Kabupaten Rembang

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia


Kabupaten Rembang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Rembang. Kabupaten ini berbatasan dengan Teluk Rembang (Laut Jawa) di utara, Kabupaten Tuban (Jawa Timur) di timur, Kabupaten Blora di selatan, serta Kabupaten Pati di barat.

Kabupaten Rembang
Daerah tingkat II
Motto: 
Rembang Bangkit
Peta
Peta
Kabupaten Rembang di Jawa
Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang
Peta
Kabupaten Rembang di Indonesia
Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang
Kabupaten Rembang (Indonesia)
Koordinat: 6°43′S 111°21′E / 6.72°S 111.35°E / -6.72; 111.35
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaRembang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 14
  • Kelurahan: 287/7
Pemerintahan
 • BupatiH. Moch. Salim
Luas
 • Total1.014,10 km2 (39,150 sq mi)
Populasi
 ((2003))
 • Total577.000
 • Kepadatan569/km2 (1,470/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam, Kejawen, Konghucu
 • BahasaIndonesia, Jawa, Arab
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3317 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0295, 0356
Kode Kemendagri33.17 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 468.987.872.000,-
Flora resmiKawista
Fauna resmiKijang
Situs webhttp://www.rembangkab.go.id/

Makam pahlawan pergerakan emansipasi wanita Indonesia, R. A. Kartini, terdapat di Kabupaten Rembang, yakni di jalur Rembang-Blora (Mantingan).

Sejarah Rembang

Geografi

Kabupaten Rembang terletak di ujung timur laut Propinsi Jawa Tengah dan dilalui jalan Pantai Utara Jawa (Jalur Pantura), terletak pada garis koordinat 111000' - 111030' Bujur Timur dan 6030' - 706' Lintang Selatan. Laut Jawa terletak disebelah utaranya, secara umum kondisi tanahnya berdataran rendah dengan ketinggian wilayah maksimum kurang lebih 70 meter di atas permukaan air laut. Adapun batas- batasnya antara lain:

• Sebelah Utara  : Laut Jawa • Sebelah Timur  : Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur • Sebelah Selatan : Kabupaten Blora • Sebelah Barat  : Kabupaten Pati

Kabupaten Rembang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur, sehingga menjadi gerbang sebelah timur Provinsi Jawa Tengah. Daerah perbatasan dengan Jawa Timur (seperti di Kecamatan Sarang, memiliki kode telepon yang sama dengan Tuban (Jawa Timur).

Bagian selatan wilayah Kabupaten Rembang merupakan daerah perbukitan, bagian dari Pegunungan Kapur Utara, dengan puncaknya Gunung Butak (679 meter). Sebagian wilayah utara, terdapat perbukitan dengan puncaknya Gunung Lasem (ketinggian 806 meter). Kawasan tersebut kini dilindungi dalam Cagar Alam Gunung Celering.

Pembagian administratif

Kabupaten Rembang terdiri atas 14 kecamatan, yang dibagi lagi atas 287 desa dan 7 kelurahan serta memiliki luas wilayah meliputi 101.408 ha. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Rembang.

Sumber Daya Alam

  • Perikanan Laut
  • Garam
  • Hasil Tambang
  • Legen
  • Siwalan
  • Ndog Jungan
  • Kawis
  • Batik Lasem

Pariwisata

Gedung Sociëteit (tempat pertemuan orang Eropa) di Rembang (foto diambil sebelum tahun 1880)

Pantai Dampo Awang

Adalah sebuah taman dan pantai yang terletak di Kota Rembang, tepat di sisi utara jalur pantura. Sebelum pengelolaannya diserahkan ke pihak swasta, taman ini bernama Taman Rekreasi Pantai Kartini (TRPK). Penggantian nama dilakukan untuk membedakan dengan Pantai Kartini di Jepara. Fasilitas yang tersedia di tempat rekreasi yang dikelola Pemda setempat ini antara lain;

  • Taman bermain anak
  • Kolam renang
  • Pantai berpasir putih
  • Anjungan
  • Panggung hiburan
  • Perahu wisata
  • kios cinderamata
  • Kolam buaya
  • Permainan air (banana boat)

Pesanggrahan Kartini

Tempat Rekreasi wanawisata yang dikelola oleh Perum Perhutani ini terletak di Kecamatan Bulu Rembang, berdekatan dengan Makam R.A. Kartini. Fasilitasnya:

  • Konservasi tanaman
  • Kolam renang
  • Bumi Perkemahan
  • Koleksi satwa
  • Arena olahraga

Bumi Perkemahan Karangsari Park

Terletak di Desa Karangsari. Bumi Perkemahan ini pernah digunakan untuk menggelar Jambore Daerah Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Tengah pada tahun 2007.

Sumber Semen

Merupakan hutan wisata yang dikelola oleh Perum Perhutani yang terletak di Kecamatan Sale Rembang. Tempat wisata yang terletak di tengah-tengah hutan lindung ini mempunyai fasilitas antara lain:

  • Pemandian/Kolam renang
  • Taman bermain anak
  • Bumi Perkemahan

Puncak Argopuro

Merupakan puncak tertinggi di Gunung Lasem dengan ketinggian 806 meter diatas permukaan laut. Tempat ini banyak dikunjungi oleh para pecinta alam dan penyuka kegiatan outdoor dari Rembang, Pati, Tuban dan lainnya. Jalur pendakian yang sering dilalui adalah melalui Nyode Pancur.

Pasujudan Sunan Bonang

Konon merupakan tempat berdakwah Sunan Bonang. Dan di tempat ini pulalah Sunan Bonang dimakamkan sebelum akhirnya mayatnya dicuri dan dipindah ke Tuban oleh murid beliau. Lokasinya terletak di Desa Bonang Kecamatan Lasem, tepat di atas bukit di sisi jalan Pantura. Setiap bulan Dzulqaidah diadakan acara haul. Obyek-obyek lainnya di sini adalah:

Bukit Kajar

Konong merupakan sebuah Kadipaten yang dipimpin oleh Rasemi pada masa kerajaan Majapahit. Obyek yang menrik antara lain:

  • Puncak Bukit Kajar
  • Mata air dan pemandian
  • Agrowisata

Masakan Rembang

  • Makanan khas Rembang adalah lonthong tuyuhan,sayur merico,serondeng,dumbeg,koya dudul, mangut
  • Oleh-oleh khas Rembang adalah sirup kawis, buah kawis,siwalan, legen,
  1. Lontong Tuyuhan adalah makanan khas daerah rembang yang maknyus rasanya, yaitu lonthong yang diberi kuah opor ayam yang agak encer tetapi rasanya leghit karena rempah-rempah yang dipakai sangat berkualitas,lauknya bisa memilih daging ayam yang dimasak dalam kuah atau pilih jerohan ayam,dan minumnya es degan.Lonthong tuyuhan biasanya dijual di sekitar tepi jalan raya oleh pedagang asongam, akan tetapi pusatnya di sekitar gunung bugel pancur.
  2. Sayur Merica,banyak sekali ditemukan di dekat laut, biasanya berada di desa tanjung sari dan sekitarnya, lebih tepatnya lagi berada di kota rembangnya, makanan ini lezat sekali, berisi ikan yang gede, dan ikan tersebut biasanya adalah ikan tongkol.
  3. Sate Sarepeh
    Berupa sate ayam kampung yang bumbunya terdiri dari cabe merah, gula merah, santan dan garam. Adalah sebagai lauk pauk dan biasanya dirangkai dengan lontong.
  4. Mangut
    Ikan laut segar yang dipanggang dengan bumbu-bumbu cabe hijau, bawang merah, bawang putih, garam dan santan kental. Sebagai sayur untuk makan siang/malam dalam menu sehari-hari.
  5. Pindang Tempe{br}Tempe dengan bumbu-bumbu cabe, bawang merah, bawang putih, asam (tomat) garam dan air. Biasanya ditambahkan juga ikan pindang. Sebagai sayur untuk makan siang (menu sehari-hari).
  6. Sayur Merica
    Dari ikan laut segar dengan bumbu cabe, merica, bawang merah, bawang putih, kunyit, garam dan air.
  7. Petis Bumbon{br}Sayur untuk makan siang/malam yang terbuat dari bahan-bahan petis ikan/udang, telur rebus/ceplok langsung dengan bumbu cabe, bawang putih, bawang merah, kunci, lengkuas, daun jeruk purut, garam dan ditambah santan kental.
  8. Lontong Tuyuhan
    Lontong dengan opor ayam kampung pedas khas desa Tuyuhan (Kecamatan Pancur). Makanan ini tidak pernah atau jarang dibuat ibu rumah tangga. Sebagai makanan sore hari/malam hari, biasanya sekitar jam 15.00 WIB sudah dijual di lokasi desa Tuyuhan di sepanjang pinggir jalan dengan pemandangan sawah-sawah yang menghijau. Dan minumannya air putih yang ditempatkan di kenda (tanpa gelas).
  9. Dumbeg
    Dibuat dari tepung beras, gula pasir/gula aren dan ditambahkan garam, air pohon nira (legen); dan kalau suka ditaburi buah nangka/kelapa muda yang dipotong sebesar dadu. Kemudian tempatnya dari daun lontar (pohon nira) berbentuk kerucut dengan bau yang khas. Yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur) dan desa Mondoteko (Kecamatan Rembang).
  10. Jenang Waluh
    Dibuat dari buah waluh, gula aren, air nira dan garam, yang rasanya sangat manis. Dan biasanya dimakan dengan Jadah. Jadah yang terkenal adalah dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).
  11. Jadah
    Terbuat dari beras ketan putih, kelapa muda, garam yang ditumbuk halus (sewaktu masih panas) di atas keranjang yang Terbuat dari daun lontar/daun kelapa muda dan alat tumbuknya juga dilapis dengan daun lontar dan kelapa muda. Rasanya sangat gurih, kemudian dicetak persegi dan dibungkus dengan daun pisang (seperti lemper). Biasanya dimakan bersama dengan Jenang waluh, yang terkenal dari desa Pohlandak (Kecamatan Pancur).
  12. Kaoya Dudul
    Terbuat dari beras ketan, kacang hijau, gula aren/gula pasir dan garam. Tempatnya dari daun lontar berlubang bulat kecil sebanyak 5 buah, kalau makan tinggal didudul (ditekan) saja, rasanya sangat manis dan gurih. Berasal dari desa Gunem Kecamatan Gunem.
  13. Kerupuk Bakar
    Kerupuk udang dan tengiri dari kota rembang yang dioven/dibakar.
  14. Kacang Atom
    Terbuat dari tepung beras dan tepung tapioka, kacang tanah, garam, bawang putih dan air yang dicetak bulat-bulat kecil dan digoreng. Rasanya sangat gurih dan banyak disukai masyarakat.
  15. Kacang Pres Non Kolesterol
    Terbuat dari kacang tanah yang dipres (diambil minyaknya). Kemudian dibumbui bawang putih dan garam dan dioven.
  16. Gula Semut
    Terbuat dari pohon nira (legen) dengan proses pemanasan, sehingga hasilnya seperti gula pasir/gula halus yang berwarna coklat.
  17. Terasi Petis Bonang
    Terbuat dari udang/ikan segar dengan proses pemanasan. Bau dan rasanya enak. Yang terkenal dari desa Bonang Kecamatan Lasem.

Budaya Rembang

Kesenian tradisional adalah Pathol Sarang, thong-thong lek, engklek, sodhor, jorit, gacon, kekean, nekeran,ngaji, mondok

Perwakilan =

DPRD Kabupaten Rembang hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 11 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi %
Partai Demokrat 8 18
Partai Golkar 8 18
PKB 6 13
PPP 6 13
PDI-P 5 11
PAN 4 9
Partai Bulan Bintang 2 4
Partai Gerindra 2 4
PKNU 1 2
Partai Peduli Rakyat Nasional 1 2
Partai Pelopor 1 2
Total 45 100

Tokoh

Buku-Buku

Buku-buku yang berkaitan dengan Rembang:

Blandong: kerja wajib eksploitasi hutan di Karesidenan Rembang abad ke-19

Mutiara pesantren: perjalanan khidmah K.H. Bisri Mustofa

Mbah Ma'shum Lasem: the authorized biography of K.H. Ma'shum Ahmad

Opium to Java: Revenue Farming and Chinese Enterprise in Colonial Indonesia

Referensi