Ulangan 25
Ulangan 25 (disingkat Ul 25) adalah bagian dari Kitab Ulangan dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang merupakan kitab ke-5 dan terakhir dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]
Teks
- Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 19 ayat.
- Berisi perkataan Musa ketika orang Israel berkemah di sisi timur sungai Yordan, siap memasuki tanah Kanaan.[3]
Waktu
- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 1 bulan ke-11 tahun ke-40 perjalanan orang Israel dari tanah Mesir.[4] (~1407 SM)
Lokasi
- Musa mengucapkan perkataan-perkataan ini kepada seluruh orang Israel di seberang sungai Yordan, di padang gurun, di Araba-Yordan, di tentangan Suf, antara Paran dengan Tofel, Laban, Hazerot dan Di-Zahab, sebelas hari perjalanan jauhnya dari Horeb sampai Kadesh-Barnea, melalui jalan pegunungan Seir.[5]
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Ulangan 25:1–4 = Menentang kekerasan yang sewenang-wenang
- Ulangan 25:5–10 = Tentang kawin dengan isteri saudara yang telah mati
- Ulangan 25:11–12 = Larangan berbuat biadab
- Ulangan 25:13–16 = Sukatan dan timbangan yang benar
- Ulangan 25:17–19 = Amalek harus dihapuskan
Ayat 4
- "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik."[6]
Perintah ini menentukan agar hewan yang sedang bekerja menerima makanan yang cukup untuk memelihara kekuatan dan kesehatan. Hewan harus diperlakukan dengan baik serta diberi ganjaran untuk pekerjaannya. Lebih-lebih lagi, orang patut diperlakukan dengan adil sesuai dengan pekerjaan mereka. Orang Kristen berdasarkan Perjanjian Baru menerapkan prinsip ini kepada para pelayanan Injil (lihat 1 Korintus 9:9-11; 1 Timotius 5:17-18). Mereka yang bekerja dalam pelayanan Injil atau untuk lembaga Kristen harus memperoleh upah yang layak dan adil.[7]
Ayat 5
- "Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari pada mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah isteri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi isterinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar."[8]
Referensi silang: Rut 4:10-13; Matius 22:24; Markus 12:19; Lukas 20:28.
Referensi
- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Ulangan 1:1
- ^ Ulangan 1:3
- ^ Ulangan 1:1–2
- ^ Ulangan 25:4
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Ulangan 25:5
Lihat pula
- Perkawinan ipar
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Rut 4, Matius 22, Markus 12, Lukas 20, 1 Korintus 9, 1 Timotius 5.
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Ulangan 25 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Ulangan 25
- (Indonesia) Referensi silang Ulangan 25
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ulangan 25
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ulangan 25