Joko Widodo

Presiden Indonesia ke-7 (2014–Sekarang)

Ir. H. Joko Widodo (lahir 21 Juni 1961)[1], lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah Walikota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Ketika itu, dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan[2].

H. Joko Widodo
Wali Kota Surakarta
Mulai menjabat
2005
Penguasa monarkiPakubuwana XIII
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
WakilF.X. Hadi Rudyatmo
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir21 Juni 1961 (umur 63)
Indonesia Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Suami/istriNy. Hj. Iriana Joko Widodo
Alma materUniversitas Gadjah Mada
PekerjaanPengusaha
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini
Berkas:Jokowi Ahok.JPG
Poster kampanye Jokowi dan Basuki

Pendidikan dan Karier Politik

Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985.[1] Ketika mencalonkan diri sebagai wali kota, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih.[3] Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya.[butuh rujukan] Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.[butuh rujukan]

Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat.[butuh rujukan] Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui slogan Kota Solo yaitu "Solo: The Spirit of Java". Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya.[3] Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.

Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"[4].

Pilkada 2012

Ia mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012 dan berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama. Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu mengunggulkan namanya sebagai pemenang. [5] Pasangan ini diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Insan Berprestasi", UGM Daring, diakses Juni 2007
  2. ^ "Diingatkan, Joko Widodo Urung Tampil - KPUD Diminta Fair", Suara Pembaruan, diakses Juni 2007
  3. ^ a b Poer, Blonthank. "Joko ‘Jokowi’ Widodo: Changing the face of Surakarta". The Jakarta Post 29 Okt. 2008. Diakses tanggal 29 Oktober 2008
  4. ^ Sedikit Orang Baik di Republik yang Luas Joko Widodo, Wali Kaki Lima. Tempointeraktif edisi Luarbiasa Akhir Tahun 2008. Diakses 8 Januari 2009
  5. ^ http://www.pemilunews.com/index.php/2012-02-10-09-39-59/2012-02-10-12-31-35/dki-jakarta/1238-jokowi-ahok-menang-di-real-count-versi-panwaslu-dki Jokowi-Ahok Menang di Real Count Versi Panwaslu DKI

Pranala luar

Didahului oleh:
Slamet Suryanto
Wali Kota Surakarta
2005-sekarang
Petahana