Selaput otak
Meninges adalah sistem membran yang melapisi sistem saraf pusat. Meningen tersusun atas unsur kolagen dan fibril yang elastis [1] serta cairan serebrospinal [2] Meninges terbagi menjadi tiga lapisan, yaitu durameter, arachnoid dan piameter.[2][1] Fungsi utama meninges dan kelenjar serebrospinal adalah untuk melindungi sistem saraf pusat.
Selaput otak | |
---|---|
Pengidentifikasi | |
MeSH | D008578 |
TA98 | A14.1.01.001 |
TA2 | 5369 |
FMA | 231572 |
Daftar istilah anatomi |
Anatomi
Duramater
Dura mater kadangkala disebut pachimeningen atau meningen fibrosa karena tebal, kuat, dan mengandung serabut kolagen. Pada dura mater dapat diamati adanya serabut elastis, fibrosit, saraf, pembuluh darah, dan limfe.[2] Lapisan dalam dura mater terdiri dari beberapa lapis fibrosit pipih dan sel-sel luar dari lapisan arachnoid.[2]
Arachnoid
Lapisan arachnoid terdiri atas fibrosit berbentuk pipih dan serabut kolagen.[2] Lapisan arachnoid mempunyai dua komponen, yaitu suatu lapisan yang berhubungan dengan dura mater dan suatu sistem trabekula yang menghubungkan lapisan tersebut dengan pia mater. Ruangan di antara trabekula membentuk ruang subarachnoid yang berisi cairan serebrospinal dan sama sekali dipisahkan dari ruang subdural.[3] Pada beberapa daerah, arachnoid melubangi dura mater, dengan membentuk penonjolan yang membentuk trabekula di dalam sinus venous dura mater.[3] Bagian ini dikenal dengan vilus arachnoidalis yang berfungsi memindahkan cairan serebrospinal ke darah sinus venous.[3][4] Arachnoid merupakan selaput yang tipis dan transparan. Arachnoid berbentuk seperti jaring laba-laba. Antara Arachnoid dan piameter terdapat ruangan berisi cairan yang berfungsi untuk melindungi otak bila terjadi benturan. Baik arachnoid dan piameter kadang-kadang disebut sebagai leptomeninges.
Piamater
Piameter adalah membran yang sangat lembut dan tipis. Lapisan ini melekat pada otak. Pia mater mengandung sedikit serabut kolagen dan membungkus seluruh permukaan sistem saraf pusat dan vaskula besar yang menembus otak.[2]
Peradangan
Dalam kondisi normal, meningen dalam keadaan. Apabila meningen terinfeksi suatu agen maka infeksi mengakibatkan peradangan pada meningen yang disebut meningitis.[5] Meningitis terutama terjadi pada bagian subarachinoid yang melibatkan arachnoid dan pia mater. Namun tidak menutup kemungkinan bila meningitis juga terjadi di dura mater.[5] Meningitis dapat disebabkan oleh beragam agen, misalnya bakteri, virus, fungi dan protozoa.[6]
Galeri
Referensi
- ^ a b (Inggris) Radovsky A, Mahler JF. 1999. Nervous system. Di dalam: RR Maronpot, GA Boorman, BW Gaul, Editor. Pathology of The mouse Reference and Atlas. Vienna: Cache River Press. Hlm 81-115.
- ^ a b c d e f (Inggris) Beitz AJ, Fletcher TF. 2006. Nervous System. Di dalam: JA Eurell, BL Frappier, editor. Dellmann’s Textbook of Veterinary Histology. Ed ke-6. Oxford: Blackwell Publishing. Hlm 91-116.
- ^ a b c (Indonesia) Junquereira LC, Carneiro J. 1982. Histologi Dasar. Ed ke-3. Dharma A, penerjemah. Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Basic Histology. Hlm 287-308, 323-335.
- ^ (Indonesia) Bevelender G, Ramaley JA. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Ed ke-8. Gunarso I, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari Essentials of Histology, 8th Ed. Hlm 252-267, 422-423.
- ^ a b (Inggris) Ironside JW. 1994. Central and Peripheral Nervous Systems. Di dalam: Underwood JCE, editor. General and Systematic Pathology. New York: Churchill Livingstone. Hlm 747-802.
- ^ (Inggris) Percy DH, Barthold SW. 2001. Pathology of Laboratory Rodents and Rabbits. Ed ke-2. Iowa: Iowa State Press.