Kereta api Argo Bromo Anggrek
Kereta api Argo Bromo Anggrek adalah kereta api kelas eksekutif argo tertinggi yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan stasiun Gambir (GMR) dari dan ke stasiun Surabaya Pasar Turi (SBI).
Kereta api Argo Bromo Anggrek | |||||
---|---|---|---|---|---|
Ikhtisar | |||||
Jenis | Eksekutif Argo | ||||
Sistem | Kereta api cepat | ||||
Status | Beroperasi | ||||
Lokasi | Daop VIII Surabaya (SBI) | ||||
Terminus | Surabaya Pasar Turi Jakarta Gambir | ||||
Layanan | 2 (Siang dan malam) | ||||
Operasi | |||||
Dibuka | 24 September 1997 | ||||
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia (Persero) | ||||
Operator | Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||
Depo | Surabaya Pasar Turi (SBI) | ||||
Rangkaian | CC 203, CC 204 | ||||
Data teknis | |||||
Panjang lintas | 725 km | ||||
Kecepatan operasi | 70 s.d. 100 km/jam | ||||
Jumlah rute | 10001 s/d 10004 | ||||
|
Kereta api Argo Bromo Anggrek merupakan kereta api yang terkenal manja dan sering bermasalah di seluruh Indonesia dan merupakan kebanggaan Daop VIII Surabaya. Kereta api ini menempuh perjalanan sejauh 725 km selama 9 jam. Kereta api Argo Bromo Anggrek membawa 5-7 rangkaian kereta kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek dan sepanjang perjalanan kereta api Argo Bromo Anggrek hanya berhenti di Semarang Tawang, Stasiun Pekalongan, dan Stasiun Cirebon
Pengoperasian
Kereta api Argo Bromo Anggrek mulai dioperasikan pada tanggal 24 September 1997. Produk ini merupakan pengembangan dari kereta api Argo Bromo JS-950 yang diresmikan pertama kali perjalanannya oleh Presiden RI pada tanggal 31 Juli 1995 menandai Hari Teknologi Nasional 12 Agustus 1995.
Etimologi
Nama Argo Bromo diambil dari nama gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur. Panorama Wisata Gunung Bromo yang memiliki ketinggian 2.392 m ini selain menyimpan makna ritual cultural dan religius juga menyajikan keindahan kawah dan keasrian alam lingkungannya yang membuat kawasan Gunung Bromo menjadi sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuan wisata utama turis domesyik maupun mancanegara. Sebutan Anggrek digunakan untuk menandai adanya derivative merk dari produk sebelumnya, sehingga warna eksterior kereta tersebut disesuaikan dengan paduan warna setangkai bunga anggrek.
Fasilitas
Kereta api Argo Bromo Anggrek menyediakan sarana hiburan selama dalam perjalanan berupa tayangan audio/video (Show On Rail). Selain sarana hiburan penumpang dapat juga memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi yang didesain sebagai mini bar yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berkaraoke. Semua ini sengaja didesain untuk membuat penumpang seolah-olah berada di dalam hotel berjalan, sehingga perjalanan bersama Argo Bromo Anggrek diharapkan dapat menghemat biaya akomodasi hotel dan setibanya di tujuan dalam kondisi yang segar.
Sejak Desember 2010 rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek diganti dengan rangkaian kereta api Sembrani kelas eksekutif (seperti) pesawat dan kereta api lain kelas eksekutif argo standar (K1) karena rangkaian kereta kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (K9) sedang direnovasi di INKA Madiun. Nantinya rangkaian kereta kereta api Argo Bromo Anggrek kelas argo anggrek (K9) akan memiliki eksterior putih dan bergaris hijau sepanjang rangkaian dan di samping ada tulisan 'GO GREEN'. Rangkaian ini sebagian besar sudah selesai di INKA Madiun, dan nanti akan siap menghiasi panorama alam pulau Jawa bagian utara. Namun dalam pengoperasiannya, rangkaian GO GREEN ini selalu bermasalah dan rusak sehingga membuat Kereta Argo Bromo Anggrek mempunyai okupansi yang sangat rendah.
Rangkaian kereta api Argo Bromo Anggrek terdiri dari 4-5 kereta kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (K9), 1 kereta makan kelas eksekutif Argo Bromo Anggrek (KM), dan 1 kereta pembangkit (P).
Insiden
- Pada tahun 2005, sebuah gerbong makan kereta api Argo Bromo Anggrek ludes terbakar.
- Kereta api Argo Bromo Anggrek menabrak kereta api Senja Utama Semarang pada pukul 03.00 WIB di stasiun Petarukan, Jawa tengah. Gerbong 6 dan 9 hancur berantakan. Jumlah korban 33 tewas, 26 luka parah. Penyebab terjadinya kecelakaan masih dalam penyelidikan.[1]
- 16 Desember 2010, Menabrak pelajar sekitar pukul 10.00 di Desa Dengok, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. 3 Tewas.[2]
Karena seringnya terjadi kecelakaan, maka seluruh kereta Argo Bromo Anggrek sudah ditarik untuk perbaikan dan diganti dengan kereta eksekutif lainnya yang mayoritas eks-kereta-kereta JS950 dan perbaikan ini akan selesai dalam beberapa bulan kedepan dengan kereta yang tampil baru.
Galeri
Catatan kaki
Pranala luar