Ereksi
Ereksi penis (penile erection, erection = "penegakan"[1]) adalah membesar dan/atau menegangnya penis. Ereksi merupakan kejadian yang menjadi prasyarat berhasilnya kopulasi atau hubungan seksual pada hewan yang memiliki penis atau hemipenis (mamalia dan reptilia). Pada unggas tertentu, terutama bangsa itik (Anseriformes), ereksi ditandai dengan keluarnya organ seperti tabung memanjang dari kloaka, meskipun secara teknis ia tidak disebut ereksi.
Penis manusia yang ereksi acap kali menjadi simbol kesuburan atau simbol kultural lain dan penggambarannya disebut falus (phallus).
Fisiologi
Penis berisi tiga struktur berbentuk tabung yang memanjang, yaitu dua buah corpora cavernosa dan sebuah corpora spongiosa yang berisi urethra. Ereksi penis terjadi bila darah mengalir dan memenuhi corpora cavernosa karena berbagai bentuk rangsangan. Selain yang paling umum karena rangsangan seksual, ereksi pada manusia laki-laki juga dapat terjadi karena tekanan kandung kemih yang penuh. Ereksi juga terjadi secara otonom (tanpa kesadaran), misalnya pada saat tidur di dalam fase REM.
Secara normal ereksi berakhir jika rangsangan seksual diakhiri atau terjadi ejakulasi sperma. Priapisme adalah kejadian ereksi tanpa dikehendaki yang berlangsung dalam rentang waktu abnormal dan secara medik tergolong sebagai kejadian darurat. Ereksi priapistik juga dapat terjadi pada orang yang mati secara mendadak (misalnya karena tergantung).
Ketidakmampuan penis untuk ereksi secara penuh disebut dengan impotensi. Penyebabnya dapat bersifat fisik maupun kejiwaan (psikis). Impotensi menjadi permasalahan banyak orang dan penyembuhannya dilakukan secara medik maupun alternatif.[butuh rujukan]
Catatan kaki
- ^ Terdapat istilah bahasa Melayu sehari-hari untuk hal ini, namun oleh kebanyakan orang dianggap vulgar. Eufemisme biasanya menggunakan asosiasi, seperti "berdiri", "tegang", "siap tempur", dan sebagainya. Istilah "konak" tidak selalu berarti ereksi.