan berupa cengkeh, kakao, kopi robusta, kelapa dalam, kelapa hibrida. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah disektor industri pengolahan. Terdapat berbagai industri yang bahan bakunya berasal dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang menjadi keripik pisang, dan lada.
Hasil industri ini kemudian menjadi komoditi perdagangan dan ekspor. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa.[5]
Sebagai kota yang menuju kota besar, Bandar Lampung menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Lampung. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Dewasa ini terdapat beberapa supermarket yang cukup besar. Pusat perbelanjaan modern ternama diantaranya: Simpur Center, Chandra Teluk Betung, Chandra Tanjung Karang, Central Plaza Lampung (yang terdiri dari Hypermart dan Matahari), Gelael, Mal Kartini (terdiri Giant dan Centerpoint) Toko Buku Gramedia dan Fajar Agung. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama diantaranya Pasar Bambu Kuning (pasar legendaris)[6] , Tengah, Bawah, Pasirgintung, Smep, Mambo, Kangkung, Tugu, Panjang, dan Perumnas Way Halim. Saat ini sedang dibangun dua mal baru di luar pusat kota/Tanjung Karang, yaitu Mal Boemi Kedaton di Kecamatan Kedaton, dan Mega Mal di Kecamatan Rajabasa.[7]. Berikut adalah daftar perusahaan besar yang terletak di Bandar Lampung.
Nama Perusahaan | Alamat | Jenis Produksi | Komoditi |
---|---|---|---|
PT. Tansoputra Asia | Jl. Wala Abadi Km 6 (Ir. Sutami Raya) Kec. Panjang Bandar Lampung , Lampung | Industri Kelapa Terpadu | Karbon Aktif |
PT. Sentra Profeed Intermitra | Jl. Soekarno Hatta Km 8,5 Kec. Tanjung Karang Timur Bandar Lampung, Lampung 35121 | Industri Pakan Ternak Jagung | Pakan Ternak |
PT. Vistagrain Corporation | Jl. Yos sudarso No. 257 Martanto Hadi Kec. Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, Lampung 35227 | Industri Pakan Ternak Jagung | Pakan Ternak |
PT. Nestlé Indonesia | Jl. Raya Bakauheni Km. 13, Panjang, Bandar Lampung, Lampung, 35241 | Industri Pengolahan Kopi | Coffe Instant |
Pembagian Wilayah Administratif dan Kependudukan
Wilayah Kota Bandar Lampung dibagi menjadi 13 kecamatan.
Kecamatan | Populasi | Luas (km2) | Kepadatan Penduduk |
---|---|---|---|
Kedaton | 88.314 | 10,88 | 8.117 |
Rajabasa | 43.257 | 13,02 | 3.322 |
Tanjung Senang | 41.225 | 11,63 | 3.543 |
Sukarame | 70.761 | 16,87 | 4.194 |
Sukabumi | 63.598 | 11,64 | 5.464 |
Kemiling | 71.471 | 27,65 | 2.585 |
Tanjung Karang Barat | 63.747 | 15,14 | 4.211 |
Tanjung Karang Pusat | 72.385 | 6,68 | 10.836 |
Tanjung Karang Timur | 89.324 | 21,11 | 4.231 |
Teluk Betung Barat | 59.369 | 20,99 | 2.830 |
Teluk Betung Selatan | 92.156 | 10,07 | 9.152 |
Teluk Betung Utara | 62.663 | 10,83 | 6.037 |
Panjang | 63.504 | 21,16 | 3.001 |
Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung 2010 | 881.801 | 197,22 | 4.471 |
Berdasarkan tabel, kota ini memiliki populasi penduduk sebanyak 881.801 jiwa (sensus 2010)[10], dengan luas wilayah sekitar 197,22 km2, maka Bandar Lampung memiliki kepadatan penduduk 4.471 jiwa/km² dan tingkat pertumbuhan penduduk 1,79 % per tahun.
Tahun | 1971 | 1980 | 1990 | 2000 | 2010 | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah penduduk | 198.427 | 284.275 | 636.418 | 743.109 | 881.801 | |||||||
Sejarah kependudukan kota Bandar Lampung Sumber:[11] |
Iklim dan topografi
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson (1951), iklim Bandar Lampung tipe A; sedangkan menurut zone agroklimat Oldeman (1978), tergolong Zone D3, yang berarti lembab sepanjang tahun. Curah hujan berkisar antara 2.257 – 2.454 mm/tahun. Jumlah hari hujan 76-166 hari/tahun. Kelembaban udara berkisar 60-85%, dan suhu udara 23-37°C. Kecepatan angin berkisar 2,78-3,80 knot dengan arah dominan dari Barat (Nopember-Januari), Utara (Maret-Mei), Timur (Juni-Agustus), dan Selatan (September-Oktober).
Parameter iklim yang sangat relevan untuk perencanaan wilayah perkotaan adalah curah hujan maksimum, karena terkait langsung dengan kejadian banjir dan desain sistem drainase. Berdasarkan data selama 14 tahun yang tercatat di stasiun klimatologi Pahoman dan Sumur Putri (Kecamatan Teluk Betung Utara), dan Sukamaju Kubang (Kecamatan Panjang), curah hujan maksimum terjadi antara bulan Desember sampai dengan April, dan dapat mencapai 185 mm/hari.
Topografi Kota Bandar Lampung dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut: daerah pantai yaitu sekitar Teluk Betung dan Panjang kurang lebih 27,01 km (BPN 1998), daerah perbukitan yaitu sekitar Teluk Betung bagian utara, dataran tinggi dan bergelombang (di selatan Tanjung Karang bagian barat, sekitar Gunung Balau, Gunung Betung, Sukadana Ham, Perbukitan Batu Serampok di bagian timur), teluk dan pulau-pulau kecil terdapat di bagian selatan.[12]
Data iklim Bandar Lampung | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29 (84) |
30 (86) |
31 (88) |
31 (88) |
31 (88) |
31 (88) |
30 (86) |
30 (86) |
30 (86) |
31 (88) |
31 (88) |
30 (86) |
30 (86) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22 (72) |
21 (70) |
22 (72) |
22 (72) |
21 (70) |
21 (70) |
21 (70) |
21 (70) |
21 (70) |
21 (70) |
22 (72) |
22 (72) |
21 (70) |
Presipitasi mm (inci) | 285 (11.22) |
319 (12.56) |
301 (11.85) |
171 (6.73) |
128 (5.04) |
122 (4.8) |
89 (3.5) |
64 (2.52) |
82 (3.23) |
144 (5.67) |
111 (4.37) |
304 (11.97) |
2.119 (83,43) |
Sumber: http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=962950&refer=&cityname=Branti-Jawa-Timur-Indonesia&units= |
Transportasi
Pelabuhan
Di kota ini terdapat pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatra Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan di provinsi Lampung, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatera. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni menghubungkan Sumatera dengan Jawa via perhubungan laut.
Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus-bus penumpang antar kota antar provinsi, truk-truk barang maupun mobil pribadi.
Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni - Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 2 jam.
Jalan Raya
Bandar Lampung merupakan kota besar yang terletak paling selatan di pulau Sumatera yang otomatis merupakan gerbang masuk Sumatera dari Jawa melalui jalur darat. Jalan Lintas Sumatera yang melewati kota ini dinamakan Jalan Soekarno Hatta (berfungsi sebagai lingkar luas kota, namun sayangnya masih banyak dibeberapa ruas masih rusak parah.[13]. Sehingga terkadang ada truk-truk yang masuk jalan protokol dalam kota dan memakan badan jalan, yang menyebabkan kemacetan.[14]
Bus
Hubungan bus antarkota dilayani oleh Terminal Rajabasa. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP) yang melayani rute ke kota-kota di Sumatera dan Jawa. Walaupun Terminal Rajabasa sudah direnovasi, namun kesan angker ternyata belum sepenuhnya hilang. Sejumlah calon penumpang masih enggan memasuki area terminal terbesar di Sumatera itu. Mereka lebih memilih menginap di Pelabuhan Bakauheni yang lebih sesak padat oleh pemudik.
Namun pihak terminal sedang melakukan upaya untuk memperbaiki citra yang selama ini terkesan angker. Sejauh ini keadaan teminal sudah cukup kondusif ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Di dalam terminal sudah tidak ada lagi tindakan-tindakan yang dapat menggangu kenyamanan dan keamanan para penumpang.[15]
Jalan tol
Sampai saat ini belum ada jalan tol di Provinsi Lampung, namun akan dibangun jalan tol Babatan-Tegineneng yang direncanakan melewati kota ini.
Pesawat
Bandar Lampung dapat ditempuh melalui udara sekitar 30 menit dari Jakarta. Bandara Raden Inten terletak sekitar 14 kilometer dari utara kota. Bandar Udara Radin Inten II adalah bandara bertaraf internasional untuk kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Namanya diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional RI, Radin Inten II. Bandara Radin Inten II terletak di desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Branti. Berikut adalah maskapai yang sedang beroperasi[16]
Maskapai | Tujuan |
---|---|
Batavia Air | Jakarta, Batam |
Garuda Indonesia | Jakarta |
Lion Air | Jakarta |
Merpati Nusantara | Jakarta, Bandung, Palembang |
Sriwijaya Air | Jakarta |
Kereta api
Kota Bandar Lampung melalui jalur kereta api hanya terhubung dengan satu kota besar yaitu Palembang. Bandar Lampung memiliki 3 stasiun kereta api ; Stasiun Tanjung Karang (yang terbesar dan melayani penumpang), Labuhan Ratu, dan Tarahan (khusus bongkar muatan kereta batu bara). Stasiun Tanjung Karang melayani kereta api penumpang ke kota-kota di Lampung yang dilewati oleh jalur KA (seperti Kotabumi dan Blambangan Umpu), serta ke Palembang. Saat ini terdapat empat kereta penumpang yang melayani penumpang yaitu Limex Sriwijaya [Eksekutif – Bisnis) dan Rajabasa (Ekonomi) ,dimana keduanya menuju Stasiun Kertapati, Palembang, berikutnya adalah Seminung yang melayani jurusan Tanjung Karang - Kotabumi[17], dan ada satu lagi ada KRD Way Umpu yang baru didatangkan dari PT. INKA di Madiun yang nantinya akan dioperasikan untuk jurusan Tanjung Karang - Blambangan Umpu. KRD tersebut merupakan KA Bisnis yang dilengkapi dengan fasilitas pendingin, Air Conditioner (AC) di gerbongnya. [18][19]
Angkutan dalam kota
Angkutan Kota (Angkot)
- Tanjung Karang - Rajabasa berwarna biru muda.
- Tanjung Karang - Way Kandis (ada juga yang bertujuan ke kompleks KORPRI Sukarame) berwarna kuning muda/krem.
- Tanjung Karang - Permata Biru Sukarame berwarna abu-abu - hijau.
- Tanjung Karang - Kemiling berwarna merah.
- Tanjung Karang - Teluk Betung berwarna ungu.
- Tanjung Karang - Garuntang berwarna hijau
- Rajabasa - Kemiling berwarna kuning tua.
- Rajabasa - Natar (angkot perbatasan) berwarna coklat
Bus Damri Dalam Kota
Setelah beroperasi sejak 1977, Perum DAMRI memutuskan berhenti melayani trayek dalam Kota Bandar Lampung per 1 Maret 2012. Pengalihan tersebut, dikarenakan kehadiran bus rapid transit (BRT). Selama ini DAMRI ekonomi dan AC melayani beberapa trayek, yakni Rajabasa - Tanjungkarang, Tanjungkarang - Sukaraja, dan Korpri - Tanjungkarang. Operasional DAMRI diberi waktu hingga 29 Februari 2012. Dengan sisa waktu yang ada, pihaknya mempersiapkan rute baru DAMRI, sekaligus mengajukan beberapa trayek yang dapat dilalui. Trayek baru tersebut, antara lain Kemiling—Panjang, Kemiling—Sukaraja, Rajabasa—Pasar Cimeng, Panjang—Pasar Cimeng. [20]
Sebelumnya, pada kesepakatan di hari Selasa, 20 Desember 2011, Unit Pelaksanan Teknis (UPT) DAMRI Lampung menyepakati untuk masuk konsorsium bus rapid transit (BRT). DAMRI akan memiliki saham di konsorsium senilai 20 unit bus. Per awal Februari 2012, sebanyak 60 karyawan DAMRI akan menjadi karyawan konsorisum bus Trans-Bandar Lampung dengan standar gaji konsorsium. Per awal Februari 2012 bus-bus DAMRI tidak akan beroperasi kembali. Untuk sementara, DAMRI masih bisa beroperasi hingga Februari. [21]. Namun kenyataannya DAMRI tetap beroperasi seperti biasa. Sebelumnya padahal sudah ada kesepakatan antara pihak konsorsium Bus Trans Bandar Lampung dan Damri, bahwa terhitung 1 Februari Damri tidak beroperasi pada jalur yang dilalui BRT. [22]. Berikut adalah trayek yang dilayani oleh DAMRI:
- Tanjung Karang - Kompleks KORPRI Sukarame.
- Tanjung Karang - Rajabasa.
- Tanjung Karang - Sukaraja.
Bus Rapid Transit (Trans Bandar Lampung)
BRT ini mulai beroperasi pada tanggal 14 November 2011 (masa ujicoba gratis pada empat hari pertama operasi) dengan rute awal Rajabasa-Sukaraja.[23]. Operasionalnya dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB.Tarif untuk jarak pendek ini yakni Rp 2.500 dari semua jurusan. Di mana berakhirnya di Tanjungkarang. Baik itu dari Korpri, Rajabasa, maupun Sukaraja," terang Yeni kepada Tribun Lampung semalam. Khusus pelajar dan mahasiswa, diterapkan tarif khusus. Yakni Rp 2.500 baik untuk jarak dekat maupun terusan. Sementara untuk tiket bagi penumpang umum tetap Rp 3.500. Untuk koridor dua yakni Korpri-Sukaraja, jelas Yeni, rute yang dilalui yakni Korpri, Jalan Sultan Agung, Teuku Umar, Raden Intan, Ahmad Yani, Wolter Monginsidi, WR Supratman, Pattimura, Hasanuddin, dan Yos Sudarso (Sukaraja).[24]
.Keluhan BRT rata-rata adalah penumpang tak dapat turun sembarang tempat seperti DAMRI dan angkot[25]. Karena operasi BRT dikhawatirkan merugikan usaha angkot, para sopirnya berdemo kepada walikota, melakukan mogok kerja, dan melakukan aksi anarkis seperti melempari kaca belakang BRT.[26][27] Berikut adalah trayek yang sudah beroperasi [28]:
- Kompleks KORPRI Sukarame - Sukaraja.
- Rajabasa - Sukaraja.
Layanan publik
Rumah sakit
Nama RS | Alamat | Situs Web | ||
---|---|---|---|---|
RSUD. Dr.H. Abdul Moeloek | Jl. Dr. Rivai No. 6 B.Lampung | |||
RS. Advent Bandar Lampung | Jl. Teuku Umar No. 48 B.Lampung | [1] | ||
RS. Bumi Waras | Jl. Wolter Monginsidi No. 235 B.Lampung | [2] | ||
RS. Graha Husada | Jl. Gajah Mada No. GH 6 B.L | |||
RS. Urip Sumoharjo | Jl. Urip Sumoharjo No. 200 B.Lampung | [3] | ||
RS. DKT | Jl. Dr Rivai no 7 B.Lampung | |||
RS. Imanuel Way Halim | Jl. Sukarno Hatta B Lampung | |||
RS. Mata Permana Sari | Jl. HOS Cokroaminoto No. 87 B.Lampung | |||
RB. Materna | Jl. Teuku Umar No 50 B.Lampung | |||
Klinik Paru Pernapasan Medina | Jl. Khairul Anwar No. 64/21 B.Lampung | |||
RS. Bhayangkara | Jl. Pramuka B Lampung | |||
RS. Jiwa Propinsi Lampung | Jl. Raya Gedong Tataan KM 13 | RS. Anugrah Medika | Enggal |
Hotel
Di kota ini, terdapat berbagai hotel, dari berbintang hingga kelas melati. Hingga saat ini gedung dan juga hotel tertinggi di Lampung adalah Hotel Novotel dengan 17 lantai (15 lantai diperuntukkan sebagai hotel dan 2 lantai lagi sebagai basement). [30]
Nama Hotel | Alamat | Nomor Telepon | Kelas |
---|---|---|---|
Novotel Lampung | Jl. Gatot Subroto No. 136 Bandar Lampung 35226 | +62 721 477999 | Hotel Berbintang |
Sheraton Lampung | Jl. Wolter Mongonsidi No. 157 | +62 721 486666 | Hotel Berbintang |
Marcopolo | Jl. Dr. Susilo No. 4 | +62 721 262511 | Hotel Berbintang |
Indra Puri | Jl. Wolter Mongonsidi N0. 70B | +62 721 258258 | Hotel Berbintang |
Sahid Bandar Lampung | Jl. Yos Sudarso No. 294 | +62 721 488888 | Hotel Berbintang |
Amalia Hotel | Jl. Raden Intan No. 55 | +62 721 250555 | Hotel Berbintang |
Nusa Indah | Jl. Raden Intan No.132 | +62 721 265242 | Hotel Melati |
Kurnia Perdana | Jl. Raden Intan No. 114 | +62 721 262030, 262471 | Hotel Melati |
Kurnia Dua | Jl. Raden Intan No. 75 | +62 721 252905 | Hotel Melati |
Andalas | Jl. Raden Intan No. 89 | +62 721 263 432 | Hotel Melati |
Ria | Jl. Kartini No.107 | +62 721 253974 | Hotel Melati |
Kemala | Jl. Gatot Subroto No.73/75 | +62 721 262548 | Hotel Melati |
Sari Damai | Jl. Teuku Umar | +62 721 701935 | Hotel Melati |
Parahiyangan | Jl. Teuku Umar | +62 721 255339 | Hotel Melati |
Pasific | Jl. Yos Sudarso No.13 | +62 721 482334 | Hotel Melati |
Merpati | Jl. Yos Sudarso | +62 721 341333 | Hotel Melati |
Bank dan ATM
Semua bank pemerintah dan swasta nasional sudah semuanya memliki cabang di Bandar Lampung. ATM dengan mudah dapat ditemui di dalam wilayah kota. Di kota inilah terdapat kantor pusat Bank Pembangunan Daerah Lampung di Jl. Wolter Monginsidi No. 182.
Kepolisian (keamanan publik)
Di Bandar Lampung terdapat Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung yang membawahi 9 Polsek dan 3 Polsek Persiapan. Nomor darurat yang dapat dihubungi ke Polresta Bandar Lampung adalah +62 721 250581 Ext 110 , dengan SMS Center 08197910000.[33]
Militer: kodam/korem/yonif
Kota Bandara Lampung masuk ke dalam wilayah Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, dengan memiliki Kodim 0410/Bandar Lampung. Batalyon Infanteri yang berada di Bandar Lampung adalah Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya atau Yonif 142/TWEJ yang berada di bawah komando Korem 043, Kodam II/Sriwijaya. Batalyon ini dibentuk pada 16 April 1958. Markas Batalyon berkedudukan di Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dengan Kompi Senapan A berada di Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Kompi Senapan B berada di Cimeng, Bandar Lampung, sedangkan Kompi Senapan C berada di Candimas, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
Tak jauh dari Kota Bandar Lampung juga terdapat Batalyon Infanteri 7/Marinir disingkat Yonif 7/Marinir yang merupakan sebuah pasukan marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang merupakan satuan pelaksana dari Brigade Infanteri 3/Marinir. Satuan ini dibentuk pada 21 Mei 2003. Satuan ini bermarkas di Bhumi Marinir Piabung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Pendidikan
Kota Bandar Lampung memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Terdapat 42 perguruan tinggi yang terdiri dari 2 perguruan tinggi negeri (Universitas Lampung dan Politeknik Negeri Lampung) dan 40 perguruan tinggi swasta (19 akademi, 16 sekolah tinggi, dan 5 universitas). Universitas swasta yang terdapat di Kota Bandar Lampung adalah: Universitas Bandar Lampung, Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah Lampung, Universitas Saburai, dan Universitas Tulang Bawang). .
Pendidikan formal | SD atau MI negeri dan swasta | SMP atau MTs negeri dan swasta | SMA negeri dan swasta | MA negeri dan swasta | SMK negeri dan swasta | Perguruan tinggi | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah satuan | 314 | 143 | 56 | 13 | 42 | 42 | ||||||
Data sekolah di kota Bandar Lampung Sumber: |
Pers dan Media
Beberapa media penyiaran yang terdapat di Kota Bandar Lampung di antaranya TVRI Lampung, L TV (Lampung Mega Televisi), Radar TV Lampung, Siger TV, Tegar TV dan Krakatau TV.
Bandar Lampung memiliki beberapa radio, di antaranya[34]:
Nama | Frekuensi |
---|---|
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-1) | FM 88.5 |
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-2) | FM 92.5 |
Radio Republik Indonesia (RRI Bandar Lampung Pro-2) | FM 87.7 |
Citra Prima Mahardika (Elshinta) | FM 99.6 |
Suara Wajar | FM 96.8 |
Mix FM | FM 96.00 |
Kencana | FM 97.6 |
Batara | FM 98.4 |
Ramayana | FM 98.8 |
Rasubha FM | FM 99.2 |
Citra Muslim Lampung | FM 101,1 |
Beoli FM | FM 101.9 |
Andalas FM | FM 102.7 |
Yudhistira Satriatama | FM 103.5 |
Gema Bunda Kandung | FM 104.3 |
Omega FM | FM 105.10 |
Kharisma FM | FM 105.9 |
Star FM | FM 106.7 |
EBS | FM 105.9 |
DJFM | FM 94.8 |
Mercury | FM 96.0 |
Radio G5 | FM 107.7 |
Galeri
-
Salah satu sudut jalan di Bandar Lampung
-
Pagi di Teluk Lampung
Rujukan
- ^ "BPS Prov. Lampung".
- ^ Luas wilayah Kota Bandar Lampung menurut Cipta Karya
- ^ Luas wilayah Kota Bandar Lampung menurut BPS Provinsi Lampung
- ^ http://bandarlampungkota.go.id/profile/sejarah-2/
- ^ http://regionalinvestment.com/newsipid/displayprofil.php?ia=1871%7Ctitle=Profil Kota Bandarlampung
- ^ http://jia-xiang.biz/index.php?option=com_content&view=article&id=271:pasar-legendaris-bandarlampung&catid=20:bisnis&Itemid=22
- ^ http://www.skyscrapercity.com/showpost.php?p=84644146&postcount=931%7Ctitle=Komentar salah salah anggota forum Skyscrapercity yang membicarakan hal tersebut
- ^ http://regionalinvestment.com/newsipid/komoditipelakuusaha.php?ia=18&is=122
- ^ http://bandarlampungkota.bps.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=68:jumlah-penduduk-luas-wilayah-dan-kepadatan-penduduk-per-kecamatan-di-kota-bandar-lampung-tahun-2010&catid=41:penduduk&Itemid=55
- ^ http://www.bps.go.id/aboutus.php?sp=0&kota=18%7CtitlePopulation Census 2010 Province Lampung
- ^ "Jumlah Penduduk Hasil Sensus, 1971 - 2010". BPS Bandar Lampung. Diakses tanggal 2012-01-8.
- ^ http://www.damandiri.or.id/file/evirahmaliaipbbab4.pdf
- ^ http://regional.kompas.com/read/2011/08/18/1325085/Jalan.Soekarno.Hatta.Lampung.Rusak
- ^ http://lampung.antaranews.com/berita/259683/awas--truk-masuk-kota-ditilang
- ^ http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/08/10/kesan-angker-belum-hilang-di-terminal-rajabasa%7Ctitle=Kesan Angker Belum Hilang di Terminal Rajabasa
- ^ Surat Kabar Harian Radar Lampung Hal. 2, 24 Desember 2011
- ^ http://www.radarlampung.co.id/read/berita-utama/38843-way-umpu-dampingi-seminung
- ^ http://www.kereta-api.co.id/layanan-produk/ka-penumpang/ka-di-sumatera.html
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2011/12/12/krd-way-umpu-tiba-di-lampung
- ^ http://lampungpost.com/berita-utama-cetak/24081-transportasi--damri-tinggalkan-bandar-lampung.html
- ^ "BRT : DAMRI Gabung dalam Konsorsium". 2011-11-21. Diakses tanggal 2011-12-25.
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2012/02/01/memasuki-februari-bus-damri-tetap-operasi
- ^ "Hari Ini Uji Coba BRT". 2011-11-14. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ http://lampung.tribunnews.com/2012/02/03/tarif-brt-jarak-dekat-rp-2.500
- ^ "Ongkos BRT Bagi Pelajar Dirasa Memberatkan BRT". 2011-11-14. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ "Ratusan Sopir Angkot di Bandar Lampung Mogok". 2011-11-21. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ "BRT Bandar Lampung Dilempari". 2011-11-21. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ "Desember BRT Beroperasi di Dua Trayek". 2011-11-28. Diakses tanggal 2011-12-08.
- ^ "Daftar Alamat Rumah Sakit di Kota Bandar Lampung". 2011-02-05. Diakses tanggal 2011-12-29.
- ^ http://radarlampung.co.id/read/metro-bisnis/7244-novotel-berikan-kontribusi-positif
- ^ http://anekakuliner.com/tag/alamat-lengkap-bandara-raden-intan-2
- ^ http://lampungkukotaku.blogspot.com/p/hotel.html
- ^ http://www.polresta-bandarlampung.com/index.php?option=com_contact&view=category&catid=12&Itemid=74
- ^ http://www.asiawaves.net/indonesia/lampung-radio.htm
Tautan luar
- (Indonesia) Situs web resmi
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Bandar Lampung |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |