Sukhoi Superjet 100

Revisi sejak 24 Mei 2012 13.37 oleh Imanuel NS Uen (bicara | kontrib) (←Suntingan 118.136.230.81 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Sidenim)

Sukhoi Superjet 100 (Bahasa Rusia: Сухой Суперджет 100) merupakan sebuah pesawat yang dibuat dan dikembangkan oleh Sukhoi. Pesawat ini merupakan salah satu pesawat terbaru di Rusia dan merupakan pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pasca bubarnya Uni Soviet[4] . Pesawat ini ditujukan untuk menggantikan Tupolev Tu-134 dan Yakovlev Yak-42 peninggalan Soviet yang sudah tua dan sering mengalami kecelakaan. Di pasar global, Superjet 100 berkompetisi dengan seri pesawat regional Bombardier CRJ dan Embraer E-Jets serta Antonov An-148. Proyek Superjet 100 didukung sepenuhnya oleh pemerintah Rusia dan dikatakan sebagai salah satu proyek nasional terpenting[5][6]. Sukhoi Superjet 100 pertama kali mengudara pada 2011. Pengguna pertamanya adalah maskapai penerbangan nasional Armenia, Armavia, yang membeli sebanyak 4 unit. Aeroflot, maskapai penerbangan nasional Rusia memesan sebanyak 50 unit, tiga diantaranya sudah masuk dinas. Di Indonesia, pesawat ini telah dipesan Kartika Airlines sebanyak 15 unit, dan Sky Aviation, juga sebanyak 15 unit.

Sukhoi Superjet 100
Sebuah Sukhoi Superjet milik maskapai Aeroflot
TipePesawat penumpang regional
PerancangSukhoi Civil Aircraft (UAC)
Terbang perdana19 Mei 2008[1]
Diperkenalkan21 April 2011 dengan Armavia
Pengguna utamaAeroflot[2]
Tahun produksi2007–sekarang
Jumlah produksi6 prototipe + 6 serial (Des 2011)
Biaya programUS$1.4 miliar
Harga satuan$23-25 juta[3]
Varian.
Mesin SaM146, dikembangkan oleh Powerjet, sebuah joint venture antara NPO Saturn Rusia dan Snecma Perancis.

Pesawat ini mulai diproduksi pada tahun 2007. Hingga saat ini jumlah produksinya adalah 6. Perancangannya dimulai mulai tahun 2000 oleh Sukhoi dengan dukungan perusahaan kedirgantaraan Barat seperti Boeing sebagai konsultan proyek, Alenia Aeronautica sebagai rekan kerja strategis. Snecma sebagai rekan kerja risk-sharing, dan berbagai perusahaan lainnya seperti Thales sebagai penyedia paket avionik. Pesawat ini telah disertifikasi layak terbang oleh Komite Penerbangan Antarnegara[7] pada 3 Februari 2011 dan sertifikasi Uni Eropa pada tahun Februari 2012 [8]

Kecelakaan

Pada Rabu, 9 Mei 2012, sebuah pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nomor penerbangan RA36801, melakukan demonstrasi penerbangan atau joyflight yang diseleggarakan oleh PT Trimarga Rekatama. Pesawat Sukhoi Superjet 100 ini berangkat dari Bandar Udara Halim Perdana kusuma, Jakarta pada pukul 14.12 WIB dengan mengangkut 45 orang [9]. Delapan orang di antaranya merupakan awak pesawat warga Rusia, Satu orang warga negara Amerika dan satu orang warga negara Australia. Penumpang lainnya dari media massa dan utusan perusahaan di bidang penerbangan di Indonesia.

Tak lama kemudian, pesawat ini menghilang dari layar radar di ketinggian 1.900 meter (6.200 kaki) pada koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur. Koordinat ini diperkirakan di sekitar Cidahu Gunung Salak, Jawa Barat[10] [11]Tanggal 10 Mei 2012, serpihan Sukhoi Superjet 100, terlihat di tebing di Gunung Salak. Pesawat Sukhoi Superjet 100 ini menabrak tebing batu di Gunung Salak. Jumlah penumpang yang meninggal dalam Sukhoi Superjet 100 itu pertama kali di duga adalah 50 penumpang namun kemudian di ralat menjadi 45 penumpang karena 5 orang batal ikut terbang .

Referensi


Pranala luar