Irwandi Yusuf
drh. Irwandi Yusuf M.Sc. (lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam, 2 Agustus 1960) adalah Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam sekarang ini. Ia memenangi Pilkada NAD 2006 dari calon independen (non-partai), berpasangan dengan Muhammad Nazar, S. Ag. yang dilaksanakan pada 11 Desember 2006. Ia dan Muhammad Nazar, S.Ag resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam periode 2007-2012 pada 8 Februari 2007 oleh Menteri Dalam Negeri, Mohammad Ma'ruf.
Irwandi Yusuf | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Partai politik | Independen |
Profesi | Dosen |
Sunting kotak info • L • B |
Biografi
Semenjak kecil, ia terpesona dengan ilmu pertanian. Setelah tamat sekolah diniyah, dia melanjutkan ke Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree dan kuliah di Faktultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Setelah meraih gelar kedokteran hewan (1987), dia sempat menjadi dosen sejak tahun 1988 untuk jurusan yang sama hingga pensiun begitu resmi dilantik sebagai gubernur. Pada 1993, ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S-2 pada College of Veterinary Medicine Universitas Negeri Oregon.
Dia juga merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional pada 1999-2001 dan pernah bekerja di Palang Merah Internasional. Ia masuk Gerakan Aceh Merdeka atau GAM dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM selama 1998-2001. Rekan sesama dosen sampai terheran-heran dengan langkah pindah haluan 180 derajat itu.
Seorang teman bertanya kepadanya, "Kamu orang pandai, kenapa masuk GAM?" Mendengar pertanyaan itu, ia balik bertanya, "Saya yang kamu bilang pandai saja masuk GAM, kmu tunggu apa lagi?" Akibat sikapnya itu, ia kemudian berurusan dengan aparat keamanan dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar.
Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 melepaskan dirinya dari penjara Keudah, Banda Aceh. Ia melarikan diri ke Finlandia. Banyak orang mengira riwayat hidupnya sudah tamat. Ternyata, ia dipercaya petinggi GAM di Swedia sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama di Aceh Monitoring Mission hanya dirinya yang hadir mewakili GAM.
"Mungkin karena isi buku Singa Aceh yang begitu melekat di kepala, saya kemudian masuk GAM," kata Irwandi kepada wartawan Tempo pada Desember 2006. Ia yang tak mewakili partai manapun sudah membaca buku itu semenjak berumur tujuh tahun. Cerita tentang kepahlawanan tokoh-tokoh Aceh di masa kerajaan itu seperti menembus waktu dan merasuk dalam dirinya. Inspirasi dari para tokoh Aceh tersebut membuat pilihannya berjuang bersama GAM daripada menjadi dokter hewan.
Hasil penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan PT Lingkaran Survei Indonesia (LSI) bekerja sama dengan Jaringan Isu Publik (JIP) menunjukkan keunggulan suaranya atas pasangan-pasangan lain. Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar menempati urutan teratas perolehan suara sebesar 39,27%[1]. Pada 29 Desember 2006, KIP Aceh mengumumkan penghitungan resmi akhir pemilihan kepala daerah dan ia berhasil memenanginya.
Dengan 768.745 suara (38,2 persen), ia unggul atas saingan-saingannya dan berhak menjabat untuk periode 2007-2012. Suara yang sah masuk mencapai 2.012.370, sedang suara tidak sah mencapai 158.643. Rekapitulasi hasil penghitungan suara ditetapkan Komisi Independen Pemilihan atau KIP di Banda Aceh. Pasangan ini memenangi perolehan suara di 15 dari 21 kabupaten/kota di Nanggroe Aceh Darusslam. Namun, kalah di Kota Banda Aceh, Kabupatan Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah, Singkil, dan Aceh Tamiang.
Pranala luar
- Gubernur dan Wakil Gubernur NAD dilantik
- Irwandi - Nazar Resmi Dilantik Menjadi Gubernur/Wakil Gubernur NAD
Didahului oleh: Mustafa Abubakar (Pejabat Gubernur) |
Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam 2007–Sekarang |
Diteruskan oleh: Sedang Menjabat |