Wahyu 20
Wahyu 20 (disingkat "Why 20) adalah bagian dari Wahyu kepada Yohanes, kitab terakhir dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Pengarangnya diyakini adalah Yohanes bin Zebedeus, seorang dari Keduabelas Rasul Yesus Kristus.[3][4][5]
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Yunani.
- Pasal ini berisi 15 ayat.
- Berisi penglihatan Yohanes mengenai kerajaan 1000 tahun dan pengadilan terakhir.
Struktur
Pembagian isi pasal:
- Wahyu 20:1–6 = Kerajaan seribu tahun
- Wahyu 20:7–10 = Iblis dihukum
- Wahyu 20:21–24 = Hukuman yang terakhir
Ayat-ayat terkenal
- Wahyu 20:6: Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.
- Wahyu 20:12: Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
Referensi
- ^ Merrill C. Tenney. 1995. Survei Perjanjian Baru. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas.
- ^ Peter Wongso. 1999. Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.
- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ C. Groenen. 1984. Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.
Lihat pula
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Wahyu 20 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Wahyu 20
- (Indonesia) Referensi silang Wahyu 20
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Wahyu 20
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Wahyu 20