Rusli Amran
Rusli Amran (lahir di Padang, Sumatera Barat, Indonesia, 14 September 1922) adalah wartawan, diplomat, dan sejarawan Indonesia. Ia juga merupakan pendiri sekaligus pemimpin Harian Berita Indonesia, surat kabar pertama setelah Indonesia merdeka.
Kehidupan
Rusli Amran lahir pada tahun 1922. Ia yang dibesarkan di Padang sempat mengenyam berbagai sistem pendidikan mulai dari Belanda, Jepang, dan Indonesia. Setelah menamatkan pendidikan Sastra Barat di Algemeene Middelbare School di Yogyakarta sebelum Perang Dunia II, ia kemudian belajar ke perguruan tinggi di Jakarta, Amsterdam, dan terakhir di Praha.
Karier
Penulis
Buku pertama yang ditulis oleh Rusli Amran berjudul Sumatera Barat hingga Plakat Panjang yang diterbitkan oleh Sinar Harapan pada tahun 1981. Buku ini merupakan hasil penelitiannya yang menghabiskan banyak waktu antara tahun 1970–1980 untuk menggali data dan narasumber di Belanda dan Indonesia, dengan memfokuskan perhatian pada laporan dan penelitian yang tersedia pada jurnal-jurnal Belanda pada abad ke-19. Buku ini merupakan sejarah dan laporan arkeologis lengkap pada abad ke-13. Rusli Amran menitikberatkan pada interaksi Minangkabau dengan Inggris dan Belanda, sampai pada perang Padri dan Plakat Panjang yang merupakan awal dari pendudukan Belanda di Sumatera Barat. Buku ini ditulis dengan sangat cermat dalam melakukan penelitian akan tetapi dengan gaya penulisannya yang tidak formal, seperti bab tentang masuknya bangsa Eropa yang diberi judul "Masuknya si Bule". Karenanya tidak heran jika buku dengan hampir 700 halaman lengkap dengan referensi sumber, reproduksi dari arsip dan dokumen yang terkait beserta sumber asli ini, di kemudian hari menjadi referensi utama para penulis sejarah Ranah Minang.